17 d. Memiliki dorongan yang sangat besar untuk mengendalikan
segala sesuatu. e. Berkompetisi dengan kuat, terdorong untuk menang dalam
banyak hal, bahkan untuk hal-hal yang tidak berarti sekalipun. f. Memiliki standar yang sangat tinggi, bahkan cenderung tidak
realistis. g. Sulit untuk fleksibel, cenderung kaku, dan menuntut orang lain
dengan menggunakan standar yang tinggi. Dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pengertian dari
perfeksionisme adalah keinginan seseorang untuk mencapai suatu kesempurnaan dalam hal akademik karena adanya standar tinggi yang
ditetapkan oleh individu kepada dirinya, orang lain dan pengharapan orang lain untuk standar tinggi tersebut.
2. Aspek Perfeksionisme
Hewitt and Flett 1991: 457 mendeskripsikan dimensi personal dan sosial dari perfeksionisme yang difokuskan dalam tiga aspek,
yaitu: a. Self-Oriented Perfectionism yaitu adanya standar yang tinggi
untuk diri sendiri. Seseorang yang memiliki standar yang tidak realistik untuk dirinya sendiri dan standar tersebut menjadi
sebuah perintah yang keras bagi dirinya untuk mencapai keinginannya. Sikap self-oriented perfectionism ini seperti
18 tidak ingin melihat kesalahan pada pekerjaannya dan selalu
menjadi yang terbaik. b. Other-Oriented Perfectionism yaitu adanya keyakinan dan
harapan akan standar yang tinggi tentang kemampuan orang lain. Seseorang yang menilai secara keras orang lain sesuai
standar pribadinya yang tinggi, dan standar tersebut terlalu sulit bagi orang lain. Other-oriented perfectionism ini seperti tidak
mengharap bantuan dan tidak percaya terhadap orang lain karena tidak sesuai standar pribadi.
c. Socially Prescribed Perfectionism yaitu adanya standar dan harapan yang ditentukan oleh orang lain yang signifikan untuk
menjadi sempurna. Menggambarkan perasaan seseorang dimana standar orang lain atas dirinya terhadap tingkah
lakunya keterlaluan, dan merasa orang lain menilai dirinya dengan keras. Social-prescribed perfectionism ini seperti
merasa keluarganya selalu mengharapkan kesempurnaan atas dirinya, atau lingkungannya tidak dapat menerima kesalahan-
kesalahannya. Berdasarkan uraian tersebut, dapat diketahui bahwa aspek atau
dimensi perfeksionisme terdiri dari Self-Oriented Perfectionism, Other-Oriented Perfectionism dan Socially Prescribed Perfectionism.