Fatwa perorangan Al-Fatwa Al-Fardi

ialah melakukan penelaahan dan membandingkan, kemudian memilih alasan yang lebih kuat. Mengambil atau memilih dari sejumlah pendapat orang lain dengan mengetahui dalilnya disebut ittiba’, oleh ulama fikih dianggap suatu aktifitas yang dihargai. Sebaliknya pengambilan pendapat pada orang lain, tanpa meneliti dalilnya, menurut al-Qardhawi merupakan taklid buta. Taklid buta ini sangat dicela dalam aspek lingkup ijtihad. Disamping itu, jika pendapat yang diambil itu diketahui beserta dalilnya, tetapi pendapat itu kurang logis maka tetap berpegang kepadanya merupakan tindakan yang bodoh. Pendapat yang harus dipegang secara taklid hanyalah dalil qath’i dalam Al- Qur’an dan sunnah Rasul yang shahih dan absah. Ijtihad yang sering diserukan oleh para pakar mujtahid kontemporer ialah mengadakan kajian perbandingan studi komparatif diantara berbagai pendapat tersebut, kemudian diteliti kembali semua dalil nash dan dalil ijtihad yang dijadikan pijakan pendapat itu, akhirnya dapat dipilih fatwa yang dipandang kuat yang hujjah-nya sesuai dengan tolak ukur yang dipergunakan dalam mentarjih. 19 Terkait dengan kedudukan fatwa kolektif dan fatwa individu sudah barang tentu fatwa yang secara kolektif lebih menjamin kesesuaiannya untuk kemaslahatan umat, sedangkan fatwa perorangan yang tentunya akan berbeda dengan pandangan beberapa orang, dari berbagai sisi juga dapat dilihat jika dilakukan secara kolektif hasilnya akan lebih mumpuni, lebih 19 Rohadi Abdul Fatah, Analisis Fatwa Keagamaan Dalam Fikih Islam, h. 140. memandang dari segala sudut dan aspek. dalam ushul fiqih sendiri, sebuah fatwa tidak mengikat bagi pemohon fatwa, artinya dapat dijalankan maupunn tidak. 20 20 Wawancara pribadi dengan Prof. Hasanuddin AF, MA. Pada Kamis, 16 Oktober 2015, 08:21 WIB. 52

BAB IV ANALISI KOMPARASI FATWA NO 83DSNMUIVI2012 DENGAN

FATWA SYAIKH SHOLIH AL-MUNAJJID NO 170594 DALAM KITAB FATWA AL-ISLAM AS-SUAL WA AL-JAWAB TENTANG PENJUALAN LANGSUNG BERJENJANG SYARIAH 1. Perbandingan fatwa No 83DSNMUIVI2012 dengan Fatwa Syaikh Shalih Al-Munajjid a. Sisi Persamaan 1 kedua fatwa tersebut fatwa No 83DSNMUIVI2012 dan fatwa Syaikh Shalih Al-Munajjid sama-sama menjelaskan tentang ketentuan dalam aktifitas Penjualan Langsung Berjenjang Syariah PLBS. 2 Fatwa No 83DSNMUIVI2012 dan fatwa Syaikh Shalih Al-Munajjid, keduanya termasuk kedalam jenis fatwa kontemporer. b. Sisi Perbedaan 1 Fatwa No 83DSNMUIVI2012 mewajibkan anggota dalam sistem penjualan lansung berjenjang syariah untuk membayar objek akad, sedangkan yang dijelaskan dalam fatwa Syaikh Shalih Al-Munajjid tidak mensyaratkan anggotanya untuk membayar sejumlah uang maupun membeli objek akad untuk menjadi anggota. 2 Dalil-dalil yang digunakan dalam fatwa No 83DSNMUIVI2012 lebih lengkap dari Al-Q ur’an, Hadits Nabi hingga Qaul Ulama, sedangkan dali-dalil yang digunakan dalam fatwa Syaikh Shalih Al-Muanjjid lebih