Deskripsi Variabel Kesulitan Belajar X

57 Tabel 11. Kategori Tingkat Cara Belajar Kelas Interval Kategori N Presentase 95,31 ke atas Tinggi 4 13,33 83,80 – 95,31 Sedang 13 43,33 72,29 – 83,80 Kurang 8 26,67 72,29 ke bawah Rendah 5 16,67 30 100 Total Tabel 11 di atas menunjukkan bahwa dari 30 responden siswa, 4 siswa 13,33 termasuk ke dalam katagori skor yang tinggi dengan nilaiskor di atas 95, sedangkan 13 siswa 43,33 termasuk ke dalam katagori skor yang tergolong sedang, kemudian 8 26,67 siswa tergolong kurang dan 5 16,67 siswa tergolong mendapat skor yang rendah. Berdasarkan hasil tabel kategori di atas, maka tingkat Cara Belajar rata- rata siswa kelas XI TKJ SMK N 2 Wonosari tergolong dalam kategori sedang.

2. Deskripsi Variabel Kesulitan Belajar X

2 Hasil penelitian variabel Kesulitan Belajar yang diperoleh dari 13 butir item pernyataan angket dengan skor terendah sebesar 19 dan diperoleh skor tertinggi sebesar 44 sehingga rentang nilainya sebesar 25. Sebelum data disajikan menurut kelas intervalnya harus ditentukan dulu banyak kelas dan panjang kelas. Banyak kelas BK = 1 + 3,3 Log n = 4,67 atau dapat dibulatkan menjadi 5 kelas. Panjang kelas i = � � � = = 5. Keadaan distribusi frekuensi dapat dilihat pada Tabel 12. 58 Tabel 12. Distribusi Frekuensi Kesulitan Belajar Kelas Kelas Interval F F F kumulatif 1 19 - 23 1 3,33 1 2 24 - 28 6 20,00 7 3 29 - 33 11 36,67 18 4 34 - 38 8 26,67 26 5 39 - 43 2 6,67 28 6 44 - 48 2 6,67 30 30 100 - TOTAL Berdasarkan hasil pada Tabel 12, diperoleh harga rata-rata Mean 32,67, simpangan baku SD 5,921, modus Mo 31,63 dan Median Me sebesar 32,14 dengan perhitungan sebagai berikut: Mean = ∑ � . � ∑ � = = 32,67 Modus M o = � � + �. � � +� = , + . + = 31,63 Median M e = � � + �. ⁄ . − = , + . ⁄ . − = 32,14 Standar Deviasi SD = √ ∑ � �− ̅ − = √ , = 5,921 59 Distribusi frekuensi tersebut di atas dapat digambarkan dalam bentuk histogram sebagai berikut: Gambar 3. Diagram Data Variabel Kesulitan Belajar Dari penyajian data pada Gambar 3 dapat diketahui frekuensi tertinggi terdapat pada interval kelas ke-3 yang mempunyai rentang skor 29 – 33 masing- masing sebanyak 11 siswa. Siswa yang memiliki skor tertinggi ada 2 siswa yang berada pada interval kelas ke-6 dengan rentang skor 44 – 48. Pertimbangan untuk menentukan kategori dari hasil penelitian ini dapat digunakan klasifikasi sebagai berikut. Identitas kecenderungan tinggi rendahnya skor variabel cara belajar siswa ditetapkan berdasarkan pada kriteria ideal. Berdasarkan skor data penilaian model Likert dengan rentang skor 1-4 untuk 19 butir pertanyaan, maka dapat dihitung dengan normal sebagai berikut: a. Rendah = Kurang dari M – 1 SD = Kurang dari 26,75 b. Kurang = M – 1 SD Sampai M 1 6 11 8 2 2 2 4 6 8 10 12 19 - 23 24 - 28 29 - 33 34 - 38 39 - 43 44 - 48 F R E KUA N S I F KELAS INTERVAL Kesulitan Belajar 60 = 26,75 sampai 32,67 c. Sedang = Mi sampai M+1 SD = 32,67 sampai 38,59 d. Tinggi = Lebih dari M+1 SD = Lebih dari 38,59 Menurut ketentuan yang ditetapkan dari klasifikasi tingkat Kesulitan Belajar dapat dikategorikan seperti pada tabel berikut ini. Tabel 13. Kategori Tingkat Kesulitan Belajar Kelas Interval Kategori N Presentase 38,59 ke atas Tinggi 4 13,33 32,67 – 38,59 Sedang 8 26,67 26,75 – 32,67 Kurang 15 50,00 26,75 ke bawah Rendah 3 10,00 30 100 Total Tabel 13 di atas menunjukkan bahwa dari 30 responden, 4 siswa 13,33 termasuk ke dalam katagori skor yang tinggi dengan nilaiskor di atas 38, sedangkan 8 siswa 26,67 termasuk ke dalam katagori skor yang tergolong sedang, kemudian 15 50 siswa tergolong kurang dan 3 10 siswa tergolong mendapat skor yang rendah. Berdasarkan hasil tabel kategori di atas, maka tingkat Kesulitan Belajar rata-rata tergolong dalam kategori kurang.

3. Deskripsi Variabel Keaktifan Siswa X

Dokumen yang terkait

Pemberitaan Mobil Esemka Dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional tentang Pengaruh Pemberitaan Mobil Esemka di TV One Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 2 Medan)

0 28 91

Hubungan Tipe Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa

0 21 83

Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Pengaruh Pengaruh Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dalam Bimbingan Konseling Terhadap Motivasi Belajar Siswa/I Sma Yayasan Perguruan Sutomo I Medan)

7 51 139

Pengaruh keaktifan siswa dalam ekstrakurikuler rohis terhadap prestasi belajar PAI di SMP Muhammadiyah Parakan Tahun ajaran 2013-2014

5 27 109

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DAN KEBIASAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 2 PENGASIH.

0 1 154

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN PEMANFAATAN INTERNET TERHADAP PRESTASI SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN SMK PIRI 1 YOGYAKARTA.

0 1 130

PENGARUH PENGGUNAAN FASILITAS BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DASAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 2 WONOSARI.

0 0 171

PENGARUH BUKU ELEKTRONIK DENGAN KREATIVITAS DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN DALAM BELAJAR DI SMK N 2 DEPOK SLEMAN.

0 0 115

Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar

0 1 5

HUBUNGAN INTERPERSONAL ANTAR SISWA DAN KEAKTIFAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

1 13 223