106 106
Bab 5
Emak Gatotkaca hanyalah seorang ibu rumah tangga sedangkan ayah Gatot seorang penarik
becak. Jika hanya mengandalkan uang dari menarik becak, Gatot tidak dapat bersekolah. Keinginan
Gatot bersekolah sangat tinggi sehingga dia tidak malu membantu orang tuanya berjualan gorengan.
Prestasi di sekolahnya pun memuaskan. Gatot selalu masuk ranking tiga besar.
Bima adalah pemilik SD Pilar Mandiri, tempat Gatot bersekolah. Tidak heran bila Bima menjadi
anak yang angkuh. Perlakuan Bima terhadap Gatot sangat buruk di sekolah. Setiap hari,
ejekan sebagai anak penarik becak dan penjual gorengan selalu masuk ke telinganya. Tapi, Gatot
tidak pernah marah. Toh, dia masih tetap dapat bersekolah di SD Pilar Mandiri. Gatot hanya
berharap perlakuan Bima kepadanya berubah. Ketika di persimpangan jalan yang sepi, tiba-
tiba Gatot mendengar teriakan minta tolong. Tolong..., tolong.... Gatot mengenali suara itu.
Benar, itu suara Bima. Loh, tapi Bima kok ditodong sopirnya sendiri. Diam-diam Gatot mengintip.
Gatot melihat sang sopir membawa pisau. Ketika sang sopir lengah, Gatot segera menyerang dari
belakang. Sang sopir dipukulnya dengan kotak kayu, wadah gorengan. Gorengannya pun dia
korbankan. ”Au...,” teriak sang sopir. Gatot segera menarik Bima sambil berlari. Mereka segera
menuju ke kantor polisi terdekat dan melaporkan kejadian itu.
Di kantor polisi, tiba-tiba Bima menjulurkan tangannya ke arah Gatot. Dari mulutnya juga
terucap kata maaf. ”Maafkan atas kelakuanku selama ini, ya. Jika bukan karenamu, mungkin
nyawaku sudah tidak tertolong lagi. Tadi memang sopir baruku. Kamu mau berteman denganku?”
Gatot tersenyum lega. Akhirnya, doanya terkabul. Dia tidak dianggap remeh lagi oleh Bima. Tidak
lama kemudian, ayah Bima datang. ”Terimakasih Gatotkaca, sang pahlawan cilik,” ucap Ayah Bima.
2. Mengajukan Pertanyaan
Menarik tidak, cerita di atas? Kamu juga dapat menjadi seorang pahlawan, lo, suatu
hari nanti. Rajinlah belajar dan jadilah anak yang berprestasi. Siapa tahu, kelak kamu akan
mengharumkan nama bangsa di tingkat dunia. Selanjutnya, kamu dapat mengikuti petualangan
berikut. ”Puih....” Gatot kaget. Dia pun menghentikan
langkahnya. Ada seseorang yang meludah padanya. Ternyata, orang itu adalah Bima teman
sekelasnya. Mengetahui Bima yang meludah padanya, Gatot diam tak membalas. Dia
segera melangkah ke mobil lain menawarkan gorengannya.
Bima sangat tidak menyukai Gatot karena Gatot hanyalah anak seorang penarik becak. Ayah
Gambar 5.6 Gatotkaca menjajakan pisang goreng
107
Bab 5
107
4
1. Buatlah 5 pertanyaan yang berhubungan dengan bacaan di atas
2. Tukarkan 5 pertanyaan yang telah kamu buat dengan milik teman
sebangkumu 3. Lalu, tukarkan kembali dan koreksilah
Jangan lupa, berikan nilai atas hasil pekerjaan temanmu
3. Mencatat Ide Pokok Bacaan
Berbagai kegiatan dalam petualangan sebelumnya sudah kamu kerjakan, bukan?
Sekaranglah waktunya untuk mengikuti petualangan berikutnya.
5
1. Baca kembali cerita di atas 2. Catatlah ide pokok bacaan di atas
Berhasilkah kamu dalam menemukan ide pokok dari bacaan di atas? Bahaslah bersama
guru dan teman-teman sekelasmu. Lalu, kamu dapat mengikuti kegiatan selanjutnya.
4. Menulis Makna Tersirat
Apa, ya, yang dimaksud dengan makna tersirat? Lalu, apa perbedaanya dengan makna
tersurat? Tanyakanlah kepada gurumu. Gurumu dengan senang hati akan menjelaskannya. Selain
itu, kamu juga dapat melihat Sekilas Info berikut.
Makna tersurat: Pesan yang disampaikan
tertulis dalam bacaan.
Makna tersirat : Pesan yang disampaikan
tersembunyi dalam bacaan.
Jika kamu sudah mengerti perbedaannya, kamu dapat mengikuti kegiatan berikut. Simak,
ya, petualangan selanjutnya Kerjakan dengan teliti
1. Diskusikan dengan teman sebangkumu tentang makna tersirat dalam
berdasarkan ide pokok yang sudah kamu tulis.
2. Catatlah pada selembar kertas makna tersirat dalam ”Gatotkaca, Sang
Pahlawan Cilik” berdasarkan ide pokok yang sudah kamu tulis.
3. Bacakan hasil pekerjaan kelompokmu di depan kelas
6