Deskripsi Variabel Keaktifan Siswa X

60 = 26,75 sampai 32,67 c. Sedang = Mi sampai M+1 SD = 32,67 sampai 38,59 d. Tinggi = Lebih dari M+1 SD = Lebih dari 38,59 Menurut ketentuan yang ditetapkan dari klasifikasi tingkat Kesulitan Belajar dapat dikategorikan seperti pada tabel berikut ini. Tabel 13. Kategori Tingkat Kesulitan Belajar Kelas Interval Kategori N Presentase 38,59 ke atas Tinggi 4 13,33 32,67 – 38,59 Sedang 8 26,67 26,75 – 32,67 Kurang 15 50,00 26,75 ke bawah Rendah 3 10,00 30 100 Total Tabel 13 di atas menunjukkan bahwa dari 30 responden, 4 siswa 13,33 termasuk ke dalam katagori skor yang tinggi dengan nilaiskor di atas 38, sedangkan 8 siswa 26,67 termasuk ke dalam katagori skor yang tergolong sedang, kemudian 15 50 siswa tergolong kurang dan 3 10 siswa tergolong mendapat skor yang rendah. Berdasarkan hasil tabel kategori di atas, maka tingkat Kesulitan Belajar rata-rata tergolong dalam kategori kurang.

3. Deskripsi Variabel Keaktifan Siswa X

3 Hasil penelitian variabel Keaktifan Siswa yang diperoleh dari 19 butir item pernyataan angket dengan skor terendah sebesar 40 dan diperoleh skor tertinggi sebesar 67 sehingga rentang nilainya sebesar 27. Sebelum data disajikan menurut 61 kelas intervalnya harus ditentukan dulu banyak kelas dan panjang kelas. Banyak kelas BK = 1 + 3,3 Log n = 5,21 atau dapat dibulatkan menjadi 5 kelas. Panjang kelas i = � � � = = 5,4 dbulatkan menjadi 5. Keadaan distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 14. Distribusi Frekuensi Keaktifan Siswa Kelas Kelas Interval F F F kumulatif 1 40 - 44 6 20,00 6 2 45 - 49 10 33,33 16 3 50 - 54 2 6,67 18 4 55 - 59 6 20,00 24 5 60 - 64 3 10,00 27 6 65 - 69 3 10,00 30 30 100 - TOTAL Berdasarkan hasil pada Tabel 14, diperoleh harga rata-rata Mean 51,83, simpangan baku SD 8,251, modus Mo 46,17 dan Median Me sebesar 49 dengan perhitungan sebagai berikut: Mean ̅ = ∑ � . � ∑ � = = 51,83 Modus M o = � � + �. � � +� = , + . + = 46,17 Median M e = � � + �. ⁄ . − = , + . ⁄ . − = 49,00 62 Standar Deviasi SD = √ ∑ � �− ̅ − = √ , = 5,921 Distribusi frekuensi tersebut di atas dapat digambarkan dalam bentuk histogram sebagai berikut: Gambar 4. Diagram Data Variabel Keaktifan Siswa Berdasarkan distribusi data frekuensi pada Tabel 14 dan diagram pada Gambar 4 di atas dapat diketahui frekuensi tertinggi terdapat pada interval kelas 2 yang mempunyai rentang skor 45 – 49 sebanyak 10 siswa. Pertimbangan untuk menentukan kategori dari hasil penelitian ini dapat digunakan klasifikasi sebagai berikut: a. Rendah = Kurang dari M-1 SD = Kurang dari 43,58 b. Kurang = M-1 SD Sampai M 6 10 2 6 3 3 2 4 6 8 10 12 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 F R E KUA N S I F KELAS INTERVAL Keaktifan Siswa 63 = 43,58 sampai 51,83 c. Sedang = Mi sampai M+1 SD = 51,83 sampai 60,13 d. Tinggi = Lebih dari M+1 SD = Lebih dari 60,08 Menurut ketentuan yang ditetapkan dari klasifikasi tingkat Keaktifan Siswa dapat dikategorikan seperti pada tabel berikut ini. Tabel 15. Kategori Tingkat Keaktifan Siswa Kelas Interval Kategori N Presentase 60,08 ke atas Tinggi 5 16,67 51,83 – 60,13 Sedang 8 26,67 43,58 – 51,83 Kurang 12 40,00 43,58 ke bawah Rendah 5 16,67 30 100 Total Tabel 15 menunjukkan bahwa dari 30 responden, 5 orang responden 16,67 tergolong tinggi, 8 26,67 responden tergolong sedang, 12 40 responden tergolong kurang dan 5 16,67 responden tergolong rendah. Berdasarkan hasil tabel kategori di atas, maka tingkat keaktifan siswa rata-rata tergolong dalam kategori kurang.

4. Deskripsi Variabel Prestasi Belajar Y

Dokumen yang terkait

Pemberitaan Mobil Esemka Dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional tentang Pengaruh Pemberitaan Mobil Esemka di TV One Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 2 Medan)

0 28 91

Hubungan Tipe Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa

0 21 83

Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Pengaruh Pengaruh Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dalam Bimbingan Konseling Terhadap Motivasi Belajar Siswa/I Sma Yayasan Perguruan Sutomo I Medan)

7 51 139

Pengaruh keaktifan siswa dalam ekstrakurikuler rohis terhadap prestasi belajar PAI di SMP Muhammadiyah Parakan Tahun ajaran 2013-2014

5 27 109

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DAN KEBIASAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 2 PENGASIH.

0 1 154

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN PEMANFAATAN INTERNET TERHADAP PRESTASI SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN SMK PIRI 1 YOGYAKARTA.

0 1 130

PENGARUH PENGGUNAAN FASILITAS BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DASAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 2 WONOSARI.

0 0 171

PENGARUH BUKU ELEKTRONIK DENGAN KREATIVITAS DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN DALAM BELAJAR DI SMK N 2 DEPOK SLEMAN.

0 0 115

Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar

0 1 5

HUBUNGAN INTERPERSONAL ANTAR SISWA DAN KEAKTIFAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

1 13 223