Kelebihan dan Kekurangan Homeschooling
42 Studi Kasus di Homeschooling Primagama Yogyakarta. Penelitian ini
mendeskripsikan dan
menganalisis secara
kritis tentang
konsep Homeschooling dan proses pembelajaran Homeschooling Primagama
Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil laatar belakang Homeschooling Primagama Yogyakarta. Pengumpulan data
dilakukan dengan mengadakan observasi pengamatan, dokumentasi dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data
yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, konsep Homeschooling secara umum
adalah pendidikan yang berusaha mengembalikan kepada jiwa anak, yaitu belajar menyenangkan dan tidak menekan siswa. Secara garis besar
Homeschooling bersifat fleksibel. Sementara itu, proses pembelajaran Homeschooling Priagama Yogyakarta seperti halnya konsep Homeschooling
pada umumnya, yaitu fleksibel. Proses pembelajaran Homeschooling Primagama Yogyakarta adalah pembelajaran yang menjadikan siswa sebagai
subjek pembelajaran. Dengan sistem yang fleksibel, tutorpendamping bebas menentukan bagaimana cara berlangsungnya proses pembelajaran, dengan
mempertimbangkan siswa yang diajar. Terpenting adalah bagaimana menjadikan proses belajar yang menyenangkan dan mengedepankan minat
dan kebutuhan anak. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti memiliki beberapa perbedaan dan
persamaan dengan kedua penelitian yang relevan di atas. Perbedaan yang paling
43 kentara ialah kedua penelitian yang relevan di atas menggunakan pendekatan
studi kasus, sedangkan peneliti menggunakan pendekatan deskriptif. Perbedaan juga dapat dilihat pada fokus penelitian. Apabila fokus penelitian
yang dilakukan oleh Henny Helmi berpusat pada peran Homeschooling terhadap perkembangan dan penelitian yang dilakukan oleh Arif Budi Setiawan
menitikberatkan pada proses pembelajaran, fokus dalam penelitian ini ialah mengenai salah satu program di Homeschooling Anak Pelangi yakni Program
Reguler, yang tidak hanya berpusat pada proses pembelajaran semata, namun juga mencakup kurikulum, evaluasi dan monitoring belajar, pendanaan, dan faktor
pendukung serta penghambat implementasi program.
44