Dari hasil wawancara diketahui bahwa sebenarnya mayarakat di Desa Patumbak 1 saat ini semakin resah dengan masalah yang banyak terjadi pada
remaja-remaja khususnya remaja perempuan. Namun, masyarakat umum, guru, dan tokoh masyarakat tidak ingin menghakimi para remaja tersebut karena mereka
berpendapat pemerintah desa lah yang lebih layak menentukan sanksi dan hukuman bagi remaja yang melakukan pelanggaran terhadap norma dan nilai yang
ada di masyarakat. Para penduduk tidak ingin menghukum remaja-remaja tersebut karena akan di anggap tidak berhak atau terlalu mencampuri urusan keluarga pada
keluarga yang bersangkutan dengan masalah tersebut. Dalam hal ini, resah saja tidak cukup menyelesaikan masalah apabila tidak adanya ketegasan bagi remaja
pelaku seks bebas oleh seluruh masyarakat dan pemimpin desa. Sehingga yang terlihat di desa ini adalah kebenaran bahwa adanya penyimpangan sekunder
dimana penyimpangan tersebut dengan tidak disengaja mendapatkan dukungan. Maksusud dari kata mendapatkan dukungan adalah dengan tidak adanya
pemberian sanksi kepada mereka yang melanggar nilai dan norma yang ada di masyarakat atau bisa dikatakan juga sebagai sikap permisif masyarakat terutama
dalam penelitian ini adalah kehamilan di luar nikah pada remaja.
4.3.2. Pandangan Masyarakat terhadap Penyebab terjadinya Kehamilan Di Luar Nikah pada Remaja Putri
Kehamilan atau reproduksi merupakan suatu hal yang menjadi idaman dan harapan bagi setiap pasangan. Kehamilan memiliki tempat yang istimewa bagi
para wanita karena kehamilan akan membuat wanita merasa sempurna. Namun di
Universitas Sumatera Utara
sisi lain, banyak pula di jumpai berbagai kasus tentang kehamilan seperti aborsi dan penganiayaan bayi oleh ibu kandungnya sendiri. Hal ini bisa terjadi akibat
adanya kehamilan yang tidak di kehendaki atau di luar dugaan dan tidak tepat. Masalah kehamilan ini lah yang kini sering terjadi pula pada para remaja yang
masih duduk di bangku SLTP maupun SMA. Kehamilan yang kerap terjadi di kalangan siswasiswi ini merupakan kehamilan yang terjadi akibat melakukan
hubungan seksual sebelum menikah pada pasangan remaja yang melakukan perkawinan sebelum menikah. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya
kehamilan di luar nikah pada remaja yaitu seperti media masa, pegaulan bebas, memudarnya sistem nilai dan norma agama yang ada di masyarakat, dan
penerimaan masyarakat terhadap masalah kehamilan di luar nikah pada remaja. Hal tersebut dapat di buktikan dengan beberapa pandangan masyarakat mengenai
penyebab terjadinya kehamilan di luar nikah pada remaja putri di Desa Patumbak 1.
Berikut ini adalah hasil wawancara dengan informan LY28 Tahun: “Menurut saya kenapa para remaja bisa hamil di luar nikah itu karena
kurangnya pedoman tentang nilai-nilai agama di dalam keluarganya. Kemudian pengajaran perilaku yang tegas kepada mereka oleh kedua
orang tua mereka. Jika kedua hal tersebut ada di dalam keluarga, saya yakin kejadian seperti itu, atau anak mereka hamil sebelum nikah gak
akan terjadi. Karena yang saya lihat para orang tua pun terlalu lembek sama anak-anaknya. Minta ini itu di kasi, mau keluar main-main sama si
anu di kasi, apa gak bisa ngelarang si orang tua itu? Mikirnya kalo gak dikasi namanya gak sayang. Menurut saya kalo dikasi malah gak sayang
karena kalo si anak di luar rumah kita gak bisa mantau kalo ada apa-apa di jalan gimana. Kalo di rumah malah dia aman dan orang tua bisa tau,
Nampak langsung dan jelas si anak baik-baik aja di rumah. Itu contoh kecil orang tua yang selalu menuruti keinginan anaknya, sehingga orang
tua di anggap remeh sama anaknya dan ketika anak melakukan hubungan badan di luar nikah mereka tidak memikirkan dampak di keluarganya
Universitas Sumatera Utara
karena mereka meremehkan orang tuanya yang modelnya selalu menerima dan menuruti keinginan si anak”.
Pada informan berikut, ada beberapa pendapat yang sama. Namun, ada pula sedikit perbedaan pendapat di antara mereka. Berikut ini adalah pendapat
dari informan DP 56 Tahun:
“Kalau menurut saya, kenapa si anak bisa terjadi hal demikian karena si anak kurang mendapatkan pengajaran tentang pendidikan agama. Para
orang tua pun terkadang di rumah tidak mencontohkan pada anak-anak mereka untuk sholat. Orang tua jauh dari agama, apalagi anak-anak
mereka. Jika sejak dini si anak di ajarkan mengaji, di ajarkan sholat, di bawa kepengajian kalau ada acara pengajian sehingga anak itu tau dosa
jika berbuat salah apa lagi berzina. Jadi menurut saya penyebab dari kehamilan di luar nikah adalah kurangnya pendidikan agama si anak
khususnya pada remaja.
