Dalam tuturan 57 terdapat implikatur terkejut. Hal ini dapat dibuktikan melalui konteks tuturan 57 :
Setting di sore hari di kamar milik du Maréchal Pétain. Scene dalam
percakapan tersebut adalah adegan formal yang terjalin antara De Gaulle dan
Pétain, terlihat pada penggunaan ‘vousvoyer’. Participants atau penutur dan mitra tutur adalah De Gaulle dan Pétain. Ends atau maksud, tujuan, sasaran,
hasil dari peristiwa tindak tutur adalah Pétain ingin berjalan-jalan keluar dari
kamar dan tidak ingin menemui siapapun hari ini. Act sequence atau urutan
peristiwa dalam tuturan 57 adalah Pétain menolak untuk menunggu di kamarnya. De Gaulle datang dan menyapa Pétain. Pétain terkejut dengan
kedatangan De Gaulle.
Key menunjukkan nada, cara dan jiwa dari peristiwa tindak tutur. Key
dalam tuturan 57 adalah Pétain menggunakan nada tinggi, ia terkejut dengan
kedatangan De Gaulle. Instrumentalities dari tuturan 57 berupa struktur kalimat yang baku dan formal antarpartisipan. Norms atau norma, aturan
sosial masyarakat dalam tuturan 57 yaitu menghormati orang yang lebih tua
atau pun jabatan yang lebih tinggi. Genre dalam tuturan 57 merupakan
tuturan yang menggunakan vousvoyer karena perbedaan pangkat antar peserta tutur, percakapan yang dilakukan kedua tokoh tersebut berupa dialog.
Tuturan 57 terjadi antara Pétain dan De Gaulle. Jawaban Pétain mengandung implikatur terkejut karena kedatangan De Gaulle, dibuktikan
melalui unsur act sequence dan keys. Pétain tidak diijinkan keluar dari kamar karena akan mendapatkan kunjungan, ia bersikeras ingin melakukan kegiatan
jalan-jalannya. Ketika tamu tersebut datang, ternyata tamu tersebut adalah Jendral De Gaulle. De Gaulle menyapa Pétain namun karena terkejut Pétain
tidak menjawab sapaan De Gaulle dan sadar bahwa alasan kegiatan jalan- jalannya ditunda karena kedatangan sang Jendral De Gaulle.
2.16. Tidak peduli
Implikatur tidak peduli merupakan jenis implikatur untuk mengungkapkan bentuk ketidakpedulian peserta tutur terhadap tuturan mitra
tutur, ejekan, sindiran, dan lain-lain. Contoh pelanggaran prinsip kerjasama yang mengandung implikatur tidak peduli :
58 Gorka : Vous êtes un vieillard égoïste [52] Pétain : Et alors? Grande merveille
Gorka : Anda adalah orang tua egois Pétain : Lalu? Keajaiban besar
Dalam tuturan 58 terdapat implikatur tidak peduli terhadap mitra tutur. Hal ini dapat dibuktikan melalui konteks tuturan 58 :
Setting di sore hari di kamar milik du Maréchal Pétain. Scene dalam
percakapan tersebut adalah adegan formal yang terjalin antara Gorka dan
Pétain, terlihat pada penggunaan ‘vousvoyer’. Participants atau penutur dan mitra tutur adalah Gorka dan Pétain. Ends atau maksud, tujuan, sasaran, hasil
dari peristiwa tindak tutur adalah Pétain menyindir Gorka. Act sequence atau
urutan peristiwa dalam tuturan 58 adalah Gorka merasa sebal karena Pétain mengadukan dirinya pada De Gaulle. Pétain membela diri bahwa ia hanya
mencoba menyelasikan masalahnya, kemudian Gorka mengatakan bahwa Pétain egois.
Key menunjukkan nada, cara dan jiwa dari peristiwa tindak tutur. Key
dalam tuturan 58 adalah Gorka menggunakan nada tinggi, karena ia marah
pada Pétain. Instrumentalities dari tuturan 58 berupa struktur kalimat yang baku dan formal antarpartisipan. Norms atau norma, aturan sosial masyarakat
dalam tuturan 58 yaitu menghormati orang yang lebih tua atau pun jabatan
yang lebih tinggi. Genre dalam tuturan 58 merupakan tuturan yang
menggunakan vousvoyer karena perbedaan pangkat antar peserta tutur, percakapan yang dilakukan kedua tokoh tersebut berupa dialog.
Tuturan 58 terjadi antara Pétain dan Gorka. Implikatur tidak peduli dapat dibuktikan melalui unsur SPEAKING act sequence. Pétain dan Gorka
sedang berdebat bahwa Pétain menjelek-jelekkan dan mengadukan Gorka kepada De Gaulle. Pétain hanya berusaha mengurangi rasa tidak puasnya
terhadap sikap Gorka selama di penjara, namun Gorka tidak menyukai perbuatan Pétain tersebut. Akhirnya Gorka menyindir Pétain dengan
mengatakan bahwa Pétain adalah orang tua yang egois. Jawaban Pétain mengandung implikatur bahwa ia tidak peduli dengan apa yang dikatan
Gorka. Menurutnya, ia hanya berusaha mengurangi penderitaannya selama di penjara dengan mengatakan semua keluahannya kepada De Gaulle. Sindiran
yang diberikan Gorka tidak membuat Pétain rendah hati ataupun sadar diri, Pétain tidak peduli dengan sindiran Gorka dan mengatakan bahwa
keegoisannya adalah keajabain besar.