24
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan metode potong lintang.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
a Lokasi penelitian Sebelum uji, dilakukan wawancara di sekitar kampus Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Uji sakharin dilakukan di gedung Clinical Skill
Unit FKIK UIN SH Jakarta. Sebelumnya, studi pendahuluan dilakukan di Rumah Sakit Khusus THT Proklamasi BSD, Kota
Tangerang. b Waktu
Pengambilan data penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - September 2015. Sedangkan pengambilan data studi pendahuluan
dilakukan pada Agustus – September 2014.
3.3 Sampel Penelitian
a Sampel Sampel penelitian adalah perokok dan non-perokok yang
memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi. b Jumlah Sampel
Sebelumnya dilakukan penghitungan nilai simpang baku gabungan Sg dengan rumus:
Keterangan: Sg
= simpang baku gabungan sg
2
= varian gabungan S
1
= simpang baku kelompok 1 pada penelitian sebelumnya N
1
= besar sampel kelompok 1 pada penelitian sebelumnya S
2
= simpang baku kelompok 2 pada penelitian sebelumnya N
2
= besar sampel kelompok 2 pada penelitian sebelumnya Penelitian sebelumnya yang digunakan adalah penelitian Stanley
dkk
38
√ = 7,19 Nilai S gabungan diatas kemudian dimasukkan ke dalam rumus
sampel: [
]
Keterangan: Z
α : kesalahan tipe I sebesar 20 = 0,842
Z : kesalahan tipe II sebesar 5 = 1,645
S : standar deviasi. Pada penelitian ini besar standar
deviasi dicari menggunakan rumus SD gabungan
dari penelitian sebelumnya, yaitu
penelitian Stanley dkk
38
x
1
−x
2
: perbedaan rerata outcome minimal yang dianggap bermakna
Sehingga, jumlah sampel dapat dihitung sebagai berikut:
[ ]
[ ]
[ ] = 20,03
Jadi, sampel minimal untuk penelitian ini adalah 20 orang tiap kelompok.
c Cara pengambilan sampel Metode pengambilan sampel yang dipilih oleh peneliti adalah jenis
non-probability yaitu consecutive sampling dan sampel dari studi pendahuluan.
d Kriteria Sampel Kriteria inklusi
- Bersedia menjadi subjek penelitian - Berusia 40 tahun
- Tidak mengalami radang saluran napas akut 2 minggu terakhir - Tidak memiliki rhinosinusitis kronik
- Tidak pernah didiagnosis oleh dokter mempunyai kelainan
kongenital yang mengganggu TMS seperti diskinesia silia primer, sindrom Kartagener, fibrosis kistik, dan sindrom
Young -
Sejak 1 bulan sebelum uji sakharin, subjek tidak meminum obat yang mempengaruhi waktu transportasi mukosilier, antara
lain: obat-obatan topikal seperti steroid; dekongestan; hypertonic saline atau saline nasal spray; anti biotik, dan anti
jamur atau konsumsi obat sistemik seperti anti-kolinergik; antihistamin; asetilkolin; adrenalin; beta adrenergik, narkotik;
etil alkohol; aspirin; kortikosteroid; benzodiazepin; kolinergik; metilxantine; dan sodium kromagikolat,
- Tidak terpapar debu kayu secara reguler selama minimal 3
tahun - Kriteria subjek perokok: telah merokok minimal 5 tahun
dengsn jumlah minimal 10 batang rokok per hari - Kriteria subjek non-perokok: tidak pernah merokok aktif
secara reguler Kriteria ekslusi
- Adanya kelainan rongga hidung, seperti deviasi septum dan
polip pada rongga hidung dilihat saat pemeriksaan nasoendoskopi
- Adanya inflamasi berupa sekret mukopurulen dan warna konka
dan atau nasofaring hiperemis -
Adanya tanda alergi beupa warna konka livid dan atau post nasal drip di nasofaring
3.4 Alat dan Bahan