Penyusunan Standar Kelonggaran Perhitungan Kebutuhan SDM Berdasarkan Metode WISN Work Load

88 kurun waktu satu tahun. Berdasarkan wawancara mendalam dengan informan terkait kegiatan pokok dan tanggung jawab perawat didapatkan bahwa sistem kerja di Ruang Tulip ini adalah per tim. Jumlah tim di Ruang Tulip adalah tiga dengan masing-masing dua orang perawat dalam setiap timnya. Satu orang perawat rata-rata bertanggung jawab atas enam orang pasien, atau bisa tujuh sampai delapan pasien jika kunjungan sedang tinggi. “Rata-rata 7-8 pasien, tapi kalau pagi karena ada yang tidak ikut shift juga dinas pagi dalam satu hari itu tambahan di pagi dua maka rata-rata 6 lah, kita juga bikin targetnya dalam satu hari hanya megang 6, walaupun dia megang delapan tapi kan yang dua ini bisa saja rencana pulang atau dia pasien baru masuk. Tindakan itu setiap pasien berbeda, rata-rata tindakan kita itu satu pasien satu kali dinas itu empat tindakan” Informan 1 “... kita kan dibagi 3 tim ya satu tim itu terdiri dari 2 orang biasanya 1 orang itu megang berapa kamar. Nanti perorang itu megangnya berapa kamar misal 2 kamar, tergantung sih tergantung jumlah pasien. Kalo jumlah pasien sedikit ya paling 6 pasien, kalo lagi full 7- 8” Informan 2 Berdasarkan data sekunder per bulan Juli tahun 2015, jumlah kunjungan pasien di Ruang Tulip RSUD Kota Bekasi mencapai 2.205 pasien. Jika dikalikan dengan rata-rata tindakan satu pasien per satu kali dinas yaitu sebanyak empat tindakan, maka didapatkan untuk jumlah kuantitas kegiatan pokok di Ruang Tulip adalah sebanyak 8.820 kegiatan. Tabel 5.11 Perhitungan Kuantitas Kegiatan Pokok No Unit Kerja Kegiatan Pokok Kuantitas 1tahun 1. Rawat Inap Tulip Pelayanan Keperawatan 9.888 89

6. Perhitungan kebutuhan SDM Unit Kerja

Dengan kuantitas kegiatan pokok sebanyak 9.888 setahun, berikut Perhitungan Kebutuhan Perawat Rawat Inap Tulip RSUD Kota Bekasi. Tabel 5.12 Perhitungan Kebutuhan Tenaga Perawat Nama Kegiatan SBK KS Mengukur suhu, nadi, dan tekanan darah 22819 1.97 Melakukan perekaman EKG 11410 2.51 Perawatan Luka 11410 2.51 Mengganti cairan infus 57048 1.65 Mengganti Balutan 11410 2.51 Memasang Infus 28524 1.86 Memeriksa gula darah 38032 1.75 Memberikan obat oral dan injeksi 22819 1.97 Pemasangan gelang identifikasi 57048 1.65 Pengambilan darah 19016 2.08 Perawat keliling ruangan observasi pasien 11410 2.51 Mengontrol infus 38032 1.75 Mengganti baju pampers 11410 2.51 Membersihkan tempat tidur 11410 2.51 Mengantarmemindahan pasien ketempat lain 11410 2.51 Menerima pasien dari ruangan lain 11410 2.51 Pendidikan kesehatan 22819 1.97 Memasang cateter urin, observasi 22819 1.97 Memeriksa sleding scale 28524 1.86 Fisioterapi dada 11410 2.51 Menghitung ballance cairan 38032 1.75 Jumlah 44.76 Ket : SBK = Standar Beban Kerja KS = Kebutuhan Sumber Daya Manusia Dari tabel 5.24 di atas, berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga dengan menggunakan WISN didapatkan total kebutuhan tenaga perawat di Instalasi Rawat Inap Tulip berjumlah 44,76 orang. Kebutuhan SDM = Kuantitas Kegiatan Pokok + Standar Kelonggaran Standar Beban Kerja 90

