Alat dan Bahan Cara Kerja Penelitian

- Tidak terpapar debu kayu secara reguler selama minimal 3 tahun - Kriteria subjek perokok: telah merokok minimal 5 tahun dengsn jumlah minimal 10 batang rokok per hari - Kriteria subjek non-perokok: tidak pernah merokok aktif secara reguler  Kriteria ekslusi - Adanya kelainan rongga hidung, seperti deviasi septum dan polip pada rongga hidung dilihat saat pemeriksaan nasoendoskopi - Adanya inflamasi berupa sekret mukopurulen dan warna konka dan atau nasofaring hiperemis - Adanya tanda alergi beupa warna konka livid dan atau post nasal drip di nasofaring

3.4 Alat dan Bahan

a Alat Penelitian - Stik kayu kecil yang ditandai 1 cm dari ujung - Lampu kepala - Stopwatch - Nasoendoskopi - Otoskopi - Spatel lidah - Alcohol swab - Kursi untuk pemeriksaan b Bahan Penelitian - Sakharin padat berdiameter 0,5 – 1 mm - Methylene blue cair

3.5 Cara Kerja Penelitian

1. Mencari subjek penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi melalui wawancara langsung oleh peneliti 2. Melakukan informed consent kepada subjek, menjelaskan segala prosedur pemeriksaan dan uji sakharin 3. Melakukan pemeriksaan telinga, hidung, dan tenggorok yang dilakukan oleh pembimbing dan dicatat oleh peneliti Gambar 3.2 Pembimbing melakukan pemeriksaan rhinoskopi anterior 4. Melakukan nasoendoskopi untuk menilai struktur rongga hidung. Pasien yang memiliki kelainan rongga hidung berupa penyempitan rongga hidung akan tereksklusi Gambar 3.1 Pembimbing melakukan pemeriksaan telinga Gambar 3.3 Pembimbing melakukan nasoendoskopi pada subjek Gambar 3.6 Peneliti mencatat hasil pemeriksaan ke dalam berkas medik subjek 5. Meminta pasien memfleksikan kepala 10°, kemudian melakukan uji sakharin sesuai metode uji sakharin yang telah dimodifikasi oleh Rutland dan Cole 42 6. Menempatkan sakharin sejauh 1 cm dari batas anterior konka inferior dengan menggunakan stik kayu. Partikel sakharin sudah dicampur methylene blue sebelumnya. Gambar 3.4 Sakharin padat yang diwarnai dengan methylene blue Gambar 3.5 Pembimbing meletakkan sakharin 7. Setelah sakharin diletakkan, subjek penelitian diminta untuk bernapas normal tidak boleh melakukan pernapasan paksa dan tidak boleh bersin, batuk, berbicara, makan, minum, merokok, mengubah posisi kepala, atau memasukkan benda apapun ke lubang hidung. 8. Menghitung waktu dari mulai partikel sakharin diletakkan hingga pasien merasakan rasa manis 9. Setelah pasien merasakan rasa manis, pemeriksa melakukan nasoendoskopi untuk melihat jalur sakharin dengan adanya warna biru dari methylene blue di dasar hidung menuju nasofaring dan juga sebagai konfirmasi bahwa persepsi manis yang dirasakan pasien bukan palsu

3.6 Managemen Data