Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

sesuai dengan kebutuhan dan manfaat yang akan disimpulkan. Seorang guru juga harus dapat memilah dan memilih novel apa yang tepat untuk pengajaran sastra di sekolah sekaligus juga untuk diskusi terhadap manfaat yang terkandung di dalamya. Salah satu novel yang memiliki banyak nilai di dalamnya ialah novel Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman El Shirazy. Pengarang mengisahkan mengenai toleransi terhadap sesama dan nilai religiusitas serta semangat belajar yang memberikan inspirasi dan motivasi, sehingga novel ini cocok untuk dijadikan bahan pembelajaran sastra di sekolah.

E. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan berfungsi untuk memberikan pemaparan tentang penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Peneliti melakukan tinjauan penelitian di internet dan perpustakaan UIN Jakarta dan peneliti tidak menemukan judul skripsi yang sama dengan yang dikaji oleh peneliti. Pada bagian ini dipaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dengan menggunakan pendekatan pragmatik. Pertama, penelitian dilakukan oleh Khonsa Kholila, seorang mahasiswi sastra Inggris dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta 2014 dengan judul “Pendekatan Sastra Analisis Novel Menggunakan Pendekatan Pragmatik”. Novel yang ia gunakan ialah novel A Walk To Remember. Ia menganalisis tanggapan pembaca pembaca hanya dari blog-blog. Disimpulkan bahwa novel tersebut mengajarkan kebaikan dan menolong sesama, serta kekuatan dalam menghadapi suatu masalah. Novel ini menggunakan kata-kata yang mudah dipahami sehingga membuat pembaca ikut tenggelam dalam cerita. Perbedaan yang peneliti Khonsa lakukan dengan penelitian kali ini, selain novelnya yang berbeda, ia meneliti tulisan atau pendapat pembaca melalui blog-blog, sedangkan penelitian ini dilakukan berdasarkan persepsi pembaca dalam tiga skripsi, satu tesis dan empat tulisan dalam jurnal. Penelitian kedua dilakukan oleh Riana Puspita Sari, seorang mahasiswi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2013 dengan judul “Respons Pembaca Remaja Terhadap Cerpen Robohnya Surau Kami Karya A.A Navis dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia”. Dalam penelitiannya tersebut penulis menganalisis mengenai respons pembaca remaja. Ia memberikan angket kepada 20 responden yang telah membaca cerpen tersebut. angket tersebu berisi dua kuesioner. Kuesioner A berisikan mengenai intelektual faktor bahasa, 29 kali pemunculan dan emosional keterlibatan diri atau perasaan, 39 kali pemunculan dari responden. Kuesioner B berisikan penilaian responden membandingkan cerpen RSK dengan cerpen lain cerpen favorit responden. Responden mendominasi pilihan setuju, bahwa novel RSK menimbulkan rasa ketertarikan yang tinggi bagi pembaca remaja walaupun dengan segala kerumitannya sebagai sastra serius. Perbedaan penelitian Riana dengan penelitian ini ialah selain novelnya yang berbeda, ia menyebarkan kuesioner pada 20 remaja dengan dua poin, yaitu berdasarkan intelektual dan emosional respon pembaca serta penilaian novel RSK. Sedangkan pada penelitian ini, yang diteliti ialah berbagai persepsi pembaca dalam beberapa skripsi, tesis dan tulisan dalam jurnal. Penelitian ketiga dilakukan oleh Windy Nurseptiani, seorang mahasiswi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2014 dengan jud ul “Respons Pembaca Remaja Terhadap Novel Negeri 5 Menara Karya Ahmad Fuadi Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Di Sekolah”. Dalam penelitiannya tersebut penulis menganalisis respons pembaca terhadap novel N5M dengan menyebarkan kuesioner kepada 25 remaja. Kuesioner tersebut dibagi atas dua kuesioner, yaitu: a berdasarkan frekuensi responden dalam membaca novel dan kriteria yang digunakan pembaca sebagai dasar penilaian terhadap teks sastra; b berdasarkan pemastian pembaca sudah membaca novel N5M dan respon atau penilaian apa yang ada dalam novel tersebut. Dengan hasil bahwa novel N5M merupakan novel yang baik untuk dijadikan bahan pembelajaran di sekolah karena banyak sekali pesan atau nilai hidup yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Perbedaan penelitian Windy dengan penelitian ini ialah selain novelnya yang berbeda, ia menyebarkan kuesioner kepada 25 remaja dengan dua poin, yaitu frekuensi membaca novel dan pemastian pembaca sudah membaca novel serta respon pembaca terhadap novel tersebut. Sedangkan pada penelitian ini yang diteliti ialah persepsi pembaca dalam beberapa skripsi, jurnal dan tesis. Para peneliti di atas melakukan penelitian dengan menyebarkan kuesioner dengan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan objek penelitian mereka. Kemudian hasil kuesioner tersebut dijabarkan dan diklasifikasikan setelah itu baru diambil kesimpulannya. Atau dianalisis manfaat apa yang terkandung di dalamnya dan kemudian dijabarkan berdasarkan pendapat peneliti tersebut sendiri. Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Karena dalam penelitian ini datanya menggunakan tiga skripsi, satu tesis dan empat tulisan dalam jurnal sebagai objek penelitian. Objek penelitian tersebut akan diklasifikasikan, manfaat atau hal menarik apa yang paling banyak dituliskan pembaca terkait novel Ayat-Ayat Cinta. Setelah diklasifikasikan, barulah peneliti akan mendeskripsi dan menganalisis objek-objek tersebut serta mengaitkannya dengan pembelajaran di sekolah. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan warna baru dalam mengapresiasi sastra melalui pendekatan pragmatik dengan menganalisis bacaan-bacaan yang diperoleh atas pemikiran seseorang. Dengan menganalisis persepsi tersebut, kita dapat mengetahui hal apa yang paling menarik dan bermanfaat dari suatu bacaan berdasarkan persepsi pembaca. 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode ialah adalah cara-cara, strategi untuk memahami realitas langkah-langkah sistematis untuk memecahkan rangkaian sebab-akibat. Sebagai alat, metode berfungsi untuk menyederhanakan masalah, sehingga lebih mudah untuk dipecahkan dan dipahami. 1 Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Istilah penelitian kualitatif dimaksukan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lain. Contohnya, dapat berupa peneltian tentang kehidupan, riwayat, dan perilaku seseorang. 2 Bodgan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan suatu uraian mendalam tentang ucapan, tulisan dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat dan atau organisasi tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan holistik. 3 Dalam penelitian kualitatif, metode yang biasa digunakan ialah wawancara, pengamatan dan pemanfaatan dokumen. 4 Metode kualitatif dapat digunakan untuk menangkap dan memahami sesuatu di balik fenomena yang sama sekali belum diketahui. Metode ini dapat juga digunakan untuk mendapatkan wawasan tentang sesuatu yang baru sedikit diketahui. 5 1 Nyoman Kutha Ratna, Teori, Metode Dan Teknik Penelitian Sastra, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, h. 34. 2 Barowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, h. 21. 3 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, h. 4. 4 Ibid., h. 5. 5 Barowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, h. 22.