Pengertian Remaja Remaja sebagai Siswa SMA

47 h. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa, remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa dengan anggapan bahwa perilaku ini akan memberikan citra yang mereka inginkan. Berdasarkan uraian tersebut ciri-ciri masa remaja yaitu sebagai periode yang penting, periode peralihan, periode perubahan, usia bermasalah, masa mencari identitas, usia yang menimbulkan ketakutan, masa yang tidak realistik, dan ambang masa dewasa. Dikatakan masa remaja sebagai masa yang tidak realistik karena pada masa ini remaja cenderung melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang ia inginkan dan bukan sebagaimana adanya, terlebih dalam hal cita-cita. Remaja akan sakit hati dan mudah merasa kecewa apabila orang lain mengecewakannya atau kalau ia tidak berhasil mencapai tujuan yang ditetapkannya sendiri Hurlock, 1980: 209. Hal ini yang kemudian menyebabkan remaja menjadi perfeksionisme. Remaja menginginkan hal yang sempurna atau tidak realistis dalam berbagai hal karena adanya standar tinggi yang ditetapkan oleh dirinya sendiri dan menetapkan standar tersebut pada orang lain tanpa melihat kemampuan yang dimiliki. Apabila standar tersebut tidak berhasil dicapai oleh dirinya sendiri maupun orang lain, ia akan mudah merasa kecewa dan tidak puas. 48 Dalam hal prestasi misalnya, remaja cenderung bercita-cita tinggi yang tidak realistis. Oleh karena itu mereka seringkali tidak memperoleh kepuasan dari prestasi. Apabila cita-cita mereka lebih realistis, dengan prestasi yang sama mereka akan memperoleh kepuasan. Kalau mereka gagal mencapai apa yang diinginkan, maka apa yang mereka capai tidak mendatangkan kepuasan Hurlock, 1980: 220.

3. Tugas Perkembangan pada Masa Remaja

Menurut Havighurst Hurlock, 1980: 9, tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar suatu periode tertentu dari kehidupan individu. Tugas perkembangan yang harus dilalui pada masa remaja, menurut Havighurst Hurlock, 1980: 10 adalah sebagai berikut : a. Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita. Remaja mempelajari peran anak perempuan sebagai wanita dan anak laki-laki sebagai pria. Dalam kelompok sejenis remaja belajar untuk bertingkah laku sebagaimana orang dewasa, dalam kelompok lain jenis remaja belajar menguasai keterampilan sosial.