BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah dengan studi kasus yakni jenis penelitian dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
dimaksudkan untuk memahami fenomena tentang yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll, secara holistik,
dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata- kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan bebagai metode
alamiah Moleong, 2010:6. Dengan penelitian kualitatif peneliti akan memperoleh informasi atau data yang lebih mendalam mengenai kasus yang
akan diteliti.
3.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang. Lokasi ini di pilih oleh peneliti dengan alasan
adanya para remaja yang menikah disebabkan oleh kehamilan yang menyebabkan para remaja putus sekolah dan menikah di usia muda di desa
tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3.3. Unit Analisis dan Informan Penelitian 3.3.1. Unit Analisis
Unit analisis adalah hal- hal yang diperhitungkan menjadi subjek penelitian keseluruhan yang menjadi fokus penelitian Bungin, 2007: 51-
52. Adapun yang menjadi unit analisis atau objek kajian dalam penelitian ini adalah para remaja yang pernah melakukan hubungan seks bebas dan
hamil serta putus sekolah dan tinggal atau berdomisili di Desa Patumbak 1, dan seluruh masyarakat seperti tokoh masyarakat, guru, masyarakat
setempat, dan orang tua dari remaja yang hamil di luar pernikahan dan putus sekolah yang bertempat tinggal di Desa Patumbak I Kec. Patumbak
Kab. Deli Serdang.
3.3.2. Informan
Informan adalah orang- orang yang menjadi sumber informasi dalam penelitian yang memberikan informasi yang aktual serta
memahami dan menguasai data dan informasi terkait dengan masalah penelitian. Adapun yang menjadi informan didalam penelitian ini adalah:
1. Informan dalam penelitian ini adalah para remaja pelaku seks bebas.
2. Informan lainnya adalah masyarakat dilingkungan setempat, tempat
tinggal remaja pelaku seks bebas seperti tokoh masyarakat, guru, masyarakat setempat, dan orang tua dari remaja pelaku seks bebas.
Universitas Sumatera Utara
Pengambilan informan dilakukan dengan snowball sampling yaitu teknik sampling dimana responden awal dipilih berdasarkan kriteria
penelitian, kemudian mereka diminta untuk memberikan informasi mengenai rekan-rekan lainnya sehingga diperoleh lagi informan tambahan.
Adapun yang menjadi informan adalah mereka yang sesuai dengan beberapa kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
1. Melakukan hubungan seks bebas sebelum menikah;
2. Remaja melakukan seks bebas tersebut dengan pacar;
3. Menikah antara usia 12-19 Tahun;
4. Pernikahan disebabkan oleh kehamilan di luar nikah;
5. Melaksanakan pernikahan ketika masih sekolah;
6. Remaja tersebut tinggal dan berdomisili di Desa Patumbak I
Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang. 7.
Serta seluruh masyarakat yang berdomisili di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang.
Berdasarkan kriteria tersebut diatas, maka diperoleh 6 orang informan pelaku seks bebas, dan 5 informan lainnya yang dijadikan
sumber data dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang dilakukan yakni dengan teknik berikut:
3.4.1. Teknik Pengumpulan Data Primer
Teknik pengumpulan data primer adalah teknik pengumpulan data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian langsung ke lokasi
penelitian field research untuk mencari data- data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti, teknik pengumpulan data
ini dilakukan dengan: 1.
Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap berbagai gejala yang tampak pada saat penelitian. Data yang diperoleh melalui
observasi ini terdiri dari rincian tentang kegiatan perilaku dan tindakan seseorang khususnya pada remaja, yang hasil dari
observasi ini kemudian dituangkan dalam bentuk catatan lapangan.
2. Wawancara mendalam, yaitu proses memperoleh keterangan
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatapan muka antara pewawancara dengan informan atau
orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman guide wawancara, dimana pewawancara dan
informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama
Universitas Sumatera Utara
Bungin, 2007: 108. Wawancara mendalam dilakukan pada informan yang memiliki beberapa karakteristik tertentu.
3.4.2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder
Teknik pengumpulan data sekunder adalah pengumpulan data yang dilakukan melalui studi pustaka yang dilakukan untuk
mendukung data primer. Adapun bentuk studi kepustakaan yaitu untuk mencari informasi melalui jurnal, internet, artikel, foto,
dokumen atau catatan-catatan lainnya yang di anggap relevan dengan masalah yang diteliti.
3.5. Interpretasi Data
Interpretasi data merupakan upaya untuk memperoleh arti dan makna yang lebih mendalam dan luas terhadap hasil penelitian yang dilakukan.
Pembahasan hasil penelitian dilakukan dengan cara meninjau hasil penelitian secara kritis dengan teori yang relevan dan informasi yang
akurat yang diperoleh dari lapangan. Data-data yang diperoleh akan dianalisis secara kualitatif. Interpretasi data dimulai dengan menelaah
seluruh data yang tersedia, yaitu dari pengamatan dan wawancara mendalam yang sudah tercatat. Kemudian hasil wawancara akan
ditampilkan sebagai bahan pendukung analisis yang akan disampaikan dalam laporan penelitian. Selanjutnya data- data tersebut akan
dikomparasikan dan diinterpretasikan sebaik mungkin, dengan harapan
Universitas Sumatera Utara
memperoleh data yang sebaik- baiknya, sehingga pada gilirannya peneliti dapat memahami dan menemukan jawaban dari penelitian tersebut.
3.6. Jadwal Kegiatan Penelitian