5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Anatomi Hidung
2.1.1.1 Struktur Hidung
Hidung adalah tempat masuk primer udara untuk sistem respirasi. Secara anatomi dibagi menjadi bagian eksterna dan interna. Hidung eksterna atau
luar Gambar 1 merupakan bagian dari hidung yang terlihat dari luar dan berbentuk piramid, dibentuk oleh tulang dan kartilago hialin yang dilapisi
otot, jaringan ikat, dan kulit. Kerangka tulang dibentuk oleh os nasal, os maxilla, dan os frontal. Sedangkan kerangka kartilago terdiri dari kartilago
septum nasal tepi anterior, sepasang kartilago nasal lateral superior yaitu di inferior os nasal, dan sepasang kartilago nasal lateral inferior atau disebut
juga kartilago alar nasalyang membentuk dinding lateral dari nostril Gambar 1. Nostril disebut juga nares eksterna yang merupakan lubang hidung luar
yang menjadi dasar bawah dari hidung luar.
15-17
Gambar 2.1. Tampak anterolateral hidung luar yang menunjukkan penyusun kartilago dan tulang
16
Hidung bagian interna atau dalam anteriornya dibatasi oleh hidung luar dan posteriornya dibatasi oleh nasofaring dengan melewati dua lubang hidung
belakang disebut nares interna atau choanae.
15,17
Rongga hidung atau kavum nasi kanan dan kiri dipisahkan oleh septum nasi dibagian tengahnya. Kavum nasi dibawah alar nasi disebut vestibulum
yang memiliki banyak rambut panjang vibrise dan kulit bagian luar yang banyak mengandung kelenjar sebasea.
15-17
Terdapat 4 dinding di setiap kavum nasi yaitu 1 septum nasi di dinding medial; 2 konka di dinding lateral; 3 dasar rongga hidung yang dibentuk os
maksila dan os palatum di dinding inferior; dan 4 atap hidung yang dibentuk oleh os sphenoid dan lamina kribriformis di dinding superior posterior dan
anterior. Septum nasi dibentuk oleh kartilago hialin di anteriornya, sisanya dibentuk oleh vomer dan lapisan tulang os ethmoid, os maxillae, serta os
palatine. Sedangkan di dinding lateral terdapat 3 konka, yaitu konka superior, medial, dan inferior.
15-17
Disebutkan juga terdapat satu buah konka tambahan diatas konka superior yaitu konka suprema yang biasanya rudimenter. Di atap
hidung, lamina krbriformis berasal dari lempeng os ethmoid yang berlubang- lubang kribosa= saringan sebagai tempat masuk serabut saraf olfaktorius.
17
Gambar 2.2. Anatomi respirasi bagian atas dilihat dari medial pada potongan sagital
16
2.1.1.2 Pendarahan Hidung