lephone dari kawan itu. Jadi ya saya ikut aja gak ada pikiran kalo rup anya itu udah mereka rencanain.Pas udah sampe tempatnya kami mas
uk dalam ruangan kaya kamar tidur gitu, ada tempat tidurnya juga. Pe rtamanya kami berempat, ada saya, pacar saya, temen saya sama pac
arnya juga. Terus tiba-tiba si kawan sama pacarnya itu keluar, saya di tinggal berdua sama pacar saya. Awalnya kami cuma cerita-cerita aja
lama-lama namanya kami berduaan, kebawa nafsu setan, ya udah terj adi lah hubungan itu.  Sempat nolak tapi takut di apa-apain sama dia j
adi terpaksa lah saya nurut. Waktu sadar baru ngerasa kalo saya udah tertipu, saya dah dimanfaatin sama pacar dan temen saya sendiri
”.
Berdasarkan  wawancara  di  atas,  maka  dapat  di  tarik  kesimpulan bahwa  4  dari  6  informan  melakukan  hubungan  seksual  pertama  kali  pada
saat  usia  17  tahun  atau  ketika  duduk  di  kelas  1  SMA.  Sedangkan  2 diantaranya  melakukan  hubungan  seksual  ketika  masih  berusia  15  dan  16
tahun  atau  ketika  masih  SMP.  Dari  hasil  penuturan  informan,  di  ketahui bahwa  hubungan  seks  yang terjadi diantaranya  terjadi tanpa  disengaja dan
situasi  yang  mendukung.  Selain  itu,  para  remaja  putri  adalah  pihak  yang dirugikan  karena  hubungan  seksual  tersebut  mengganggu  mental  mereka
misalnya seperti merasa sedih, takut, dan bimbang.
4.2.3.  Lokasi  yang Dipergunakan untuk Melakukan Seks Bebas
Tempat  merupakan  sebuah  lokasi  dimana  suatu  peristiwa  terjadi.  Tempat juga  menjadi  salah  satu  faktor  pendukung  terjadinya  hubungan  seksual.  Tak
jarang hubungan seksual pada para remaja juga bisa terjadi di rumah milik orang tua  mereka.  Berikut  ini  adalah  hasil  penuturan  oleh  seorang  informan  dimana
tempat mereka biasanya berhubungan intim.
Universitas Sumatera Utara
Informan  Teratai  19  Tahun  mengungkapkan  rumah  adalah  tempat pertama  sekali  ia  melakukan  hubungan  seks  bebas  dengan  pacarnya.  Berikut  ini
adalah penuturannya:
“ waktu pertama kali ngelakuin hubungan seks itu kami di rumah saya, karena waktu itu orang tua lagi pigi, adek pun lagi main-main sama
temennya. Jadi di rumah saya kosong pas pacar saya datang, terus kami berhubungan”. Wawancara dengan Informan AH, 2015
Tak  jauh  berbeda  dengan  yang  diutarakan  oleh  informan  sebelumnya, berikut  ini  Melati,  18  Tahun  mengaku  bahwa  rumah  adalah  tempat  awal
terjadinya hubungan seks diantara mereka.
“ ngelakuin hubungan badan pertama kali di rumah orang tua saya. Di rumah orang tua pacar saya pun pernah. Ya, liat situasi lah. Kalo pas
kebetulan di rumah saya kosong ya di rumah saya, kalo pas kebetulan di rumah dia kosong ya di rumah dia. Kalo pas ada uang pacar saya ngajak
ke pantai X, karena kalo di pantai itu ada semacam penginapan”.Wawancara dengan Informan MR, 2015
Begitu  pula  yang  dituturkan  oleh  informan  berikut  ini,  Lavender  19 Tahun  melakukan  hubungan  seks  pertama  sekali  juga  di  rumahnya.  Keadaan
rumah  yang  kosong  memungkinkannya  melekukan  hubungan  seks  dengan pasangannya.
