F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Hasil dari penelitian mengenai pandangan dunia dalam naskah drama
“Mengapa Kau Culik Anak Kami?” karya Seno Gumira Ajidarma ini diharapkan dapat digunakan sebagai tinjauan untuk memahami
bagaimana pandangan dunia kelompok sosial dalam naskah drama “Mengapa Kau Culik Anak Kami?”. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan terhadap perkembangan penelitian karya sastra, terutama mengenai strukturalisme genetik dan pandangan dunia.
2. Manfaat Praktis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pembaca memahami secara menyeluruh apa yang terkandung dalam naskah drama
tersebut dan dapat mengetahui pandangan dunia kelompok sosial pengarang yang terkandung di dalamnya. Selain itu diharapkan dapat
bermanfaat untuk menambah khasanah kepustakaan hasil penelitian terhadap karya sastra dengan menggunakan pendekatan strukturalisme
genetik.
G. Batasan Istilah
1. Pandangan dunia
: pandangan dunia bukanlah merupakan fakta empiris yang langsung, tetapi lebih merupakan struktur gagasan, aspirasi,
dan perasaan yang dapat menyatukan suatu kelompok sosial di hadapan suatu kelompok sosial lain.
2. Strukturalisme genetik : strukturalisme genetik merupakan salah satu
cabang ilmu dari sosiologi sastra yang dikembangkan oleh Lucien Goldmann, ia mencoba untuk menyatukan analisis struktural dengan
materialisme historis dan dialektik. Teori sasta ini meyakini bahwa karya sastra tidak semata-mata merupakan struktur statis dan lahir dengan
sendirinya, melainkan hasil interaksi subjek kolektif dengan situasi sosial tertentu.
3. Struktur karya sastra Goldmann : Konsep struktur karya dalam
strukturalisme genetik adalah struktur yang bermakna. Maksudnya adalah bahwa suatu karya sastra merupakan sebuah struktur yang terbangun dari
unsur-unsur yang berhubungan satu sama lain. 4.
Gagasan besar : hasil reaksi, tanggapan, kritik, atau gambaran
mengenai situasi tertentu sebagai hasil dari keterlibatan sosial pengarang dan perhatiannya terhadap ketimpangan sosial.
5. Orde Baru
: rezim pemerintahan yang dipimpin oleh Soeharto dalam kurun waktu 32 tahun.
6. Penculikan aktivis
: penculikan atau penghilangan secara paksa aktivis yang dianggap membahayakan stabilitas pemerintahan pada masa Orde
Baru. 7.
Pembunuhan massal 1965-1966 : tindak kekerasan dan pembunuhan massal yang dialami orang-orang terduga komunis sebagai tindak
pembersihan politik yang didalangi oleh Soeharto pada masa transisi menuju ke Orde Baru.