Terkejut Implikatur dalam Pelanggaran Prinsip Kerjasama

mencoba menyelasikan masalahnya, kemudian Gorka mengatakan bahwa Pétain egois. Key menunjukkan nada, cara dan jiwa dari peristiwa tindak tutur. Key dalam tuturan 58 adalah Gorka menggunakan nada tinggi, karena ia marah pada Pétain. Instrumentalities dari tuturan 58 berupa struktur kalimat yang baku dan formal antarpartisipan. Norms atau norma, aturan sosial masyarakat dalam tuturan 58 yaitu menghormati orang yang lebih tua atau pun jabatan yang lebih tinggi. Genre dalam tuturan 58 merupakan tuturan yang menggunakan vousvoyer karena perbedaan pangkat antar peserta tutur, percakapan yang dilakukan kedua tokoh tersebut berupa dialog. Tuturan 58 terjadi antara Pétain dan Gorka. Implikatur tidak peduli dapat dibuktikan melalui unsur SPEAKING act sequence. Pétain dan Gorka sedang berdebat bahwa Pétain menjelek-jelekkan dan mengadukan Gorka kepada De Gaulle. Pétain hanya berusaha mengurangi rasa tidak puasnya terhadap sikap Gorka selama di penjara, namun Gorka tidak menyukai perbuatan Pétain tersebut. Akhirnya Gorka menyindir Pétain dengan mengatakan bahwa Pétain adalah orang tua yang egois. Jawaban Pétain mengandung implikatur bahwa ia tidak peduli dengan apa yang dikatan Gorka. Menurutnya, ia hanya berusaha mengurangi penderitaannya selama di penjara dengan mengatakan semua keluahannya kepada De Gaulle. Sindiran yang diberikan Gorka tidak membuat Pétain rendah hati ataupun sadar diri, Pétain tidak peduli dengan sindiran Gorka dan mengatakan bahwa keegoisannya adalah keajabain besar.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pelanggaran prinsip kerjasama dalam naskah drama Villa Luco karya Jean-Marie Besset, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Tuturan-tuturan dalam naskah drama Villa Luco melanggar keempat maksim kerjasama, antara lain: a pelanggaran maksim kuantitas 24 tuturan atau 35,82 ; b pelanggaran maksim kualitas 4 tuturan atau 5,97 ; c pelanggaran maksim relevan 26 tuturan atau 38,80 ; d pelanggaran maksim cara 13 tuturan atau 19,40 . Pelanggaran prinsip kerjasama terbanyak yang dilakukan tokoh dalam naskah drama Villa Luco karya Jean-Marie Besset adalah pelanggaran prinsip kerjasama maksim relevan. Pelanggaran maksim relevan dalam naskah drama Villa Luco karya Jean-Marie Besset merupakan cara para tokoh untuk mengalihkan pada topik baru. 2. Salah satu tokoh yang banyak melakukan pelanggaran kerjasama adalah Pétain. Pelanggaran prinsip kerjasama yang dilakukan Pétain didasarkan pada fakta bahwa ia memiliki jabatan tertinggi yaitu mantan Marsekal Perancis, sedangkan tokoh lain hanya berpangkat letnan dan Jendral. Kepercayaan diri yang tinggi, sifat yang egois, dan kesombongan yang dimiliki Pétain juga menjadi alasan ia banyak melanggar prinsip kerjasama. Pétain mengatakan apapun yang ia inginkan, tanpa mempedulikan siapa lawan tuturnya. 3. Terdapat 16 jenis implikatur yang terkandung dalam pelanggaran prinsip kerjasama, yaitu: a mengalihkan atau menghentikan percakapan, b memperjelas informasi, c menyombongkan diri, d menanyakan sesuatu, e menyatakan sesuatu, f menyindir, g memuji, h mengeluh, i mengkritik, j melarang, k menyanggah, l menantang, m meyakinkan, n mendapatkan persetujuan, o terkejut, dan p tidak peduli. Implikatur memperjelas informasi merupakan jenis implikatur yang banyak ditemukan dalam pelanggaran kerjasama dalam naskah drama Villa Luco karya Jean-Marie Besset. Hal ini merupakan cara penulis untuk mengungkapkan masa lalu, karakter, dan kemampuan yang dimiliki setiap tokoh. Jika dicermati pada setiap pelanggaran yang mengandung implikatur memperjelas informasi, kita dapat mengimajinasikan karakter, kemampuan, kehebatan dan masa lalu yang dimiliki setiap tokoh melalui implikatur tersebut. Melalui implikatur memperjelas informasi, Pétain digambarkan sebagai marsekal perang yang hebat dan memiliki banyak pengalaman berperang. Selain itu kita dapat mengetahui masa lalu Gorka saat terjadi pemboman di London, ia memiliki kenangan buruk dan trauma yang hebat setelah pemboman itu terjadi. Tokoh De Gaulle dideskripsikan sebagai jenderal perang yang sombong dan memiliki pengaruh yang kuat di parlemen.