Fase-Fase Self Regulated Learning SRL

46 dalam meningkatkan SRL pada penelitian ini adalah metode peer tutoring. Menurut Erman Suherman, dkk 2003: 277 peer tutoring adalah sumber belajar selain guru, yaitu teman sebaya yang lebih pandai memberikan bantuan belajar kepada teman-teman sekelasnya di sekolah. Mencari atau meminta bantuan kepada guru ataupun teman merupakan salah satu strategi individu dalam meningkatkan SRL. Menurut M. Dimyati Mahmud 1989: 161 orang tua, guru, teman sejawat dan teman sebaya berfungsi sebagai sumber-sumber informasi untuk pengaturan tingkah laku sendiri. Sumber-sumber informasi akan diperoleh individu jika individu berinteraksi dengan lingkungan. Dengan demikian, pada penelitian ini faktor lingkungan merupakan salah satu faktor yang akan ditelaah kefektifitasannya dalam upaya peningkatan SRL pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Kalasan melalui metode peer tutoring.

5. Fase-Fase Self Regulated Learning SRL

Berasarkan perpektif sosial-kognitif, perputaran self-regulation mencakup tiga fase umum: fase perencanaan, pelaksanaan, dan proses evaluasi. Selanjutnya Zimmerman, merinci kegiatan yang berlangsung pada tiap fase SRL sebagai berikut: 47 Gambar. 2 Cychical Phase of Self-regulated a. Fase perencanaan Forethought. Terdapat dua kategori yang saling berkaitan dalam fase perencanaan: 1 Analisis tugas Task Analysis. Analisis tugas meliputi penentuan tujuan dan perencanaan strategi. Tujuan dapat diartikan sebagai penetapan atau penentuan hasil belajar yang ingin dicapai oleh seorang individu. Selanjutnya perencanaan strategi, srategi tersebut merupakan suatu proses dan tindakan seseorang yang bertujuan dan diarahkan untuk memperoleh dan menunjukkan suatu keterampilan yang dapat digunakannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. 2 Keyakinan motivasi diri Self-motivation beliefs. Keyakinan motivasi diri self-motivation beliefs yang meliputi self-eficacy, hasil ekspektasi outcome expectation, minat intristik atau penilaian valuing, dan orientasi tujuan. 48 b. Fase performa Performance Volitional control 1 Kontrol diri Self-control. Proses kontol diri self-control meliputi: instruksi atau pengarahan diri self-instruction, perbandingan atau imajinasi imagery, pemokusan atau pemusatan perhatian diri attention focusing, dan strategi tugas task strategies. Kontrol diri terdiri dari imajinasi, pengarahan diri, pemusatan perhatian, dan strategi belajar. Observasi diri terdiri dari dua proses utama yaitu pencatatan diri atau perekaman diri terhadap peristiwa personal, dan eksperimen diri untuk mendapatkan penyebab dari peristiwa tersebut 2 Observasi diri Self-observation. Proses observasi diri self-observation, yaitu meliputi pencatatan atau perekaman diri self-recording terhadap peristiwa pribadi, dan ekperimen diri self-experimantation untuk mengetahui penyebab dari peristiwa yang terjadi. c. Fase refleksi diri Self-reflection 1 Penilaian diri Self-judgement. Self-judgement meliputi evaluasi diri self-evaluation dan penilaian diri causal atributation, evaluasi diri self-evaluation mengarah pada upaya untuk membandingkan informasi yang diperolehnya melalui monitoring diri dengan standar atau tujuan yang telah ditetapkan pada fase perencanaan atau informasi 49 sebelumnya. Selanjutnya, penilaian diri causal atributation adalah keyakinan tentang penyebab dari kesuksesan atau kesalahan. 2 Reaksi diri self-reaction. Proses reaksi diri self-reaction terdiri dari kepuasan diri self-satisfactionaffect dan respon adaptif atau defensif adaptive-depensive. Peningkatan kepuasan diri self-satisfactionaffect pada tahap refleksi diri self-reaction dapat meningkatkan motivasi, sedangkan penurunan kepuasan diri akan menurunkan hasil belajar. Reaksi adaptif-defensif adaptive-depensive mengarah pada upaya untuk melindungi citra diri dengan menarik diri atau menghindari kesempatan untuk belajar. Zimmerman dan Schunk, dalam Boekaerts, dkk, 2005: 16. Dari pendapat para ahli di atas disimpulkan bahwa, fase-fase pada siklus SRL, yaitu: perencanaa, performa dan refleksi diri. Fase perencanaan terdiri dari: analisis tugas dan keyakinan motivasi diri. Fase performa terdiri dari: kontrol diri dan observasi diri. Selanjutnya, fase refleksi diri terdi dari: kepuasan diri dan respon adaptif atau defensif. Istilah regulasi-diri self-regulation ditetapkan dalam pembelajaran dinamakan self-regulated learning SRL. Dengan demikian, dalam penelitian ini mengupayakan agar siswa kelas X 50 SMK Negeri 1 Kalasan mampu mengembangkan self-regulation learning SRL melalui tahapan sikap dan perilaku yang sesuai dengan fase-fase self-regulation.

6. Tipe-tipe Strategi Self Regulated Learning