Pendapat yang sama juga oleh informan TA 29 Tahun:
“Sebenarnya mengapa bisa terjadi kehamilan di luar nikah ini banyak. Namun yang paling mendasar yang pertama adalah kurangnya pemberian
pendidikan agama di dalam keluarga. Karena jika di keluarga tersebut patu terhadap agamanya maka dengan secara tidak langsung mereka
akan menjauhi perbuatan terlarang menurut agamanya. Yang kedua, kurangnya kontrol sosial terhadap para remaja oleh masyarakat. Sikap
acuh dan cuek yang ada di masyarakat membuat mereka merasa bebas melakukan kesalahan apa pun karena tidak ada yang menegur mereka.
Kemudian yang terkakhir atau yang ketiga adalah alat komunikasi yang semakin canggih saat ini memudahkan para remaja mengakses film-film
yang seharusnya belum pantas mereka lihat, sehingga memicu keinginan mereka untuk berbuat hal tersebut juga”.
Universitas Sumatera Utara
Sedik berbeda dengan informan TA, informan TS 37 Tahun juga memiliki pendapat yang hamper sama. Berikut adalah hasil wawancara dengan
informan TS 37 Tahun:
“Menurut pendapat saya kenapa bisa terjadi kehamilan di luar nikah di kalangan remaja adalah disebabkan oleh media masa. Menurut saya
media masa yang terlalu canggih membuat para remaja dengan mudahnya mengakses video-video porno. Hal tersebut memicu hawa
nafsu mereka sehingga ketika ada kesempatan mereka akan melakukan hal yang sama dengan yang ada di dalam video tersebut. Kehamilan bisa
terjadi karena di usia mereka itu mereka hanya melakukan apa yang mereka ingini tanpa memikirkan dampaknya terutama dampak kehamilan.
Sehingga mereka melakukan hal tersebut namun tidak mengetahui dampak dari perbuatan tersebut maka terjadilah kehamilan yang tidak di
duga oleh para remaja”.
Berikut ini adalah wawancara dengan salah satu orang tua remaja pelaku seks bebas yang berbendapat demikian.
Informan Tulip 46 Tahun: “Kalau ditanya apa penyebab terjadi kehamilan di luar nikah karena
pergaulan. Kebanyakan anak-anak ini kan di luar rumah. Misalnya sekolah kan mereka sama teman-teman sekolahnya. Kita orang tua kan
gak tau siapa-siapa aja kawannya. Yang tau ya yang dikenalin atau yang memang udah kenal karena satu kampung kan. Karena saya liat pun
kawan-kawannya dia pun kaya dia juga. Gak adanya hukumannya. Orang desa pun gak peduli ada masalah kya gitu jadi anak remaja ini ya suka-
suka nya aja orang gak ada larangan sama pantangannya. Semua rata yang jahat, salah, baik, buruk, di sama retain gak pernah ada
hukumannya. Anakku pun hamil juga pas masih sekolah, jadi terikut lah dia sama kawannya. Karena dilihatnya kawan-kawannya pun gitu ya dia
gitu juga. Pada hal kalau di rumah saya selalu ingatkan dia buat sholat, kalo gak sempet siang sholat magrib sama subuh jangan ketinggalan.
Tapi ya gitu kalau di suruh malesnya yang banyak. Yah itu lah menurut
Universitas Sumatera Utara
saya karena pengaruh kawannya sama gak ada tanggapan dari orang dewa biar jera gitu yang salah tapi ini gak ada”.
Dari hasil wawancara di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa merurut pendapat masyarakat di Desa Patumbak 1 yang menyebabkan terjadinya
kehamilan sebelum menikah pada para remaja putri adalah akibat faktor pergaulan atau dalam ilmu sosial dikategorikan sebagai teman bermain. Pada hal ini orang
tua sangat dibutuhkan dalam hal pengawasan yaitu dengan siapa anak bermain, karena jika kontrol orang tua kurang maka anak bisa terjerumus kepergaulan
bebas yang menyebabkan kehamilan di luar nikah. Kemudian ditemukan pula data bahwa pesan-pesan yang ditunjukkan oleh media masa elektronik menimbulkan
sikap antisosial dimana adanya penayangan adegan yang menjurus kearah pornografi yang berpengaruh pada perilaku remaja terhadap pelanggaran nilai dan
norma di masyarakat. Selain itu ditemukan pula kurangnya penanaman nilai agama di dalam diri remaja oleh orang tua sehingga remaja tidak takut akan dosa
jika melakukan kesalahan terutama berzina, serta sikap permisif pemerintah desa terhadap permasalahan yang ada di desa tersebut atau kurang sigap dan tanggap
atas masalah sosial dalam masyarakat yang merupakan salah satu penyebab timbulnya sikap anti sosial.
4.3.3. Pandangan Masyarakat dalam Mencegah terjadinya Kehamilan Di Luar Nikah pada Remaja