103
Bab 5
103
Ingatlah salah satu pengalaman pribadimu.
Tuangkan ke dalam selembar kertas. Tulis secara berurutan. Lebih baik, gunakan
kalimat yang pendek-pendek. Perhatikan contoh berikut
Penggallah kalimat-kalimat di atas menjadi baris-
baris tersendiri. Misal,
Gambar 5.4 Dirawat ibu
Kini, karangan tersebut sudah menjadi puisi.
Agar menjadi puisi yang lebih sempurna, pendekkan masing-masing kalimat. Kamu
juga dapat mengubah urutan kalimatnya. Hilangkan pula kalimat yang kamu anggap
mengganggu. Buatlah agar terasa lebih indah
Hayo, bait selanjutnya, kamu teruskan, ya
Jika sudah mantap dengan puisimu, jangan lupa, berikan judul. Misal, ”Ibuku
Pahlawanku”.
104 104
Bab 5
1. Buatlah sebuah puisi berdasarkan pengalaman pribadimu yang telah kamu
buat pada petualangan sebelumnya 2. Salinlah dalam selembar kertas.
Tulislah serapi mungkin Lalu, kumpulkan hasil pekerjaanmu
3. Membacakan Puisi dengan Ekspresi yang Tepat
Kamu sudah berhasil menulis puisi. Banggakah kamu dengan puisi hasil buatanmu
sendiri? Sekaranglah giliranmu untuk memamerkan puisi hasil buatanmu Ikuti trik
berikut ya, agar teman-temanmu terpukau ketika mendengarkan puisimu.
1. Buatlah sebuah puisi berdasarkan
Nah, mudah bukan, menulis puisi? Sekaranglah waktumu unjuk kemampuan menulis
puisi dengan mengikuti Aksi sang Petualang. Jika bingung, kamu dapat mengikuti petunjuk
membuat puisi di atas.
Trik Membaca Puisi
Sebelum tampil, kamu memang perlu berlatih. Latihan berikut dapat kamu praktikkan. Ayo,
lakukan bersama teman-temanmu 1. Bacalah
puisimu. Bacalah dalam hati atau dengan suara pelan.
Perhatikan setiap kata dalam puisi itu. 2. Pahami
puisimu. Setelah membaca, kamu pasti memahami
puisimu. Apakah puisimu tentang kegembiraan? Apakah puisimu tentang
kesedihan? 3. Pelajari isi puisimu.
Tidak hanya ekspresi, kamu pun perlu tahu setiap bagian dalam puisimu. Jadi, kamu
dapat menentukan jeda serta penekanan kata. 4. Mulailah
berpraktik. Gunakan suara yang lantang sesuai dengan
isi puisi. Jika puisimu tentang kegembiraan, tunjukkan suara yang bergembira. Jika
puisimu tentang kesedihan, tunjukkan suara yang sedih. Akan tetapi, tetap buat suaramu
lantang. 5. Ekspresikan dengan mimik.
Selain suara, tunjukkan puisi itu dengan mimik mukamu. Tunjukkan muka yang riang
jika puisimu tentang kegembiraan. Tunjukkan muka sedih, jika puisimu tentang kesedihan.
6. Gerakkan anggota badanmu sesuai irama puisi.
Kamu juga perlu mengekspresikan puisimu dengan gerakan anggota badan. Gerakan
tanganmu atau langkahkan kakimu. Kamu pun dapat menggelengkan kepalamu. Akan
tetapi, jangan terlalu berlebihan. Gerakanmu secukupnya saja.
7. Tampillah percaya diri. Sesudah berlatih, kamu pasti siap. Hilangkan
rasa takut. Yakinlah bahwa puisimu adalah puisi terbaik di antara teman-temanmu.
105
Bab 5
105 C. SERIUS MEMBACA,
YUK
Makna pahlawan semakin berkembang pada masa kini. Pahlawan
bukan hanya seorang pejuang yang membela dan mempertahankan
kemerdekaan saja, akan tetapi orang yang dianggap telah berjasa dan rela
berkorban untuk orang lain juga disebut pahlawan. Gatotkaca, teman kamu berikut
juga disebut sebagai pahlawan karena berhasil menyelamatkan seorang temannya dari tangan
penculik.
1. Membaca Intensif Suatu Teks
Matahari belum menampakkan sinarnya, ketika Gatotkaca memulai aktifitasnya sehari-hari. Ya,
setiap hari, Gatotkaca harus bangun pagi untuk membantu pekerjaan orang tuanya. Pekerjaannya
dimulai dari mengambil air di sungai. Jarak antara rumah Gatotkaca dengan sungai sekitar 2
km. Maklum, rumah keluarga Gatot belum ada sumurnya. ”Mak.... Ini airnya sudah kuambilkan.
Gatot mandi dulu, ya.” Emak menjawab, ”Mandilah. Jangan lama-lama. Lalu, bersiaplah
berangkat ke sekolah dan jangan lupa bawa gorengan Emak. Hari ini, gorengan yang Emak
bikin banyak. Jangan sampai tidak habis lagi, ya.”
Jam dinding baru menunjukkan pukul 05.30. Namun, Gatotkaca sudah siap dengan seragam dan
gorengannya. ”Mak, Pak, Gatot berangkat dulu. Sehari-hari, Gatot menyetorkan sebagian gorengan
buatan emaknya ke warung-warung. Sebagian lagi, dia jual sendiri di perempatan jalan Pilar. Uang
hasil penjualan gorengan dia gunakan untuk biaya sekolah dan biaya hidup sehari-hari.
Gatotkaca
,
Sang Pahlawan Cilik
Gambar 5.5 Membaca cerita
Nah, sekaranglah waktu yang tepat untuk membacakan puisi hasil buatanmu Ayo,
bersainglah dengan teman-temanmu menjadi yang pertama. Segera angkat tanganmu. Jangan
lupa, acungkan telunjukmu Bersiaplah maju ke depan, bacalah puisimu