Wujud Kekerasan Politik dalam Naskah Drama “Mengapa Kau Culik

- lingkungan korban - rakyat - penduduk pinggir kali - Negara - Penguasa Dari semesta imajiner di atas maka terbentuklah relasi oposisional, di antaranya adalah oposisi antara lupa dengan ingat, kebungkaman dengan kritis, kekejaman dengan hati nurani, penguasa dengan rakyat, dan lingkungan dengan individu. Tabel 4 : Relasi Oposisional dalam Naskah Drama “Mengapa Kau Culik Anak Kami?” Relasi Oposisional Lupa Bungkam Kekejaman Penguasa Lingkungan Ingat Kritis Hati nurani Rakyat Individu Masing-masing relasi tersebut di atas tidaklah berdiri sendiri, melainkan memiliki hubungan yang ekuivalen satu sama lainnya; antara pasangan oposisi yang satu dengan pasangan oposisi yang lain. Berdasarkan struktur karya tersebut di atas, maka didapati pandangan dunia pengarang yang terutama terwujud dari tokoh-tokohnya. Dalam naskah drama “Mengapa Kau Culik Anak Kami?”, pandangan dunia Seno Gumira Ajidarma tercermin melalui tokoh dominan Ibu, Bapak, Satria, dan Penguasa. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5 : Pandangan Dunia Pengarang dalam Naskah D rama “Mengapa Kau Culik Anak Kami?” Semesta imajiner Karakter Pandangan dunia dalam naskah Pandangan dunia pengarang Ibu - Memiliki ingatan yang kuat berusaha tidak melupakan peristiwa penculikan dan pembunuhan, serta penganiayaan yang terjadi lebih dari tigapuluh tahun yang lalu. - Peduli terhadap kemanusiaan melakukan aksi di depan kantor menteri wanita terkait kasus pemerkosaan terhadap perempuan. - Menolak ketidakadilan dan kekejaman. Perlawanan terhadap ideologi, ketidakadilan dan kekejaman penguasa, serta penegakan atas hak asasi manusia. Perlawanan terhadap ideologi dan politik budaya Orde Baru, humanisme, dan demokrasi. Bapak - Mudah lupa berusaha melupakan kenangan buruk. Melupakan yang buruk, mengingat yang baik mikul dhuwur mendem jero . Perlawanan terhadap ideologi dan politik budaya Orde Baru. Satria - Aktif mengikuti demonstrasi aktivis anti Orde Baru. - Peduli dengan dunia sosial dan politik. - Idealis. Perlawanan terhadap ideologi Orde Baru. Perlawanan terhadap ideologi dan politik budaya Orde Baru. Penguasa - Terorganisir melakukan penculikan dengan terencana. - Kejam dan tidak manusiawi melakukan penganiayaan dan pembunuhan. - Patuh terhadap penguasa tertinggi. Kekerasan sebagai kontrol kekuasaan. Perlawanan terhadap ideologi dan politik budaya Orde Baru, humanism, dan demokrasi.