Subjek Dan Objek Penelitian Metode Dan Teknik Pengumpulan Data

4. Dikatakan menyimpang dari maksim cara jika peserta tutur tidak berbicara secara langsung, berbicara tidak jelas, pembicaraannya kabur atau ambigu. Selain metode padan pragmatis, peneliti juga menggunakan metode padan referensial untuk menguraikan jenis pelanggaran prinsip kerjasama. Metode referensial referential method, menggunakan alat penentu berupa kenyataan yang ditunjuk oleh bahasa atau referent bahasa Sudaryanto, 1993: 13. Sesuatu yang ditunjuk oleh bahasa yang dimaksud berupa konteks percakapan. Konteks percakapan dijabarkan melalui teori SPEAKING yang kemudian dijadikan sebagai acuan pelanggaran prinsip kerjasama yang dilakukan oleh mitra tutur maupun penutur. Teknik yang digunakan oleh peneliti adalah teknik PUP Pilah Unsur Penentu. Teknik PUP merupakan teknik dasar yang mengandalkan kemampuan peneliti sendiri dalam memilah data dengan beberapa penentu tertentu Muhammad, 2011: 239. Selain itu peneliti menggunakan teknik PUP dengan daya pilah pragmatis, jawaban mitra tutur dalam sebuah tuturan menjadi penentu. Dari reaksi mitra tutur dapat diketahui apakah penutur tersebut menuturkan informasi yang a tidak diyakini kebenarannya, b berlebihan atau kurang dari yang diinginkan oleh penutur, c tidak relevan, dan atau d panjang lebar serta ambigu. Daya pilah ini digunakan secara mental oleh peneliti dan bersifat intuitif. Untuk memperkaya dan memperdalam teknik PUP dengan daya pilah pragmatis ini, pemahaman teoritis dan sumber-sumber referen yang beragam sangat diperlukan. Teknik lanjutan dalam penelitian ini menggunakan teknik HBS Hubung Banding Menyamakan. Dalam prakteknya penelitian yang sesungguhnya, hubungan padan itu berupa hubungan banding antar semua unsur penentu yang relevan dengan semua unsur data yang ditentukan Sudaryanto, 1993: 27. Peneliti melakukan pembandingan antara konteks dengan data yang ditentukan yaitu jawaban mitra tutur dan situasi tutur. Selain itu juga digunakan teori komponen tutur yang diutarakan oleh Dell Hymes yaitu S.P.E.A.K.I.N.G, untuk menghadirkan konteks dari setiap tuturan yang ditentukan melakukan pelanggaran. Contoh analisis jenis- jenis pelanggaran prinsip kerjasama dalam naskah drama Villa Luco : 38 Pétain : Et qu’est-ce que vous transmettez? Gorka : Des renseignements, monsieur. Pétain : Des moyens modernes Hertziens Ça vous plaît ce mot, hein? Et moderne, moderne aussi n’est-ce pas? Gorka : C’était une mission importante, et .... Pétain : Il y a les hommes comme vous et les hommes comme moi Ceux qui prenne les décisions, et ceux qui les font passer dans téléphone Les transmissons Pétain : Dan apa yang kau kirimkan? Gorka : Informasi-informasi, Tuan. Pétain : Sarana modern Radio Kata itu membuat kau senang kan, hah? Dan modern, modern juga membuatmu senang, kan? Gorka : Itu adalah misi penting, dan .... Petain : Ada orang-orang seperti kau dan orang-orang seperti saya Mereka yang membuat keputusan- keputusan dan mereka yang mengirimkan informasi melalui telepon Para informan Melalui penggunaan metode padan pragmatis, pelanggaran maksim kerjasama data 38 ditentukan dari jawaban mitra tutur terhadap penutur atau topik pertuturan. Dapat disimpulkan bahwa jawaban Gorka “C’était une mission importante, et ....” merupakan bentuk pelanggaran maksim relevan karena Gorka cukup menjawab “Oui, ça me plaît bien monsieur” atau “Non monsieur, pas du tout” atas pertanyaan Pétain “... Ça vous plaît ce mot, hein? Et moderne, moderne aussi n’est-ce pas?”. Paramater pelanggaran prinsip kerjasama maksim relevan menekankan jika mitra tutur menyampaikan sesuatu yang tidak relevan dengan topik yang dipertuturkan maka jawaban dari mitra tutur dianggap melanggar maksim kerjasama. Selain itu, penggunaan metode padan referensial bertujuan menguraikan konteks sebuah percakapan dengan menggunakan teori SPEAKING. Konteks percakapan menjadi referen peneliti untuk menguraikan maksud atau implikatur sebuah percakapan. Berdasarkan konteks data 38, implikatur yang terkandung dalam pelanggaran prinsip kerjasama maksim relevan adalah sebagai berikut : Setting di pagi hari di kamar milik du Maréchal Pétain. Scene dalam percakapan tersebut adalah adegan formal yang terjalin antara Gorka dan Pétain, terlihat pada penggunaan ‘vousvoyer’. Participants atau penutur dan mitra tutur adalah Gorka dan Pétain. Ends atau maksud, tujuan, sasaran, hasil dari peristiwa tindak tutur adalah Pétain ingin menanyakan atau mencari informasi tentang transmissions. Act sequence atau urutan peristiwa dalam contoh 38 adalah pesan tersebut berasal dari