Menetapkan Waktu Kerja Tersedia

81 e. Ketidakhadiran Kerja; Sesuai data rata-rata ketidak hadiran kerja selama kurun waktu 1 tahun karena alasan sakit, tidak masuk dengan atau tanpa pemberitahuanijin. Berdasarkan daftar hadir selama tahun 2015, jumlah rata-rata ketidakhadiran kerja perawat di instalasi rawat inap tulip dalam setahun adalah 31 hari kerja. Toleransi ketidakhadiran kerja di Ruang Tulip berdasarkan hasil wawancara sebagai berikut : “Kita kan disini ada yang mendadak sakit, anak sakit, berita biasanya lewat telepon atau sekarang kan udah ada WA ada BBM nah kita atur kalau dia masih punya cuti dan dia tidak bisa menunjukkan surat sakit akan kita potong cuti atau potong ekstra. Ekstra itu kalau ada tanggal merah kan harusnya libur tapi dia tetep dinas dia punya ekstra satu. Jadi kalau tiba2 sakit bisa di potong ekstra atau cuti. Tapi kalau misalnya tidak ada berita sama sekali kit a tulis alfa” Informan 1 “... ada si, kalo sakit, kecelakaan pasti ada toleransi. Kalo misalnya parah, ada yang sakit sampe satu bulan” Informan 2 “... kita kan dalam sebulan toleransinya ya boleh boleh aja, nanti kan kepala ruangan yang atur. Kita harus ada informasi, kalo mendadak ya tergantung dia mendadaknya karena apa, kalo kita sakit ya harus ada surat keterangan sakit” Informan 3 f. Waktu Kerja; Jumlah jam kerja perharinya. Karena perawat ini sistem shift , maka perhitungan jam kerjanya berdasarkan rata-rata jam kerja per shift pagi, siang, malam selama setahun. Rata-rata waktu kerja perawat 82 pelaksana di Ruang Rawat Inap Tulip adalah 7+7+10 8 jamhari. Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan penelitian ini mengenai waktu kerja di Ruang Tulip. “Untuk shift pagi itu dari habis apel 07.15 sampai jam 14.00, siang itu jam 14.00 sampai jam 21.00, malem dari jam 21.00 sampai operan ke pagi jam 07.00 sampai jam 08.00 sampai selesai operan ” Informan 1 Berikut adalah perhitungan waktu kerja tersedia perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Tulip RSUD Kota Bekasi. Tabel 5.7 Waktu Kerja Tersedia Perawat Pelaksana Kode Faktor Kategori SDM Perawat Keterangan A Hari kerja 281 Haritahun B Cuti tahunan 12 Haritahun C Pendidikan dan pelatihan 0,3 Haritahun D Hari libur nasional - Haritahun E Rata-rata ketidakhadiran kerja 31 Haritahun F Waktu kerja 8 Jamhari Hari kerja tersedia 237,7 Hari kerjatahun Waktu kerja tersedia 1901,6 Jamtahun 114.096 Menittahun Uraian perhitungannya adalah sebagai berikut : - Hari kerja tersedia untuk kategori SDM : Perawat = {281-12+0,3+31} = 237,7 Hari kerjatahun 83 - Waktu kerja tersedia untuk kategori SDM : Perawat = 237,7 haritahun x 8 jamhari = 1901,6 jam kerjatahun Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa waktu kerja tersedia bagi perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Tulip RSUD Kota Bekasi sebesar 1901,6 jamtahun.

2. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM yang diteliti

Unit kerja dalam perhitungan beban kerja disini adalah Ruang Rawat Inap RSUD Kota Bekasi dengan pemilihan sub unit kerja berdasarkan jumlah perbandingan antara perawat dengan tempat tidur yang memiliki kesenjangan terbanyak. Ruang Tulip RSUD Kota Bekasi memiliki perbandingan antara jumlah perawat dengan jumlah tempat tidur adalah 35:64 dengan jumlah pasien terbanyak per bulan Juli 2015 adalah sebanyak 2.205 pasien. Tabel 5.8 Unit Kerja, sub unit kerja dan kategori tenaga Unit Kerja Sub Unit Kerja Kategori Tenaga Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Bekasi Ruang Tulip Kelas I,II,III RSUD Kota Bekasi Perawat Sumber: Data sekunder, 2015

3. Menyusun standar beban kerja

Standar beban kerja adalah volumekuantitas beban kerja selama 1 tahun per kategori SDM. Standar beban kerja untuk suatu kegiatan pokok disusun berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaiakannya rata-rata waktu dan waktu yang tersedia per-tahun yang dimiliki oleh masing-masing kategori 84 tenaga. Beban kerja masing-masing kategori SDM di tiap unit kerja RS adalah meliputi : Untuk mendapatkan besaran rata-rata waktu produksi per satuan kegiatan pokok, caranya adalah dengan membagi besaran jumlah waktu yang dipergunakan untuk menyelesaikan kegiatan pokok tersebut dalam satu hari kerja dengan rata-rata jumlah unit kegiatan yang dapat diselesaikan dalam satu hari kerja dalam satuan menit. Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan kepala ruangan dan observasi terhadap kegiatan keperawatan didapatkanlah standar beban kerja sebagai berikut : Standar Beban Kerja= Waktu Kerja Tersedia Rata-rata waktu produksi per satuan kegiatan pokok 85 Tabel 5.9 Perhitungan Standar Beban Kerja Kegiatan Keperawatan Langsung Rata-rata waktu menit Standar Beban Kerja Mengukur suhu, nadi, dan tekanan darah 5 22819 Melakukan perekaman EKG 10 11410 Perawatan Luka 10 11410 Mengganti cairan infus 2 57048 Mengganti Balutan 10 11410 Memasang Infus 4 28524 Memeriksa gula darah 3 38032 Memberikan obat oral dan injeksi 5 22819 Pemasangan gelang identifikasi 2 57048 Pengambilan darah 6 19016 Perawat keliling ruangan observasi pasien 10 11410 Mengontrol infus 3 38032 Mengganti baju pampers 10 11410 Membersihkan tempat tidur 10 11410 Mengantarmemindahan pasien ketempat lain 10 11410 Menerima pasien dari ruangan lain 10 11410 Pendidikan kesehatan 5 22819 Memasang cateter urin, observasi 5 22819 Memeriksa sleding scale 4 28524 Fisioterapi dada 10 11410 Menghitung ballance cairan 3 38032

