Bagi tempat penelitian Manfaat penelitian

3. Manifestasi klinis

Manifestasi klinis DM dikaitkan dengan konsekuensi metabolik defisiensi insulin. Beberapa gejala yang dikeluhkan penderita DM Price Wilson, 2005 antara lain : a. Poliuria Pasien dengan defisiensi insulin tidak dapat mempertahankan kadar glukosa plasma puasa yang normal, atau toleransi glukosa setelah makan karbohidrat. Jika hiperglikemianya berat dan melebihi ambang ginjal untuk zat ini, maka timbul glukosuria. Glikosuria ini akan menyebabkan diuresis osmotik yang meningkatkan pengeluaran urin. b. Polidipsia Diuresis osmotik yang disebabkan oleh glikosuria mengakibatkan klien merasa haus dan banyak minum polidipsia. c. Polifagia Rasa lapar yang semakin besar mungkin akan timbul sebagai akibat kehilangan kalori. Pasien mengeluh lelah dan mengantuk.

4. Faktor Resiko

Beberapa faktor risiko DM Sustrani, Alam Hadibroto, 2010 adalah sebagai berikut : 1. Kelainan genetika DM dapat diturunkan dari keluarga yang sebelumnya juga menderita DM, karena kelainan gen mengakibatkan tubuhnya tidak dapat menghasilkan insulin dengan baik. Tetapi resiko DM juga tergantung pada faktor kelebihan berat badan, kurang gerak dan stres. 2. Faktor usia Umumnya manusia mengalami perubahan fisiologis yang menurun dengan cepat setelah usia 40 tahun. DM tipe 2 sering muncul setelah usia lanjut terutama setelah berusia 45 tahun pada mereka yang berat badannya berlebih, sehingga tubuhnya tidak peka terhadap insulin. 3. Faktor kegemukanobesitas Sekitar 80-90 pasien DM tipe 2 adalah mereka yang mengalami kegemukan. Makin banyak jaringan lemak, jaringan tubuh dan otot akan makin resisten terhadap kerja insulin. Lemak ini akan memblokir kerja insulin sehingga glukosa tidak dapat diangkut ke dalam sel dan menumpuk dalam peredaran darah. 4. Kurangnya aktivitas fisik Olahraga atau aktivitas fisik membantu untuk mengontrol berat badan. Glukosa darah akan dibakar menjadi energi, sel-sel tubuh menjadi lebih sensitif terhadap insulin. Dengan olahraga peredaran darah akan menjadi lebih baik dan resiko terjadinya DM tipe 2 akan turun hingga 50.

5. Diagnosis

Diagnosis DM ditegakkan berdasarkan gejala yang khas dan pemeriksaan laboratorium. Diagnosis klinis ditegakkan apabila muncul