51 2.
B fase perlakuanintervensi. Tahap pemberian intervensi ini dilakukan sebanyak 6 sesi yang
dilaksanakan selama 2 minggu. Intervensi yang diberikan adalah dengan menerakan metode guided discovery dalam pembelajaran perubahan
wujud zat oleh peneliti. Alokasi waktu yang digunakan 2 x 35 menit setiap pertemuan. Kemudian dilaksanakan evaluasi pembelajaran hingga
diperoleh data yang stabil. 3.
A’ fase baseline 2 Adalah pengulangan kondisi baseline 1, yakni pembelajaran mengenai
perubahan wujud zat tidak disertai perlakuanintervensi metode guided discovery. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh intervensi
yang diberikan pada anak autis. Kemudian dilakukan pengambilan data hingga diperoleh data yang stabil. Data ditampilkan dalam bentuk
persentase untuk melihat seberapa besar peningkatan prestasi belajar subjek.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di SLB Autisma Dian Amanah Yogyakarta kelas VII. Sekolah berada di Jalan Sumberan II No. 22 RT 01 RW 21,
Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta. SLB ini khusus diperuntukkan bagi anak-anak penyandang autisme.
52 2.
Waktu Penelitian Waktu penelitian ini akan dilaksanakan selama 1 bulan dengan jam
kunjungan 3 kali seminggu. Tabel 3.1 Waktu dan Kegiatan Penelitian
Waktu Kegiatan Penelitian
Minggu I Pelaksanaan fase baseline 1 sebelum
perlakuanintervensi Minggu II-III
Pelaksanaan intervensi selama 6 sesi Minggu IV
Pelaksanaan fase baseline 2 setelah intervensi.
D. Subjek Penelitian
Suharsimi Arikunto 2010 : 112 menyatakan bahwa, subjek penelitian adalah subjek yang ingin dituju oleh peneliti, atau dengan kata
lain merupakan subjek yang menjadi pusat perhatian peneliti. Subjek pada
penelitian ini adalah satu orang anak autis kelas VII. Alasan pemilihan anak sebagai subjek dalam penelitian ini yakni sebagai berikut.
1. Subjek tidak memiliki hambatan fisik.
2. Subjek belum memahami materi perubahan wujud zat.
3. Subjek belum pernah mengikuti pembelajaran perubahan wujud zat
dengan metode guided discovery. 4.
Subjek dapat memahami perintah.
E. Variabel Penelitian
Menurut Hamid Darmadi 2014 : 14, variabel penelitian adalah suatu objek, atau sifat, atau atribut atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang
mempunyai bermacam-macam variasi antara satu dengan yang lainnya yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
53 Penelitian ini merupakan penelitian dengan jenis kuasi eksperimen. Menurut
Juang Sunanto, Takeuchi, dan Nakata 2006 : 12, berdasarkan fungsi hubungannya, variabel dalam penelitian eksperimen sekurang-kurangnya
dibedakan menjadi variabel terikat dan variabel bebas. Variabel bebas pada penelitian ini adalah metode guided discovery, sedangkan variabel terikat
adalah prestasi belajar anak autis dalam pembelajaran perubahan wujud zat. Penelitian dengan subjek tunggal, perilaku atau kemampuan target
behavior tidak terbatas pada aspek psikomotor saja. Tetapi mencakup pula pikiran,perasaan, dan perubahan yang diukur. Penelitian ini akan mengukur
prestasi belajar kogntif, afektif, dan psikomotor sebagai target behavior. Target behavior yaitu perilaku anak autis dalam meningkatkan prestasi
belajar kognitif, afektif, dan psikomotor melalui penggunaan metode guided discovery. Melalui penerapan metode ini diharapkan akan berpengaruh
positif terhadap prestasi belajar anak autis.
F. Teknik Pengumpulan Data