anggota baru, menjual produk dan mendapatkan kompensasi dari hasil penjualan mereka sendiri maupun dari hasil penjualan anggota yang direkrut
downline di dalam organisasi jaringannya.
35
3. Konsep Penjualan Langsung Berjenjang Syariah PLBS
Penjualan Langsung Berjenjang syariah syariah direct selling, al-taswiq al-syabaki, al-taswiq al-harami, al-taswiq al-thabaqi, atau atl-taswiq al-tijari
atau dikenal dengan MLM syariah yaitu metode penjualan barang atau jasa tertentu melalui jaringan pemasaran yang dikembangkan oleh anggota mitra
usaha yang bekerja atas dasar imbalan komisi danatau bonus berdasarkan hasil penjualan kepada konsumen di luar lokasi eceran tetap, metode penjualan
barang atau jasa tesebut dijalankan berdasarkan akad dan prinsip syariah.
36
Dengan demikian, sistem bisnis konvensional yang berkembang saat ini dicuci, dimodifikasi, dan disesuaikan dengan syariah. Aspek-aspek haram dan syubhat
dihilangkan dan diganti dengan nilai-nilai ekonomi syariah yang berlandaskan tauhid, akhlak dan hukum muamalah.
37
Tidak mengherankan jika visi misi MLM konvensional akan berbeda total dengan MLM syariah. Visi misi MLM syariah tentu saja tidak hanya fokus pada
keuntungan materi semata, tapi keuntungan dunia dan akhirat orang-orang yang terlibat di dalamnya. Pelaku MLM syariah juga berbeda dalam hal
35
Kuswara, Mengenal MLM Syari‟ah, Tangerang: Amal Actual, 2005, h.18.
36
Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 83DSN-MUIVI2012 Tentang Penjualan Langsung Berjenjang Syariah Jasa Perjalanan Umrah
37
Cecep Castrawijaya, Etika Bisnis MLM Syariah, h. 65.
motivasi dan niat, orientasi, produk, sistem pengolahan, pengawasan, dan sebagainya.
38
Dalam MLM syariah, misalnya ada yang disebut Dewan Pengawas Syariah, sebuah lembaga yang memungkinkan untuk mengawasi pengelolaan
suatu usaha syariah. Lembaga ini secara tidak langsung berfungsi sebagai internal audit and surveillance system untuk memfilter bila ada hal-hal yang
tidak sesuai dengan aturan agama Islam pada suatu usaha syariah.
39
4. Kriteria MLM syariah
Pada prinsipnya, apakah suatu usaha MLM halal atau haram, tidak bisa dipukul rata. Tidak ditentukan oleh masuk tidaknya perusahaan dengan konsep
penjualan langsung dalam keanggotaan APLI,
40
juga tidak dimonopoli oleh pengakuan sepihak sebagai perusahaan MLM syariah atau konvensional.
Melainkan tergantung sejauh mana usaha ini mempraktikan bisnisnya di lapangan, lalu dikaji sesuai syariah atau tidak. Berikut ini adalah beberapa poin
panduan yang dapat kita gunakan untuk menilai apakah sebuah usaha MLM sesuai syariah atau tidak, halal atau tidak.
41
a. Business Plan
- Tidak menjanjikan kaya mendadak, atau menjanjikan untuk mendapatkan
uang dengan cepat dan mudah.
38
Kuswara, Mengenal MLM Syari‟ah, h. 86.
39
Cecep Castrawijaya, Etika Bisnis MLM Syariah, h. 66.
40
Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia APLI, saat ini APLI adalah satu-satunya organisasi yang menaungi perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri penjualan
langsung di indonesia, tergabung dalam World Federation of Direct Selling Association WFSDA. Lihat, kuswara, Mengenal MLM
Syari‟ah, h. 87
41
Kuswara,Mengenal MLM Syari‟ah, h. 112.