Tingkatan Remaja Perkembangan Fisik Remaja Puteri

terjadi pada usia 18 hingga 21 tahun. Remaja yang dimaksud pada penelitian ini adalah masa perkembangan transisi dari anak-anak menuju dewasa dimana terjadinya perubahan dalam hal biologis, kognitif, dan sosial-ekonomi. Penelitian ini akan menggunakan subyek penelitian remaja yang berada pada masa remaja madya, yaitu 15-18 tahun, pada periode ini remaja mengalami perkembangan reproduksinya Sarwono, 2006

2.1.2 Tingkatan Remaja

Semua aspek perkembangan dalam masa remaja secara global berlangsung antara umur 12–21 tahun, dengan pembagian usia 12-15 tahun adalah masa remaja awal, 15-18 tahun adalah masa remaja pertengahan, 18- 21 tahun adalah masa remaja akhir. Sarwono, 2006 Menurut tahap perkembangan, masa remaja dibagi menjadi tiga tahap perkembangan Ali, 2009 yaitu : 1. Masa remaja awal 12-15 tahun, dengan ciri khas antara lain: a. Lebih dekat dengan teman sebaya b. Ingin bebas c. Lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berpikir abstrak 2. Masa remaja tengah 15-18 tahun, dengan ciri khas antara lain a. Mencari identitas diri b. Timbulnya keinginan untuk kencan c. Mempunyai rasa cinta yang mendalam d. Mengembangkan kemampuan berpikir abstrak Universitas Sumatera Utara e. Berkhayal tentang aktifitas seks 3. Masa remaja akhir 18-21 tahun, dengan ciri khas antara lain a. Pengungkapan identitas diri b. Lebih selektif dalam mencari teman sebaya c. Mempunyai citra jasmani dirinya d. Dapat mewujudkan rasa cinta e. Mampu berpikir abstrak

2.1.3 Perkembangan Fisik Remaja Puteri

Perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan keterampilan motorik. Perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak- kanak menjadi pertumbuhan dewasa yang cirinya adalah kematangan diikuti perubahan fisik otak sehingga strukturnya semakin sempurna dan meningkatkan kemampuan kognitif Papalia., Old. 2001. Secara fisik organ reproduksi remaja perempuan masa pubertas dimulai dengan awal berfungsinya ovarium kandung telur sampai pada saat ovarium sudah berfungsi dengan mantap dan teratur memasuki usia reproduksi. Peristiwa penting pada masa ini adalah pertumbuhan badan yang cepat, timbulnya ciri–ciri kelamin sekunder, menarche haid pertama dan perubahan psikis. Sedangkan indung telur ovarium mulai aktif mengeluarkan estrogen yang dipengaruhi hormon gonadrotopin yang diproduksi kelenjar bawah otak. Pada saat yang sama kortex kelenjar supra renal Universitas Sumatera Utara mulai membentuk hormon androgen yang memegang peranan penting dalam pertumbuhan badan. Pengaruh hormon–hormon inilah yang menyebabkan pertumbuhan genetalia internal, eksternal, dan ciri kelamin sekunder Derek, 2005. perubahan yang terjadi pada pertumbuhan tersebut diikuti munculnya tanda-tanda sebagai berikut Widyastuti, 2009 : 1. Rambut Rambut kemaluan pada wanita juga tumbuh seperti halnya remaja laki-laki. Tumbuhnya rambut kemaluan ini terjadi setelah pinggul dan payudara mulai berkembang. Bulu ketiak dan bulu pada kulit wajah mulai tampak setelah haid. Semua rambut kecuali rambut wajah mula-mula lurus dan terang warnanya, kemudian menjadi lebih subur, kasar, lebih gelap dan agak keriting. 2. Pinggul Pinggul menjadi berkembang, membesar dan membulat hal ini sebagai akibat membesarnya tulang pinggul dan berkembangnya lemak dibawah kulit 3. Payudara Seiring pinggul membesar, maka payudara juga membesar dan puting susu menonjol. Hal ini terjadi harmonis sesuai pula dengan berkembang dan makin besarnya kelenjar susu sehingga payudara menjadi lebih besar dan lebih bulat 4. Kulit Kulit pada wanita semakin dewasa menjadi lebih lembut, berbeda dengan kulit pada pria yang menjadi lebih kasar, lebih tebal, dan pori-pori membesar. 5. Kelenjar Lemak dan Kelenjar Keringat Universitas Sumatera Utara Kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif. Sumbatan kelenjar lemak dapat menyebabkan jerawat. Kelenjar keringat dapat menyebabkan bau yang menusuk sebelum dan selama masa haid. 6. Otot Menjelang akhir masa puber, otot semakin membesar dan kuat, akibatnya akan membentuk bahu, lengan dan tungkai kaki 7. Suara Suara berubah semakin merdu.suara serak jarang terjadi pada wanita.

2.1.4 Organ Reproduksi Wanita

Dokumen yang terkait

Hubungan Perilaku Hygiene Organ Genitalia Eksterna dengan Jenis Keputihan pada Ibu Hamil Usia Gestasi 11-24 Minggu di RS Medirossa Cikarang Periode April-Juni 2013

0 30 76

Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Kebersihan Organ Genitalia Ekstena di SMAN 90 Jakarta

3 18 125

Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Kebersihan Organ Genitalia Ekstena di SMAN 90 Jakarta

1 6 125

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Feminine Hygiene Terhadap Insidensi Leukorrhoea Pada Siswi-Siswi Kelas XII Di Sebuah SMAN Kota Subang.

11 33 33

PENGARUH SIKAP PENGETAHUAN DAN PRAKTIK VULVA HYGIENE DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 01 MAYONG JEPARA

0 0 10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja 2.1.1 Pengertian Remaja - Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Vulva Hygiene terhadap pH Organ Genitalia Internal pada Siswi SMAN 1 Tiga Panah Kabupaten Karo Tahun 2013

0 0 35

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Vulva Hygiene terhadap pH Organ Genitalia Internal pada Siswi SMAN 1 Tiga Panah Kabupaten Karo Tahun 2013

0 0 10

Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Vulva Hygiene terhadap pH Organ Genitalia Internal pada Siswi SMAN 1 Tiga Panah Kabupaten Karo Tahun 2013

0 1 18

IDENTIFIKASI PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI DALAM VULVA HYGIENE PADA SISWI KELAS 1 SMAN 8 SURABAYA

1 1 16

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG VULVA HYGIENE TERHADAP PERILAKU MELAKUKAN VULVA HYGIENE PADA SISWI KELAS XI IPS DI SMAN 1 PLERET BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2009 Nur Riza Alfiah ² , Diah Puspitha Rini ³ INTISARI

0 1 11