40 Pengukuran
kemampuan afektif
dilakukan dengan
menggunakan observasi ketika anak mengikuti pembelajaran perubahan wujud zat saat tahap intervensi. Hal-hal yang akan diamati
sikap anak ketika mengikuti pembelajaran, respon anak terhadap stimulus dari guru. Data hasil observasi kemudian akan ditampilkan
dalam bentuk deskripsi. c.
Ranah Psikomotor Menurut Benyamin Bloom Nana Sudjana : 2009 ranah
Psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak individu. Tes untuk mengukur ranah
psikomotor menggunakan penampilan performance atau kinerja siswa terhadap sesuatu yang telah dikuasainya. Tes unjuk kerja dalam
penelitian ini berupa unjuk kerja membuat es batu untuk mengukur prestasi belajar psikomotor pada konsep membeku, unjuk kerja
membuat teh manis untuk mengukur prestasi belajar psikomotor pada konsep mencair, dan unjuk kerja memasak air mendidihkan air untuk
mengukur prestasi belajar psikomotor pada konsep menguap.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Menurut Oemar Hamalik 2010 : 33 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut.
a. Faktor kesiapan belajar
Faktor yang mempengaruhi kesiapan belajar yakni kematangan, minat, kebutuhan, dan tugas-tugas perkembangan. Maksud dari
pendapat Oemar Hamalik tersebut yakni faktor kematangan usia
41 seseorang berpengaruh terhadap kesiapan belajar. Kini usia 7 tahun
disebut sebagai usia yang pas bagi seorang anak untuk belajar di sekolah dasar. Dengan demikian secara kognitif ia siap menerima
pembelajaran dan memproses informasi dengan baik. Faktor lain, yakni minat akan membantu seseorang untuk mencapai keberhasilan
proses pembelajarannya. Jika seseorang tidak berminat pada suatu hal, ia tidak akan antusias mempelajari sesuatu. Faktor minat dan
kematangan tersebut tentu saja akan berjalan sesuai dengan tugas- tugas perkembangan.
b. Faktor minat dan usaha
Belajar yang sesuai dengan minat akan mendorong siswa belajar lebih giat. Mereka akan melalukan usaha lebih besar pada segala sesuatu
yang menarik perhatian mereka. c.
Faktor psikologis Seorang siswa membutuhkan lingkungan yang tenang dan kondisi
psikologis yang stabil saat belajar. Ketika siswa merasa tertekan maka akan mengganggu proses belajar.
d. Faktor intelegensi
Manusia memiliki tingkat intelegensi yang berbeda. Orang yang memiliki intelegensi tinggi yakni IQ 140 ke atas masuk dalam
kategori genius. Sedangkan yang memiliki IQ kurang dari 90 tergolong memiliki hambatan intelektual. Hal ini menyebabkan
mereka mengalami kesulitan dalam belajar.
42 Tiga faktor yang disebutkan oleh Oemar Hamalik 2010 termasuk
dalam faktor internal. Namun demikian, prestasi belajar seorang siswa dapat pula dipengaruhi oleh hal-hal yang terdapat di luar diri siswa.
Menurut Ngalim Purwanto 1992 : 104 ada tiga faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa yakni
sebagai berikut. a.
Lingkungan Keluarga Keluarga merupakan tempat pertama dan utama bagi seorang anak
dalam bersosialisasi dan belajar. Keluarga yang hangat, harmonis, dan penuh cinta kasih akan melahirkan anak-anak yang berhasil. Keluarga
yang penuh masalah akan membuat kondisi psikologis anak tertekan dan mempengaruhi hasil belajar anak.
b. Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan tempat kedua bagi anak belajar. Komponen sekolah guru, sarana dan prasarana sekolah, kurikulum pembelajaran,
lingkungan fisik sekitar sekolah turut mempengaruhi kelancaran proses belajar mengajar di sekolah.
c. Lingkungan Masyarakat
Anak yang tinggal di lingkungan yang kurang menjaga pergaulan dan melanggar nilai-nilai sosial akan berkembang menjadi anak yang
memiliki kepribadian yang sama dengan orang-orang yang tinggal di sana. Hal ini dikarenakan anak meniru perlakuan orang dewasa.
43 Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dikelompokkan menjadi dua yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
meliputi: a kesiapan belajar, b usaha dan minat, c faktor psikologis, dan d intelegensi. Faktor ekternal meliputi: a lingkungan keluarga, b
lingkungan sekolah, dan c lingkungan masyarakat.
E. Hasil Penelitian yang Relevan