Pendahuluan Isi Penutup • Tantangan sang Petualang

viii 1 Bab 1 1 Bab 5 Ba ab b 1 1 1 1 1 1 1 Inginkah kamu mempunyai kehebatan: menjelaskan tokoh dari cerita anak, menyampaikan pesan atau informasi yang diperoleh, menjelaskan isi suatu laporan hasil pengamatan, dan mengisi formulir pendaftaran, kartu anggota, wesel pos dengan benar? 1. 2. 3. 4. Aha , kamu akan terampil kalau kamu mengikuti berbagai kegiatan dalam bab ini. Yuk , ikuti kegiatan- kegiatan itu. Bab 1 22 Bab 1 Lihatlah lingkungan di sekitarmu Kerusakan alam seperti banjir, tanah longsor, atau kebakaran hutan terjadi di mana-mana. Semuanya itu terjadi karena manusia tidak menjaga lingkungannya. Mereka membuang sampah di sembarang tempat. Mereka menebang pohon-pohon di hutan. Kamu tidak menginginkan lingkunganmu semakin rusak, bukan? Untuk itu, cintailah lingkungan sekitarmu mulai dari sekarang. Mulailah membuang sampah pada tempatnya Tanamlah pohon di lingkungan sekitarmu Nah, tema bab kali ini berhubungan lingkungan. Sambil belajar, kamu juga akan menyelamatkan lingkungan. Jadilah pahlawan lingkungan dengan melakukan kegiatan yang ada dalam bab ini.

A. KISAH PAHLAWAN LINGKUNGAN

Harry, seorang pahlawan lingkungan, dari Tomohon, Sulawesi Utara prihatin dengan keadaan lingkungan yang semakin rusak. Oleh karena itu, dia segera melakukan usaha pelestarian lingkungan. Bagaimana kisah Harry dalam melestarikan lingkungan? Bacalah kisah hidupnya berikut ini

A. KIS

Sumber: www.serpong.org Ayo, Selama t kan Lingkunganmu Gambar 1.1 Banjir Gambar 1.2 Pahlawan Lingkungan 3 Bab 1 3 Harry, seorang Petugas Penyuluh Reboisasi pada Dinas Kehutanan Sulawesi Utara, prihatin melihat kondisi gunung dan perbukitan di Tomohon yang gundul karena pembalakan liar. Ia pun terpanggil untuk melestarikan lingkungan. Selain itu, ia akan melakukan usaha penghutanan kembali kawasan yang terancam kritis. Mula-mula ia memperbanyak bibit pohon tanaman lokal. Tanaman lokal sengaja dipilih Harry. Hal ini karena bibitnya mudah didapat. Selain itu, tanaman-tanaman lokal seperti nantu, aren, dan cempaka juga menghasilkan kayu yang bagus untuk pertukangan. Idenya adalah membuat persemaian. Hasilnya dibagi- bagikan gratis kepada masyarakat. Pembagian gratis sengaja dilakukan agar upaya mengajak masyarakat mencintai dan menjaga kelestarian lingkungan mudah diterima. Jika dia sekadar bicara tanpa ada tindakan nyata, hal itu sulit diterima masyarakat. Tahap pertama pada tahun 1985, Harry mencoba menanam 10.000 bibit nantu dan kayu manis. Bibit-bibit tanaman itu diperoleh Harry dari biji-bijian dan anakan tanaman dari hutan. Hampir setiap hari Harry keluar-masuk hutan. Sisanya dibelinya di pasar dengan harga Rp 500,00 per kantong. Lahan persemaian berada di tanah milik keluarga Harry. Selain itu, ada lahan di atas tanah milik orang lain yang sudah dibina mengenai teknis penanaman. Pada awal perjuangannya, Harry ditentang dan dicemooh banyak orang. Lambat laun orang mulai bisa menerima ide Harry tersebut. Ia harus berkali-kali keluar-masuk hutan agar mendapat bibit yang bagus dari pohon induknya. Dia juga harus berkali-kali gagal untuk mendapatkan teknik persemaian dan penanaman yang paling tepat. Akan tetapi, semangatnya tidak pernah surut untuk terus mengajak masyarakat mencintai dan melestarikan lingkungan. Harry melanjutkan proyek persemaian kedua pada tahun 1990 dengan 75.000 bibit di lokasi yang sama. Harry juga melakukan penanaman sendiri. Tujuannya agar areal penanamannya bisa menjadi percontohan atau model bagi masyarakat. Salah satu jenis tanaman yang dijadikan percontohan adalah aren. Aren berfungsi sebagai tanaman produksi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Selain it, aren juga berfungsi sebagai tanaman konservasi. Pemilihan jenis tanaman ini penting. Hal ini berkaitan dengan nilai tambah sehingga membuat masyarakat bersemangat menanam pohon. Bersama Yayasan Masarang, lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang lingkungan hidup di Tomohon, Harry juga menghijaukan lahan di sekitar Masarang seluas 400 hektar. Masyarakat di sekitar Masarang pun mendapat bibit gratis. Sejumlah lokasi percontohan kini ada di perkebunan Rokrok, perkebunan Mandengan, dan perkebunan Pinaras. Masyarakat dapat langsung melihat manfaat penanaman pohon itu. Tahun 1990 itu Harry mulai mengembangkan tanaman cempaka. Kayu cempaka cukup diminati di Tomohon dan Minahasa. Kayu ini bagus untuk bahan ramuan rumah panggung. Selain itu, harganya jauh lebih mahal daripada kayu lokal. Harry, Pengabdi Lingkungan dari Tomohon www.kompas.co.id dengan pengubahan