“Biasanya ngelakuinnyahubungan seksual di rumah  saya, karena ibu dan kakak saya kerja. Kalau pacar saya datang selalu gak ada orang di
rumah jadi gak tau lah kalo kami berduaan di rumah dan apa yang aku lakuin”. Wawancara dengan informan RF, 2015
Universitas Sumatera Utara
Tidak  jauh  berbeda  dengan  informan  sebelumnya.  Anggrek  18  Tahun melakukan hubungan seks pertama kali juga  di rumah. Namun, kali ini informan
melakukannya  adalah  di  rumah  pasangannya  atau  rumah  milik  orang  tua pacarnya.
“ Biasanya kami ngelakui hubungan badan di rumah pacar saya rumah orang tua. Karena keadaannya mendukung. Hampir tiap minggu orang
tua pacar saya pergi sehingga kami bebas ngelakuin hubungan intim”. Wawancara dengan informan PA, 2015
Begitu  pula  yang  dituturkan  oleh  informan  Mawar  18  Tahun.  Mawar melakukan  hubungan  seks  untuk  yang  pertama  kali  adalah  di  rumah  pacarnya.
Dan hal tersebut terus berlanjut hingga kehamilan terjadi pada dirinya.
“ Orang tua pacar saya tiap mingggu keluar rumah. Abang pacar saya udah gak tinggal di rumah itu, ada adeknya tapi masih kecil jadi kalo
kami di rumah dia berduaan biasanya saya di kamar pacar saya jadi adeknya gak tau lah kalo ada saya di rumah mereka. Kebanyaan adeknya
main-main diluar rumah juga jdi hampir tiap minggu kosong dan hampir tiap minggu kami berhubungan badan”.
Rumah  adalah  tempat  pertama  sekali  terjadinya  hubungan  seks  bagi  para informan  sebelumnya.  Namun,  berbeda  dengan  informan  yang  satu  ini.  Ia
menyatakan  bahwa  hotel  adalah  tempat  awal  terjadinya  hubungan  seksual.  Kita berfikir  bahwa  jika  seseorang  melakukan  hubungan  di  hotel  adalah  hasil  dari
kesepakatan dan keinginan bersama. Namun,  pemikiran tersebut tidak  selamanya benar  karena  adanya  faktor  kesengajaan  juga  bias  mempengaruhi  hal  tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Kejadian  semacam  ini  lah  yang  terjadi  pada  informan  Seroja  18  Tahun  yang menuturkan hal berikut ini:
“Di Hotel, tapi buat yang pertama dan yang terakhir. Aku di jebak sama pacar  dan  teman  ku  jadi  mau  gak  mau  aku  harus  nuruti  apa  maunya
pacarku  waktu  itu  karena  kalo  gak  aku  yang  terancam”.  Wawancara dengan informan SN, 2015
Dari  hasil  wawancara  di  atas  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  sebagian besar  para  remaja  melakukan  hubungan  seks  bebas  di  rumah  milik  orang  tua
mereka,  baik  itu  di  rumah  remaja  putri  maupun  di  rumah  remaja  putra.  Hotel menjadi  pilihan  ke  dua  untuk  melakukan  hubungan  seks  bebas  karena
memerlukan  biaya  untuk  menyewa  tempat  walau  pun  jika  di  hotel  pelaku  seks pasangan  remaja  lebih  bebas,  sedangkan  rumah  menjadi  pilihan  utama  pelaku
seks bebas dikarenakan lebih hemat dan sedikit bebas walau merasa cemas namun mereka tetap melakukan hubungan seks bebas karena mereka biasanya melakukan
hubungan  seks ketika rumah  sedang  dalam keadaan kosong atau tidak ada orang lain selain si remaja pelaku seks bebas tersebut.
4.2.4.  Penggunaan Alat Kontrasepsi dalam Melakukan Hubungan Seksual