Prinsip Kerjasama KAJIAN TEORI
Konteks : B sedang berjalan menuju ke kamar mandi ketika A bertanya ke mana B akan pergi.
Pada contoh tuturan 20 di atas, B menjawab pertanyaan dari A bahwa B akan pergi ke kamar mandi. Jawaban B tidak ditambahkan
informasi berlebihan dengan mengatakan akan buang air, karena pada realita umumnya seseorang pergi ke kamar mandi untuk buang air.
Jawaban B singkat dan tidak berlebihan sehingga disimpulkan mematuhi maksim kuantitas. Selanjutnya merupakan contoh dalam bahasa Prancis :
21 Anna : Quel âge a ton Demetrioff? Demanda Anna. “Berapa umur Demetrioff mu itu? Tanya Amanda.”
Je : Onze ans. “Sebelas tahun.”
Gabrielle Roy, 1993 : 56
Konteks : Anna adalah salah satu guru yang mengajar bersama dengan Je guru muda di sekolah khusus anak laki-laki. Ia bertanya
berapa umur Demetrioff, imigran rusia, salah satu murid Je. Je menjawab onze ans, sebelas tahun.
Jawaban yang diberikan Je singkat, benar, dan tidak berlebihan, sesuai dengan apa yang dibutuhan oleh Anna. Anna menanyakan umur
Demetrioff dan jawaban yang diberikan je tidak ditambahkan dengan informasi selain pertanyaan dari Anna mengenai umur Demetrioff, yang
kemudian dijawab je yaitu 11 tahun. Jawaban yang diberikan je merupakan contoh dari maksim kuantitas.
3. Maksim Relevansi atau Hubungan
Mengharuskan peserta tutur memberikan informasi yang relevan dengan masalah yang dibicarakan. Contoh:
22 Sang Hyang Tunggal : Namun sebelum kau pergi, letakkanlah kata-kataku ini dalam
hati Semar
: Hamba bersedia, ya Dewa.
Rahardi, 2010: 56
Konteks : tuturan ini dituturkan oleh sang Hyang Tunggal kepada tokoh Semar dalam sebuah adegan pewayangan.
Jawaban Semar pada Sang Hyang Tunggal memenuhi maksim relevansi. Dikatakan demikian, karena tuturan yang disampaikan oleh
Semar, yakni “Hamba bersedia, ya Dewa”, benar-benar merupakan tanggapan atas perintah Sang Hyang Tunggal sebelumnya, yakni “Namun
sebelum kau pergi, letakkanlah kata-kataku ini dalam hati”. Selain contoh di atas, berikut contoh dalam bahasa Prancis :
23 Anais : Ça y est On a recu la lettre de Doucet. Antoine : Qu’est-ce qu’il dit ?
Anais : Il dit que notre projet l’interesse…
Anais : Akhirnya Kita telah menerima surat dari Doucet. Antoine : Apa yang ia katakan?
Anais : Ia berkata bahwa projek kita menarik perhatiannya...
Jacque Pécheur et al, 2002: 126
Konteks : Tuturan 23 terjadi di sebuah kantor, tempat Anais dan Antoine membuat proyek dan meminta perusahaan Doucet untuk
bekerjasama.
Jawaban Anais dapat dikategorikan dalam maksim relevansi, karena jawaban yang diberikan Anais berhubungan dengan pertanyaan
Antoine mengenai apa isi surat dari Doucet. Anais menjawab bahwa isi surat dari Doucet menyatakan bahwa proyek mereka menarik
perhatiannya. Anais memberikan penjelasan tentang isi surat Doucet dan jawaban tersebut relevan dengan apa yang ditanyakan Antoine.
4. Maksim Cara
Mengutamakan keringkasan, menghindari pernyataan yang panjang lebar, menghindari keambiguitasan. Contoh :
24 A : Ayo, cepat buka jendelanya B : Sebentar dulu, masih hujan.
Konteks : A ingin agar B membuka jendela kamar karena merasa kepanasan, namun diluar masih hujan.
Jawaban B memenuhi maksim cara karena jawaban yang disampaikan B tidak mengandung ambiguitas. Perintah A untuk membuka
jendela dengan cara yang ringkas dan menghindari ambiguitas dijawab B bahwa diluar masih hujan. B tidak perlu menjelaskan bahwa ruangan yang
mereka gunakan akan basah. B menggunakan cara penyampaian yang tidak berbelit-belit, cukup mengatakan jika diluar masih hujan untuk
menolak perintah A membuka jendela. Berikut contoh dalam bahasa Prancis :
25 Maria : Vous vous appelez comment ? Lisa : Lisa Marie.
Maria : Quelle est votre adresse ? Lisa : 14, rue Saint-Catherine.
Maria : Siapa nama anda? Lisa : Lisa Marie.
Maria : Dimana alamat anda? Lisa : Nomor 14, jalan Saint-Catherine.
Konteks : Tuturan ini terjadi di kantor, Lisa akan melamar pekerjaan dan dia sedang diwawancari Maria mengenai data dirinya.
Dari contoh 25 jawaban Lisa memenuhi maksim cara. Ketika Maria menanyakan nama, Lisa menjawab dengan menyebutkan namanya
dan ketika Maria menanyakan alamat rumahnya, Lisa menjawab lokasi ia tinggal. Keringkasan dan jawaban Lisa yang jelas terhadap pertanyaan
yang d iajukan oleh Maria itu memenuhi maksim cara karena setiap
jawaban yang diberikan Lisa runtut, tidak berlebihan, jelas, dan tidak ambigu pada setiap pertanyaan yang diajukan Maria.
Keempat maksim kerjasama yang diungkapkan oleh Grice mendapat kritik dari Levinson dan Leech, Leech, 1993: 12-14 bahwa prinsip atau maksim
kerjasama milik Grice berlaku secara berbeda dalam konteks penggunaan bahasa yang berbeda, prinsip atau maksim tersebut berlaku dalam tingkatan yang
berbeda, tidak ada prinsip yang berlaku secara mutlak atau tidak berlaku sama sekali, kemudian prinsip atau maksim dapat berlawanan satu dengan yang lainnya,
dan yang terakhir prinsip atau maksim dapat dilanggar tanpa meniadakan jenis tindakan yang dikendalikan.
Menurut Leech 1993: 120-124 dibutuhkan prinsip kerjasama untuk lebih mudah menjelaskan hubungan antara makna dan daya untuk memecahkan
masalah-masalah yang timbul dalam semantik yang memakai pendekatan berdasarkan kebenaran. Prinsip kerjasama tidak dapat menjelaskan tentang alasan
manusia sering menggunakan cara yang tidak langsung untuk menyampaikan maksud dan tujuan yang ingin disampaikannya, selain itu prinsip kerjasama juga
tidak dapat menjelaskan hubungan antara makna dan daya pada jenis-jenis kalimat yang bukan kalimat pernyataan atau deklaratif.