C. Analisis Kesenjangan Tenaga Perawat

Kesenjangan antara kebutuhan jumlah tenaga perawat berdasarkan WISN dengan jumlah tenaga perawat yang tersedia saat ini dapat dilihat dari Ratio WISN. Ratio WISN merupakan suatu ukuran “pengganti” proxy bagi tekanan kerja yang dialami tenaga kesehatan dalam pekerjaan sehari-hari mereka di suatu fasilitas kesehatan. Sebuah ratio WISN bernilai satu 1 menunjukan bahwa jumlah staf dan beban kerja di suatu fasilitas kesehatan berada dalam keadaan seimbang. Semakin kecil ratio WISN, semakin besar tekanan beban kerja. Ratio WISN yang kecil menunjukkan bahwa jumlah staf saat ini lebih kecil daripada yang dibutuhkan untuk mengatasi beban kerja yang ada. Sebaliknya, ratio WISN yang besar membuktikan adanya kelebihan staf apabila dibandingkan terhadap beban kerja. Berikut merupakan kesenjangan tenaga yang ada dengan kebutuhan berdasarkan WISN: Tabel 5.13 Kesenjangan Tenaga Yang Ada dengan Kebutuhan Berdasarkan WISN Tenaga yang ada a Kebutuhan tenaga b KurangLebih a-b WISN Ratio ab Keadaan masalah tenaga 35 44,76 -9,76 0,8 Kurang Staf WISN RATIO 2,0 1,5 1 1,5 2,0 Kurang Sesuai Lebih

Dokumen yang terkait

Analisis Kebutuhan Tenaga Perawat Berdasarkan Beban Kerja Dengan Menggunakan Metode Workload Indicator Staff Need (WISN) dan Work Sampling Di Rumah Sakit Umum Artha Medica Binjai

19 200 101

Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang

0 36 110

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT DENGAN METODE WORKLOAD INDICATOR STAFFING NEED (WISN) DI INSTALASI RAWAT INAP BAGIAN INTERNA RSD Dr. SOEBANDI JEMBER

0 28 19

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT DENGAN METODE WORKLOAD INDICATOR STAFFING NEED (WISN) DI INSTALASI RAWAT INAP BAGIAN INTERNA RSD Dr. SOEBANDI JEMBER

0 35 102

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT DENGAN METODE WORKLOAD INDICATOR STAFFING NEED (WISN) DI INSTALASI RAWAT INAP BAGIAN INTERNA RSD Dr. SOEBANDI JEMBER

0 32 17

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT DENGAN METODE WORKLOAD INDICATOR STAFFING NEED (WISN) DI INSTALASI RAWAT INAP BAGIAN INTERNA RSD Dr. SOEBANDI JEMBER

0 18 19

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA DENGAN METODE WORKLOAD Analisis Kebutuhan Tenaga Dengan Metode Workload Indicator Staffing Need (Wisn) Pada Instalasi Rekam Medik RSUD Sultan Imanuddin Pangkalanbun.

0 6 13

SKRIPSI ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA DENGAN METODE WORKLOAD Analisis Kebutuhan Tenaga Dengan Metode Workload Indicator Staffing Need (Wisn) Pada Instalasi Rekam Medik RSUD Sultan Imanuddin Pangkalanbun.

1 3 16

PENDAHULUAN Analisis Kebutuhan Tenaga Dengan Metode Workload Indicator Staffing Need (Wisn) Pada Instalasi Rekam Medik RSUD Sultan Imanuddin Pangkalanbun.

0 3 5

KEBUTUHAN TENAGA KERJA DENGAN WORKLOAD INDICATOR STAFF NEED (WISN) BAGIAN PENDAFTARAN

0 1 7