Gambaran Dukungan Pasangan Pekerjaan Responden

Pasangan saya marah ketika saya tidak mau mentaati aturan makan diet yang telah ditetapkan. 1 4 3,166 0,1204 0,8848 Pasangan saya menyiapkan makanan sesuai dengan aturan makan yang saya jalani. 1 4 2,981 0,1253 0,9212 Pasangan saya membiarkan saya makan dan minum walaupun itu melanggar aturan. 1 4 2,907 0,0962 0,7076 Pada tabel 5.7 dapat dilihat bahwa item pernyataan yang memiliki nilai mean tertinggi yaitu pernyataan “Pasangan saya memberikan doronga n untuk tetap menjaga kesehatan” dan “Pasangan saya melayani dan membantu ketika saya membutuhkan sesuatu. ” dengan rata – rata 3,777 sedangkan item pernyataan yang memiliki nilai mean terendah yaitu pernyataan “Pasangan saya membiarkan saya makan dan minum walaupun itu melanggar aturan. ” dengan rata – rata 2,907.

3. Kepatuhan Diet Penderita DM tipe 2

Hasil uji normalitas dari variabel dukungan pasangan ini adalah 0,200 sehingga distribusi dari variabel ini adalah normal. Komponen kepatuhan diet terdiri dari 9 item pernyatan. Hasil analisis kepatuhan diet penderita DM tipe 2 dapat dilihat pada tabel 5.8. Tabel 5.8 Hasil Analisis Kepatuhan Diet Penderita DM tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Munjul Tahun 2015 n=54 Variabel Mean Median SD Min – Maks Kepatuhan Diet 2,9 3 0,52 1 – 4 Tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata kepatuhan diet responden adalah 2,9. Nilai kepatuhan terendah adalah 1 dan nilai tertinggi adalah 4. Gambaran skor mean kepatuhan diet penderita DM tipe 2 di wilayah kerja puskesmas munjul tahun 2015 pada setiap item pernyataan terlihat pada tabel 5.9. Tabel 5.9 Gambaran Skor Mean kepatuhan diet penderita DM tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Munjul Tahun pada setiap Item Pernyataan 2015 n=54 Item Pertanyaan Min Max Mean Std. Error Std. Deviation Saya makan lebih dari tiga kali setiap hari. 1 4 3,648 0,106 0,780 Saya secara rutin mengontrol kadar gula darah sesuai instruksi dokterperawat. 2 4 3,500 0,090 0,665 Saya mengkonsumsi sayur dan buah sesuai dengan saran yang dianjurkan oleh dokterperawat setiap hari. 2 4 3,314 0,105 0,772 Saya makan makanan sesuai dengan anjuran dokter, perawat atau petugas kesehatan lain. 2 4 3,000 0,115 0,846 Saya menggunakan pemanis khusus untuk penderita diabetes seperti gula jagung saat ingin mengkonsumsi makananminuman manis setiap hari. 1 4 2,925 0,162 1,195 Saya secara rutin menimbang berat badan setiap bulan. 1 4 2,925 0,134 0,987 Saya makan makanan yang menggandung tinggi lemak seperti santan, makanan cepat saji fast food, dan goreng-gorengan setiap hari. 1 4 2,629 0,113 0,830 Saya lupa diet saat menghadiri pesta dengan makan makanan sesuka hati. 1 4 2,463 0,117 0,862 Saya ikut makan masakan keluarga walaupun bertentangan dengan diet saya. 1 4 2,277 0,107 0,787 Pada tabel 5.10 dapat dilihat bahwa item pernyataan yang memiliki nilai mean tertinggi yaitu pernyataan “Saya makan lebih dari tiga kali setiap hari. ” dengan nilai rata – rata 3,648 sedangkan item pernyataan yang memiliki nilai mean terendah yaitu pernyataan “Saya ikut makan masakan keluarga walaupun bertentangan dengan diet saya. ” Dengan nilai rata – rata 2,277.

D. Hasil Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk menganalisis data dari dua variabel yang berbeda. Analisis bivariat pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan pasangan terhadap kepatuhan diet penderita DM tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Munjul. Teknik analisis bivariat ini dilakukan dengan menggunakan Analisis Korelasi Pearson.

1. Hubungan Dukungan Pasangan Terhadap Kepatuhan Diet

Penderita Diabetes Melitus tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Munjul Tabel 5.10 Hubungan Dukungan Pasangan Terhadap Kepatuhan Diet Penderita Diabetes Melitus tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Munjul Tahun 2015 n=54 B Dukungan Pasangan Kepatuhan Diet r Signifikansi p Memberi pujian dan dukungan 0,608 0,000 Aturan akanan dan diet 0,395 0,003 Berdasarkan tabel 5.10 dapat dilihat hasil hubungan antara variabel, yakni dukungan pasangan memberi pujian dan dukungan serta aturan makanan dan diet dan kepatuhan diet. Hasil analisis hubungan dukungan pasangan memberi pujian dan dukungan serta makanan dan diet terhadap kepatuhan diet menunjukkan pola positif, yaitu berarti semakin tinggi nilai dukungan pasangan maka semakin tinggi tingkat kepatuhan diet responden. Hubungan antara memberi pujian dan dukungan terhadap kepatuhan diet menunjukkan r = 0,608 yang berarti hubungan tersebut kuat dengan nilai signifikansi p = 0,000, sedangkan untuk hubungan antara aturan makanan dan diet terhadap kepatuhan diet menunjukkan r = 0,395 yang berarti hubungan tersebut rendah dengan nilai signifikansi p = 0,003. Dari hasil uji signifikansi menunjukkan bahwa nilai signifikansi p 0,005, sehingga Ho ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan antara dukungan pasangan terhadap kepatuhan diet penderita DM tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Munjul.