Prosedur Penelitian METODE PENELITIAN

69

C. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ekperimen terdapat prosedur atau tahapan yang perlu dilakukakn. Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari 3 tahap yaitu pra ekperimen, ekperimen dan pascaeksperimen. Berikut gambar tahapan ulang akan dilakukan dalam penelitian ini: 1. Pra Eksperimen a. Menetapkan Permasalahan Pada tahap ini yaitu menetapkan permasalahan yang terjadi, selanjutnya menentukan metode peer tutoring sebagai treatment yang akan digunakan untuk membantu menyelasaikan permasalahan tersebut. Masalah yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah masalah kemampuan self-regulated learning SRL siswa yang cenderung rendah atau menurun terutama dalam mata pelajaran Simulasi Digital. b. Menentukan Sampel Sampel dari populasi dan memilih sampel yang akan dijadikan kelompok kontrol dan kelompok ekperimen. Berdasarkan wawancara dan observasi yang diperoleh hasil bahwa terdapat kelas X di SMK Negeri 1 Kalasan mempunyai permasalahan kemampuan SRL yang cenderung rendah. Maka untuk sampel penelitian dipilihlah kelas X jurusan Tekstil A sebagai kelompok kontrol dan kelas jurusan Tekstil B sebagai kelompok eksperimen. 70 c. Pembuatan skala Setelah melakukan penentuan sampel, selanjutnya membuat tes pretest dan posttest dengan menggunakan skala SRL untuk mengukur kemampuan SRL siswa. Setelah pembuatan skala SRL dilakukan uji coba instrumen skala tersebut. Pelakasanaan uji coba dilakukan pada tanggal 25 April 20015 pukul 10.00 – 11. 00 WIB. 2. Eksperimen Pada tahap ini terdiri dari tahapan awal atau pretest, pemberian treatment dan terakhir posttest. a. Tes awal atau pretest Pretest ini dilakukan untuk mengetahui tingkat SRL siswa sebelum dilakukannya treatment pada kelompok eksperimen. Pretest diberikan kepada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, hasil pretest dari kedua kelompok kemudian dianalisis untuk mengetahui kondisi awal SRL pada masing-masing kelompok. b. Pemberian treatment Pemberian treatment SRL menggunakan metode peer tutoring yang diberikan kepada kelompok eksperimen. Skenario treatment yang akan diberikan sebagai berikut: 1 Menetapkan sub-materi mata pelajaran yang akan diberikan praktek metode pembelajaran peer tutoring. 71 Sub-materi yang akan digunakan diantaranya: Simulasi Visual Photoshop. 2 Menetapkan calon tutor Sebelum pemberian treatment, hal yang paling utama adalah menetapkan calon tutor dari kelas X jurusan Tekstil B. Calon tutor dipilih berdasarkan beberapa kriteria. Tutor dapat diterima disetujui oleh siswa yang mendapat program perbaikan sehingga siswa tidak mempunyai rasa takut atau enggan untuk bertanya kepadanya, dapat menerangkan bahan perbaikan yang diperlukan oleh siswa yang menerima program perbaikan, tidak tinggi hati, kejam atau keras hati terhadap sesama kawan, mempunyai daya kreatifitas yang cukup untuk memberikan bimbingan, yaitu dapat menerangkan pelajaran kepada kawannya. Selain itu, kriteria calon tutor dapat diketahui dari informasi yang didapatkan dari guru mata pelajaran, sekaligus guru mata pelajaran sendiri yang mentukan calon tutor yang akan meberikan materi kepada siswa-siswa yang akan dibantu Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2013: 25. Kriteria tutor yang dipilih dalam pelaksanaan treatment yaitu tutor dipilih dan ditentukan oleh guru mata pelajaran. 72 3 Pembekalan terhadap calon tutor Pada saat pembekalan para calon tutor yang telah dipilih, selanjutnya diberikan materi pelajaran yang akan dijadikan bahan ajar dalam metode peer tutoring. Selain itu, para calon tutor akan diberi penjelasan mengenai tugas-tugasnya selama treatment berlangsung. 4 Membagi siswa menjadi kelompok kecil. Jumlah siswa pada suatu kelas berjumlah 31 siswa. Sebelumnya telah dipilih 5 calon tutor untuk memberikan treatment pada setiap kelompok. Setelah itu, dari 26 siswa yang akan diberikan treatment dibagi menjadi 5 kelompok, jadi setiap kelompok terdapat 5 sampai 6 siswa yang akan dibantu dan 1 tutor yang akan memberikan bantuan. 5 Menjelaskan langkah-langkah metode peer tutoring. Langkah-langkah atau aturan yang diberlakukan pada metode peer tutoring ini sebelumnya dijelaskan terlebih dahulu agar siswa bisa memahami inti dari proses metode pembelajaran yang dipakai. 6 Melakukan pengamatan . Mahasiswa BK sebagai observer berkoordinasi dengan guru mata pelajaran untuk melakukan observasi pengamatan pada saat proses metode pembelajaran berlangsung. 73 7 Melanjutkan dengan diskusi kelompok. Setelah metode pembelajaran peer tutoring selesai dilaksanakan, selanjutnya siswa berdiskusi mengenai makna pembelajaran yang dapat diambil dari metode pembelajaran tersebut. 8 Menilai hasil dari pengamatan dan penggunaan metode pembelajaran peer tutoring sebagai bahan pertimbangan. Untuk mengetahui keberhasilan treatment metode peer tutoring ini, maka selanjutnya guru mata pelajaran memberikan evaluasi berupa tugas rumah kepada siswa agar mebuat atau mengulangi pembelajaran yang telah diajarkan pada hari tersebut. Apabila siswa dapat mengerjakan tugas evaluasi yang diberikan oleh guru, maka treatment yang diberikan telah cukup memperlihatkan tanda-tanda keberhasilan. Hasil dari pertimbangan ini akan digabungkan dan dilihat dari hasil pemberian posttest. c. Posttest Tes ini dilakukan setelah pemberian treatment dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pencapain kemampuan SRL pada siswa antara kelompok ekperimen yang diberi pelakuan metode peer tutoring dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan treatment. 74 3. Pasca Eksperimen Dalam tahap ini, data pretest dan posttest dianalisi dengan menggunakan perhitungan secara statistik. Hasil penelitian tersebut berguna untuk menjawab hipotesis.

D. Variabel Penelitian