Analisis faktor kuesioner PEMBAHASAN

Munjul adalah SMA. Penderita DM tipe 2 yang berpendidikan SMA berjumlah 20 responden 37. Sejalan dengan studi yang dilakukan oleh Yusra 2011, bahwa 40 responden 33.3 responden DM tipe 2 berpendidikan SMA. Begitu juga Purnomo Supardi 2009 pada penelitiannya tentang dukungan keluarga dan motivasi klien DM melakukan aktivitas fisik, ditemukan mayoritas responden DM tipe 2 berpendidikan SMA yaitu 21 orang 39.6. Berbeda dengan penelitian fitriyani 2012 dalam penelitian tentang faktor risiko DM tipe 2, menemukan bahwa sebagian besar responden DM tipe 2 berpendidikan rendah yaitu 338 responden 66.4. Begitu juga dalam penelitian Purwanto 2011 mengenai hubungan pengetahuan tentang DM tipe 2 dengan kepatuhan diet, dimana responden DM tipe 2 yang berpendidikan rendah lebih banyak yaitu 53 responden 86.7. Dalam tinjauan teoritik tidak dijelaskan keterkaitan antara pendidikan dengan penyakit DM tipe 2. Namun tingkat pendidikan mempengaruhi perilaku seseorang dalam mencari perawatan dan pengobatan penyakit yang dideritanya, serta memilih dan memutuskan tindakan atau terapi yang akan dijalani untuk mengatasi masalah kesehatannya Yusra, 2011. Sejalan dengan pendapat dari Notoatmodjo 2003 mengungkapkan bahwa pendidikan berdampak pada peningkatan wawasan atau pengetahuan seseorang. Pendidikan merupakan faktor penting dalam memahami penyakit, perawatan diri, pengelolaan DM tipe 2 serta pengontrolan gula darah. Seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas terhadap pengelolaan DM tipe 2 dalam hal ini pengelolaan diet dibandingkan dengan seseorang yang pendidikannya lebih rendah.

d. Pekerjaan responden

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar pekerjaan penderita DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Munjul adalah tidak bekerja. Jumlah penderita DM tipe 2 yang tidak bekerja yaitu sebanyak 23 responden 42.6. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitriyani 2012 tentang faktor risiko DM tipe 2, menyatakan bahwa sebagian besar penderita DM tipe 2 tidak bekerja yaitu sebanyak 415 responden 83. Berbeda dengan penelitian Purwanto 2011 mengenai hubungan pengetahuan tentang DM tipe 2 dengan kepatuhan diet, menemukan bahwa sebagian besar responden DM tipe 2 bekerja yaitu 38 responden 63.3. Orang yang tidak bekerja cenderung memiliki gaya hidup yang kurang aktif. Dalam tinjauan teoritik tidak dijelaskan kaitan pekerjaan dengan penyakit DM tipe 2. Namun variabel pekerjaan ini memiliki kaitan dengan aktivitas fisik. Aktivitas fisik dapat