Definisi Self Regulated Learning SRL Karakterisrik Self-Regulated Learning SRL Siswa

35

C. KAJIAN SELF-REGULATED LEARNING SRL

1. Definisi Self Regulated Learning SRL

Secara umum self-regulated learning SRL merupakan keterlibatan pada siswa melalui tingkatan yang meliputi keaktifan berpartisipasi baik itu secara metakognisi, motivasi, maupun perilaku dalam proses belajar Zimmerman, 1989: 4. SRL merupakan proses pembelajaran siswa secara sistematis yang mengarahkan pada pikiran, perasaan, dan tindakan ke arah pencapaian tujuan Zimmerman dan Schunk, dalam Schunk, 2009: 19. SRL merupakan proses konstruktif aktif dimana siswa menetapkan tujuan belajarnya dan kemudian berusaha untuk memonitor, mengatur, dan mengontrol kognisi, motivasi, dan tingkah lakunya agar sesuai dengan tujuannya dan kondisi kontekstual dari lingkungannya Wolters, dkk, 2003: 2. Sedangkan menurut Santrock 2007: 149 SRL adalah self- generation dan self-monitoring terhadap berbagai pikiran, perasaan, dan perilakunya agar dapat meraih tujuan. Tujuan tersebut dapat bersifat akademik meningkatkan pemahaman bacaan, menjadi penulis yang apik, belajar bagaimna caranya mengalikan, mengajukan pertanyaan yang relevan atau dapat bersifat sosio-emosional mengontrol kemarahanya sendiri, berada bersama kawan secra lebih nyaman. Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa SRL merupakan kemampuan individu dalam mengatur proses belajar yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi belajar, baik dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor untuk mencapi tujuan belajar. 36

2. Karakterisrik Self-Regulated Learning SRL Siswa

Terdapat gambaran karakteristik yang membedakan siswa yang memiliki SRL dengan yang tidak memiliki SRL. Winne dalam Santrock, 2008: 296 siswa yang memiliki kemampuan self-regulated learning SRL menunjukan karateristik seperti, memperluas pengetahuan dan motivasi, menyadari keadaan emosi dan memiliki strategi untuk mengelola emosi, secara periodik memonitor kemajuan kearah tujauan, memyesuaikan atau memeperbaiki strategi berdasarkan kemajuan yang telah dibuat, serta mengevaluasi halangan yang mungkin muncul dan melakukan adaptasi yang diperlukan. Berdasarkan perspektif sosial kognitif, peserta didik yang dapat dikatakan sebagai self-regulated learner adalah peserta didik yang secara metakognisi, motivasi, dan perilaku aktif, turut serta dalam proses belajar Zimmerman, 1989:330. Adapun yang mengemukakan karakteristik perilaku siswa yang memiliki keterampilan SRL antara lain sebagai berikut: a. Terbiasa dengan dan mengetahuitahu bagaimana menggunakan strategi kognitif pengulangan, elaborasi dan organisasi yang membantu mereka untuk memperhatikan, mentransformasi, mengorganisasi, mengelaborasi, dan menguasai informasi. 37 b. Mengetahui bagaimana merencanakan, mengorganisasikan, dan mengarahkan proses mental untuk mencapai tujuan personal metakognisi. c. Memperlihatkan seperangkat keyakinan motivasional dan emosi yang adaptif, seperti tingginya keyakinan diri secara akademik, memiliki tujuan belajar, mengembangkan emosi positif terhadap tugas senang, puas, antusias, memiliki kemampuan untuk mengontrol dan memodifikasinya, serta menyesuaikan diri dengan tuntutan tugas dan situasi belajar khusus. d. Mampu merencanakan, mengontrol waktu, dan memiliki usaha terhadap penyelesaian tugas, tahu bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, seperti mencari tempat belajar yang sesuai atau mencari bantuan dari guru dan teman jika menemui kesulitan. e. Menunjukkan usaha yang besar untuk berpartisipasi dalam mengontrol dan mengatur tugas-tugas akademik, iklim, dan struktur kelas. f. Mampu melakukan strategi disiplin, yang bertujuan menghindari gangguan internal dan eksternal, menjaga konsentrasi, usaha, dan motivasi selama menyelesaikan tugas. Corno, dkk, dalam Montalvo dan Torres, 2004: 3-4 Siswa mengalami penurunan dalam belajar, mendapatkan hasil belajar yang rendah dan kehilangan motivasi dikarenakan siswa tidak 38 mampu mengembangkan SRL. SRL sangat penting dimiliki oleh individu dalam proses pembelajaran. Seseorang yang memiliki SRL akan cenderung lebih memiliki prestasi yang baik. Hal ini diperkuat ketika siswa memiliki SRL, mampu menetapkan tujuan akademik yang lebih tinggi dan mampu menjadi siswa yang berprestasi di kelas Zimmerman, et.al, dalam Ormord 2004: 327.

3. Aspek-Aspek