63
kelas dua SMP Muhammadiyah 1 Pare M. Syaichul Muchyidin, 2012.
Berdasarkan permasalahan yang diungkapkan di awal, serta belum adanya penelitian mengenai keefektifan metode peer tutoring dalam
uapaya meningkatkan self-regulated learning SRL di SMK Negeri 1 Kalasan, maka penelitian ini dimaksudkan untuk berupaya mengkaji hal
tersebut.
F. Efektivitas Metode Peer Tutoring Dalam Meningkatkan Self-
Regulated Learning SRL
Metode peer tutoring merupakan suatu proses pembelajaran yang
dilakukan oleh teman sebaya berupa pemberian bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Menurut Erman Suherman, dkk
2003: 277 bantuan belajar oleh teman sebaya dapat menghilangkan kecanggungan. Selain itu, bahasa teman sebaya lebih mudah dipahami.
Dengan teman sebaya tidak ada rasa enggan, rendah diri, malu dan sebagainya untuk bertanya maupun minta bantuan. Sedangkan menurut
Ellson, dkk dalam Gagne, 1988: 153 tutorial dengan menggunakan siswa sebagai tutor sering kali berhasil dalam meyelesaikan pengajaran,
meningkatkan prestasi para tutor dan para siswa yang ditutori, dan menciptakan sikap suka pada belajar di sekolah.
64
Sehubungan dengan hal itu, pelakasanaan pembelajaran di SMK Negeri 1 Kalasan yang dilakukan oleh guru-guru umumnya masih menggunakan
metode pembelajaran ceramah. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, guru hanya menyampaikan bahan atau materi pembelajaran
secara klasikal dengan menggunakan alat bantu atau media pembelajaran yaitu, power point PPT. Siswa dalam proses pembelajaran hanya
menjadi objek ceramah, sehingga kurang mendapatkan kebebasan belajar dengan metode pembelajaran lain. Tanpa ada variasi saat pembelajaran
dan ditambah dengan sarana dan prasarana belajar yang kurang memfasilitasi, menyebabkan kejenuhan pada siswa. Siswa terlihat kurang
aktif dan kurang fokus saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini ditunjukan dengan sikap dan perilaku siswa yang kurang bertanggung
jawab terhadap tugas-tugas pembelajaran yang diberikan guru, seperti: tidak memperhatikan guru saat menyampaikan materi pembelajaran,
mencotek atau menyalin tugas pekerjaan teman dan terdapat juga siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan berbagai
alasan agar terhindar dari sanksi atau hukuman. Sikap dan perilaku tersebut menunjukan rendahnya self-regulated learning SRL pada siswa
di SMK Negeri 1 Kalasan. Self-regulated learning SRL adalah kemampuan individu dalam
mengatur proses belajar yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi belajar, baik dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor untuk
mencapi tujuan belajar. SRL sangat penting dimiliki oleh siswa dalam
65
mencapai dan menguasai tugas-tugas perkembangan sebagai remaja. SRL akan membantu siswa dalam meregulasi diri dan memonitoring berbagai
pikiran, perasaan dan perilaku untuk mencapai tujuan, baik tujuan yang bersifat akademik ataupun yang bersifat sosio-emosional.
Sebagai solusi dari masalah tersebut, untuk meningkatkan SRL pada siswa perlu digunakan metode pembelajaran yang menarik dan efektif
agar siswa dapat ikut serta aktif mengikuti proses pembelajaran. Salah satu metode yang dipilih yaitu, metode pembelajaran teman sebaya peer
tutoring. Metode peer tutoring merupakan metode pembelajaran yang dilakukan oleh teman sebaya sebagai pengganti guru, bertujuan untuk
membantu siswa berkesulitan belajar hingga mencapai ketuntasan belajar. Metode pembelajaran peer tutoring telah terbukti sangat efektif. Ini
dibuktikan dengan beberapa penelitian yang telah menggunakan metode peer tutoring.
Langkah-langkah atau desain pemberian metode peer tutoring ini dibimbing oleh guru matapelajaran, yang telah membagi siswa menjadi
beberapa kelompok dan menunjuk beberapa siswa untuk dijadikan tutor dalam kelompok. Dalam penelitian yang akan dilakukan ini terdapat dua
kelompok sampel penelitian, yaitu kelompok eksperimen yang diberikan metode peer tutoring dan kelompok kontrol yang diberikan metode
pembelajaran seperti biasanya yaitu metode pembelajaran yang langsung diberikan oleh guru kepada siswa. Dengan menggunakan metode peer
tutoring sebagai metode pembelajaran yang akan diuji cobakan dalam
66
penelitian ini, diharapkan akan membantu guru untuk menambah variasi metode pembelajaran, sehingga siswa merasa senang dan menarik
terhadap pembelajaran yang diberikan serta dapat berupaya untuk meningkatkan SRL pada siswa.
Berkaitan dengan kemungkinan adanya pengaruh pemberian metode peer tutoring dalam upaya peningkatan self-regulated learning SRL
pada siswa, maka tujuan utama dalam pelaksanaan pemberian metode peer tutoring adalah untuk meningkatkan self-regulated learning pada siswa
kelas X SMK Negeri 1 Kalasan. Melalui peer tutoring, siswa mampu memiliki kemampuan dalam mengatur proses belajar yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi belajar, baik dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor untuk mencapi tujuan belajar.
G. Hipotesis Penelitian