Mencatat Pokok-Pokok Isi Pidato

110 110 Bab 5 Hayo, tebak Teks pidato di atas ditujukan untuk siapa? Yup, benar sekali. Teks pidato di atas cocok jika dibacakan oleh seorang guru untuk siswa-siswanya. Selanjutnya, kamu dapat mengikuti kegiatan dalam petualangan berikut. 7 1. Bergabunglah bersama tiga temanmu untuk membentuk sebuah kelompok 2. Diskusikanlah bagian-bagian dalam teks pidato di atas. Jika kelompokmu sudah menemukan bagian pembuka, isi, dan penutup teks pidato tersebut, kelompokmu dapat mengerjakan kegiatan selanjutnya. 3. Lalu, catatlah pokok-pokok isi pidato pada teks pidato di atas.

2. Menyusun Naskah Pidato

Kamu sudah membaca teks pidato di atas, bukan? Sekarang, kamu berlatih menyusun teks pidatomu sendiri, ya. Caranya mudah, kok. Kamu dapat mengikuti trik berikut ini. Trik Menyusun Teks Pidato 1. Sesuaikan isi pidato dengan tujuan pidato. 2. Gunakan bahasa yang mudah dicerna oleh semua pendengar. 3. Satu hal yang paling penting, isi pidato jangan terlalu monoton sehingga membosankan pendengarnya. Nah, setelah menyimak trik tersebut, barulah kamu dapat mengikuti petualangan berikut. 8 1. Siapkan alat tulismu dan selembar kertas folio bergaris 2. Buatlah teks pidato yang bertemakan kepahlawanan. 3. Tulis yang rapi, ya

3. Membacakan Pidato di Depan Kelas

Sudahkah kamu merasa teks pidato yang kamu buat tidak membosankan? Sudahkah mengena pada sasaran? Jika kamu rasa teks pidatomu sudah sempurna, kamu dapat mengikuti Aksi sang Petualang berikut. 1. Bacakan teks pidatomu di depan kelas. Gunakan suara yang lantang 2. Jika temanmu sedang membaca teks pidato, jadilah pendengar yang baik. Berperanlah sesuai yang diinginkan oleh temanmu. Petunjuk guru: 1. Guru menunjuk siswa secara berurutan untuk membacakan teks pidatonya 2. Guru menyetting kelas menjadi lapangan upacara dan seakan-akan siswa-siswa yang lain menjadi peserta upacara. 111 Bab 5 111 E. TANTANGAN SANG PETUALANG Sahabat Pilar FM, berikut sekilas info bisnis dan ekonomi. Kepompong ulat ternyata tak hanya menghasilkan kain sutera nan halus. Di tangan pengrajin yang terampil, kepompong ulat sutera juga dapat dijadikan beragam aksesoris wanita. Jepit rambut, alas kaki, dan bros, misalnya. Usaha inilah yang sekarang sedang ditekuni Suandewi, warga Denpasar, Bali. Dibantu 14 orang pegawainya, Dewi menghasilkan berbagai aksesoris wanita yang berasal dari kepompong ulat sutera. Dewi menggunakan dua jenis kepompong, hasil budidaya yang berwarna putih dan hasil dari alam yang berwarna keemasan. Perlu kamu ketahui juga, bahan kepompong ini, selain dari Bali juga didatangkan dari Jawa dan Sulawesi. Harga yang ditawarkan untuk produk cantiknya ini bervariasi antara Rp 7.000 untuk bros bunga hingga ratusan ribu rupiah untuk model sanggul modern. Sedangkan untuk sandal yang berhiaskan bunga dari kepompong dijual antara Rp 85 ribu hingga ratusan ribu rupiah. Dalam sebulan, Dewi meraup omzet hingga Rp 40 juta dari bisnis ini. Demikian, sekilas info bisnis dan ekonomi hari ini. Bacalah berita dari radio berikut ini sumber: www.liputan6.com--dengan perubahan Sumber: www.harunyahya.com-ulat sutera Gambar 5.9 Ulat sutera