Strategi Perencanaan SDM Kesehatan

23 b. Klasifikasi Rumah Sakit 1. Rumah Sakit Umum kelas A, mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan subspesialistik luas; 2. Rumah Sakit Umum kelas B, mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik sekurang-kurangnya 11 spesialistik dan subspesialistik terbatas; 3. Rumah Sakit Umum kelas C, mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik dasar; 4. Rumah Sakit Umum kelas D, mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik dasar Siregar, 2003. c. Jenis Ketenagaan di Rumah Sakit Dalam Undang-undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit disebutkan bahwa rumah sakit harus memiliki tenaga tetap yang meliputi tenaga medis dan penunjang medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga manajemen Rumah Sakit, dan tenaga kesehatan. Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan menjelaskan: 1. Tenaga medis, meliputi dokter dan dokter gigi 2. Tenaga keperawatan, meliputi perawat dan bidan 3. Tenaga kefarmasian, meliputi apoteker, analis farmasi dan asisten apoteker 4. Tenaga kesehatan masyarakat, meliputi epidemiolog kesehatan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan, penyuluh kesehatan, administrator kesehatan dan sanitarian 5. Tenaga gizi, meliputi nutrisionis dan dietisien 24 6. Tenaga keterapian fisik, meliputi fisioterapis, okupasiterapis dan terapis wicara 7. Tenaga keteknisian medis, meliputi radiografer, radioterapis, teknis gigi, teknisi elektromedis, analis kesehatan, refraksionis optisien, otorik prostetik, teknisi transfusi dan perekam medis. Selain itu kebutuhan tenaga di RS juga diatur secara umum melalui peraturan pemerintah No.5 tahun 1976 tentang formasi kepegawaian Pegawai Negeri Sipil. Pertimbangan yang sering dipakai untuk merencanakan kebutuhan tenaga di sebuah RS adalah sebagai berikut: 1. Jenis pekerjaan yang dilaksanakan oleh RS tersebut 2. Sifat dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh RS tersebut 3. Perkiraan beban tugas masing-masing pekerjaan tersebut 4. Perkiraan kapasitas pegawai yang mampu ditampung oleh RS tersebut 5. Jenis dan jumlah peralatan medis yang tersedia d. Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit

Dokumen yang terkait

Analisis Kebutuhan Tenaga Perawat Berdasarkan Beban Kerja Dengan Menggunakan Metode Workload Indicator Staff Need (WISN) dan Work Sampling Di Rumah Sakit Umum Artha Medica Binjai

19 200 101

Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang

0 36 110

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT DENGAN METODE WORKLOAD INDICATOR STAFFING NEED (WISN) DI INSTALASI RAWAT INAP BAGIAN INTERNA RSD Dr. SOEBANDI JEMBER

0 28 19

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT DENGAN METODE WORKLOAD INDICATOR STAFFING NEED (WISN) DI INSTALASI RAWAT INAP BAGIAN INTERNA RSD Dr. SOEBANDI JEMBER

0 35 102

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT DENGAN METODE WORKLOAD INDICATOR STAFFING NEED (WISN) DI INSTALASI RAWAT INAP BAGIAN INTERNA RSD Dr. SOEBANDI JEMBER

0 32 17

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT DENGAN METODE WORKLOAD INDICATOR STAFFING NEED (WISN) DI INSTALASI RAWAT INAP BAGIAN INTERNA RSD Dr. SOEBANDI JEMBER

0 18 19

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA DENGAN METODE WORKLOAD Analisis Kebutuhan Tenaga Dengan Metode Workload Indicator Staffing Need (Wisn) Pada Instalasi Rekam Medik RSUD Sultan Imanuddin Pangkalanbun.

0 6 13

SKRIPSI ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA DENGAN METODE WORKLOAD Analisis Kebutuhan Tenaga Dengan Metode Workload Indicator Staffing Need (Wisn) Pada Instalasi Rekam Medik RSUD Sultan Imanuddin Pangkalanbun.

1 3 16

PENDAHULUAN Analisis Kebutuhan Tenaga Dengan Metode Workload Indicator Staffing Need (Wisn) Pada Instalasi Rekam Medik RSUD Sultan Imanuddin Pangkalanbun.

0 3 5

KEBUTUHAN TENAGA KERJA DENGAN WORKLOAD INDICATOR STAFF NEED (WISN) BAGIAN PENDAFTARAN

0 1 7