4. Penyusunan Standar Kelonggaran

Standar kelonggaran merupakan standar kegiatan untuk kegiatan-kegiatan dimana tidak dilakukan pencatatan statistik tahunan secara teratur. Standar kelonggaran dibagi menjadi dua yaitu standar kelonggaran kategori dan standar kelonggaran individu. Berdasarkan wawancara mendalam dengan informan, kegiatan yang dilakukan oleh seluruh perawat di Ruang Tulip RSUD Kota Bekasi untuk standar kelonggaran kategori adalah rapat ruangan yang dilakukan tiga bulan sekali. 86 “Yang lain ya kalau ada pertemuan, misalnya ada presentasi ya ada perwakilan kita juga kita atur yang udah pernah pertemuan tentang cairan, pertemuan tentang apa kita atur siapa yang belum. Terus juga kita memang dalam dua sa mpai tiga bulan sekali kita adakan rapat ruangan” Informan 1 “Kalo rapat baru diruangan aja, kalo yang diluar ruangan keseringan kepala ruangan terus nerangin kitanya pas kita lagi operan” Informan 2 Waktu yang dibutuhkan dalam melakukan kegiatan rapat ruangan ini adalah dua jam atau 120 menit sebanyak empat kali dalam setahun, sehingga jumlahnya dalam setahun adalah 8 jam atau 480 menit. Dalam perhitungan standar kelonggaran, data yang diperlukan adalah waktu kerja tersedia dalam setahun yang sebelumnya sudah dihitung yaitu sebesar 114.096 menittahun. Selanjutnya, standar kelonggaran kategori untuk perawat pelaksana di Ruang Tulip RSUD Kota Bekasi ini adalah 0,0042 atas hasil perhitungan jumlah waktu faktor kelonggaran dibagi dengan jumlah waktu kerja tersedia dalam setahun. Sedangkan kegiatan yang dilakukan oleh perawat di Ruang Tulip RSUD Kota Bekasi untuk standar kelonggaran individu adalah mengikuti pelatihan yang dilakukan selama enam kali dalam setahun dan cuti hamil. Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan adalah sebagai berikut: “Jadi kalo pas ada pelatihan kita bergantian, satu tahun enggak sampai 10 x, paling juga 6 kali 2 bulan sekali” Informan 1 Berdasarkan data sekunder per bulan Juli tahun 2015, jumlah waktu yang dibutuhkan untuk pelatihan adalah empat jam selama enam kali dalam setahun, sehingga jumlahnya dalam setahun adalah 24 jam atau 1440 menit. Sedangkan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk cuti adalah sebanyak 88 hari atau 2112

Dokumen yang terkait

Analisis Kebutuhan Tenaga Perawat Berdasarkan Beban Kerja Dengan Menggunakan Metode Workload Indicator Staff Need (WISN) dan Work Sampling Di Rumah Sakit Umum Artha Medica Binjai

19 200 101

Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang

0 36 110

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT DENGAN METODE WORKLOAD INDICATOR STAFFING NEED (WISN) DI INSTALASI RAWAT INAP BAGIAN INTERNA RSD Dr. SOEBANDI JEMBER

0 28 19

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT DENGAN METODE WORKLOAD INDICATOR STAFFING NEED (WISN) DI INSTALASI RAWAT INAP BAGIAN INTERNA RSD Dr. SOEBANDI JEMBER

0 35 102

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT DENGAN METODE WORKLOAD INDICATOR STAFFING NEED (WISN) DI INSTALASI RAWAT INAP BAGIAN INTERNA RSD Dr. SOEBANDI JEMBER

0 32 17

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT DENGAN METODE WORKLOAD INDICATOR STAFFING NEED (WISN) DI INSTALASI RAWAT INAP BAGIAN INTERNA RSD Dr. SOEBANDI JEMBER

0 18 19

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA DENGAN METODE WORKLOAD Analisis Kebutuhan Tenaga Dengan Metode Workload Indicator Staffing Need (Wisn) Pada Instalasi Rekam Medik RSUD Sultan Imanuddin Pangkalanbun.

0 6 13

SKRIPSI ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA DENGAN METODE WORKLOAD Analisis Kebutuhan Tenaga Dengan Metode Workload Indicator Staffing Need (Wisn) Pada Instalasi Rekam Medik RSUD Sultan Imanuddin Pangkalanbun.

1 3 16

PENDAHULUAN Analisis Kebutuhan Tenaga Dengan Metode Workload Indicator Staffing Need (Wisn) Pada Instalasi Rekam Medik RSUD Sultan Imanuddin Pangkalanbun.

0 3 5

KEBUTUHAN TENAGA KERJA DENGAN WORKLOAD INDICATOR STAFF NEED (WISN) BAGIAN PENDAFTARAN

0 1 7