Teknik Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

Dapat terlihat berbagai perjuangan dalam menjalani hidup, baik itu ketika menuntut ilamu atau ketika mendapatkan cobaan dalam hidup. Novel AAC memiliki cerita yang baik apabila diajarkan pada peserta didik. Karena sikap yang ditonjolkan berpotensi membuat pembaca lebih memiliki sikap optimis dan ikhals serta lebih menghargai waktu dan menghormati guru. 2. Alur Alur dalam novel AAC didominasi oleh perjalanan hidup Fahri, baik ketika menuntut ilmu sampai kisah cintanya. Alur yang terdapat dalam novel AAC ialah campuran. Karena dalam cerita tidak hanya dikisahkan rencana ke depan saja tetapi juga dikisahkan masa lalu. Seperti dalam kutipan berikut ini: “Rudi Marparung yang berasal dari Medan mengisahkan tentang menginap bersama teman-temannya saat masih aliyah di Brastagi. Hamidi mengisahkan pengalamannya yang menegangkan sela,a tersesat di lereng Gunung Lawu. Sedangkan Saiful yang waktu SMP pernah diajak ayahnya ke Turki bercerita tentang indahnya malam di Teluk Borporus.” 110 “Sambil memandang keindahan sungai Nil malam hari, tanpa kuminta Aisha mulai bercerita tentang dirinya, ibunya dan ayahnya.” 111 “aku teringat masa kecilku, ketika aku masih SD. Kami keluarga susah” 112 Dalam kutipan di atas, Fahri dan teman-temannya bercerita mengenai pengalaman berkesan yang pernah dilalui. Aisha juga bercerita mengenai kehidupanya dan keluarga. Pengisahan masa lalu tersebut membuat alur yang terdapat dalam novel ialah alur campuran. Dalam novel AAC juga ada tahapan alurnya. Tahapan alur yang terdapat dalam novel AAC ialah: Tahap awal bermula ketika Fahri ingin mengusir rasa malasnya dalam menuntut ilmu. Ia memantapkan hati untuk tetap melangkah walalupun cuaca sedang tidak bersahabat. 110 Ibid., h. 72-73. 111 Ibid., h. 255. 112 Ibid., h. 147. “Aku sedikit ragu mau membuka pintu. Hatiku ketar-ketir. Angin sahara terdengar mendesau-desau. Keras dan kacau. Tidak bisa dibayangkan betapa kacaunya di luar sana. Panas disertai gulungan debu yang beterbangan. Suasana yang jauh dari nyaman. Namun niat harus dibulatkan. Bismillah tawakkaltu ‘ala Allah, pelan-pelan kubuka pintu aparteman. Dan… wussss Angin sahara menampar mukaku dengan kasar.” 113 Tahap konflik bermula setelah Fahri menikah dengan Aisyah. Sepulang bulan madu dengan Aisyah, Fahri ditangkap polisi karena dituduh memperkosa Noura. Seperti dalam kutipan berikut: “akui saja, kau yang memperkosa gadis bernama Noura yang jadi tetanggamu di Hadayek Helwan pada jam setengah empat dini hari Kamis, 8 Agustus lalu? Akui saja, atau kami paksa kau untuk mengaku Jika kau mengakuinya maka urusannya akan cepat.” 114 Tahap klimaks terjadi ketika Fahri teringat pada Maria sebagai saksi kunci yang dapat memberikan pengakuan bahwa ia tidak melakukan tindakan biadab tersebut. Fahri mendapatkan informasi bahwa Maria terbaring koma di rumah sakit karena cintanya pada Fahri. Fahri diminta untuk menikahi Maria, namun ia menolaknya. Seperti pada kutipan berikut: “aku sudah menikah dan saat menikah aku menyepakati syarat yang diberikan istriku agar aku menjadikan ia istri yang pertama dan terakhir. Dan aku harus menunaikan janji itu. Aku tidak boleh melanggarnya.” 115 Tahap leraian terjadi ketika Aisyah memintanya menikahi Maria atas beberapa pertimbangan. Seperti dalam kutipan berikut: “kalau kau mencintaiku maka kau harus berusaha melakukan yang terbaik untuk anak kita. Aku ini sebentar lagi menjadi Ibu. Dan seorang ibu akan melakukan apa saja untuk ayah dari anaknya. Menikahlah dengan Maria dan kau akan menyelamatkan banyak orang. Kau menyelamatkan Maria. Menyelamatkan anak kita. Menyelamatkan diriku dari status janda yang terus membayang di depan mata dan menyelamatkan nama baikmu sendiri.” 116 113 Ibid.,h. 18. 114 Ibid.,h. 307. 115 Ibid.,h. 376. 116 Ibid.,h. 377.