32 mengenai kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor anak autis dalam
pembelajaran perubahan wujud zat. Secara umum terdapat dua teknik evaluasi yakni teknik tes dan
non-tes. Teknik tes terdiri atas tes obyektif dan tes subyektif. Teknik non- tes terdiri atas skala bertingkat, check list, pengamatan, kuisioner, dan
riwayat hidup. Teknik evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes berupa tes obyektif dengan jenis tes pilihan ganda untuk
mengukur kemampuan kognitif, tes unjuk kerja untuk mengukur kemampuan psikomotorik, dan pengamatan untuk mengukur kemampuan
afektif anak autis saat pembelajaran perubahan wujud zat dengan metode guided discovery.
D. Kajian tentang Prestasi Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan kebutuhan semua orang. Setiap orang mulai dari usia dini hingga tua menjalani proses belajar. Proses belajar yang
dijalani tersebut, pada akhirnya akan memberikan efek berupa perubahan baik pada pola pikir maupun tingkah laku manusia. Proses belajar ini
dapat terjadi di mana saja, tidak hanya di lembaga sekolah saja, namun dapat berlangsung di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan
masyarakat. Menurut Witherington Nana Syaodih Sukmadinata, 2004 : 155
belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap,
kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan. Jadi belajar merupakan suatu
33 proses untuk mencapai suatu tujuan yaitu perubahan ke arah yang lebih
baik. Perubahan tersebut adalah perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap yang bersifat menetap yang terjadi pada individu.
Pendapat tersebut di atas sejalan dengan pemikiran Slameto 2010 : 2 yang menyatakan bahwa secara psikologis belajar adalah
sebuah proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Setiap hari
manusia berinteraksi dengan orang-orang terdekat. Mulai dari keluarga, lingkungan sosial-kemasyarakatan, dan secara langsung berinteraksi
dengan alam. Berbagai hal yang terjadi di ketiga lingkungan tersebut akan memberikan dampak baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam diri manusia. Berbagai permasalahan yang dihadapi akan menuntun manusia bagaimana seharusnya harus bertingkah laku. Inilah
proses belajar yang dimaksud oleh Slameto 2010. Berdasarkan beberapa uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah proses yang terjadi pada manusia dengan cara berinteraksi dengan lingkunganya untuk mencapai tujuan tertentu. Hasil dari proses
belajar ini tampak dari adanya perubahan tingkah laku manusia, sikap, cara berpikir, bertambahnya pengetahuan yang bersifat menetap.
Perubahan tersebut ada yang mengarah pada sesuatu yang lebih baik, tetapi ada juga perubahan yang mengarah pada sesuatu yang buruk.
34
2. Prestasi Belajar