Pengertian Keputihan Etiologi PH Organ Genetalia Internal .1 Pengertian PH Organ Genetalia

bakteri jahat berkembang dan mengakibatkan peradangan atau biasa disebut vaginitis termasuk iritasi, keputihan yang tidak biasa, juga menimbulkan bau yang menyengat. Dengan menjaga pH normal organ genetalia internal maka kita mencegah timbulnya penyakit yang disebabkan oleh bakteri jahat. Produk pembersih vagina akan mengubah pH dan merangsang bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada remaja sehingga menimbulkan gangguan kesehatan reproduksi pada remaja putri yang bakal menjadi calon ibu generasi seterusnya

2.2.2 Pengertian Keputihan

Keputihan merupakan gejala keluarnya cairan dari vagina selain darah haid. Cairan yang keluar tersebut harus dibedakan antara cairanlendir normal dan cairanlendir tidak normal Kasdu, 2005. Keadaan biasa, cairan tidak sampai keluar namun belum tentu bersifat patologis Mansjoer, 2000. Indikasi adanya masalah kesehatan jika keputihan tersebut mulai berubah warna, gatal dan mengeluarkan bau yang kurang enak. Hampir semua perempuan mengalami keputihan minimal satu atau dua kali seumur hidupnya Boyke, 2007. Keputihan merupakan manisfestasi klinis berbagai infeksi keganasan atau tumor jinak reproduksi. Keluhan keputihan pada wanita harus dianggap serius karena akibatnya sangat kompleks dan banyak Manuaba, 2008.

2.2.3 Etiologi

Penyebab keputihan dibagi 2 macam yaitu: 1. Penyebab Non Patologis Universitas Sumatera Utara a. Bayi baru lahir hingga berusia kira-kira 10 hari. Hal ini terjadi Karena pengaruh hormon esterogen dan progesteron. b. Masa sekitar menarche atau pertama kalinya haid datang. Keadaan ini ditunjang oleh hormone esterogen. c. Seorang wanita yang mengalami kegairahan seksual. Hal ini berkaitan dengan kesiapan vagina untuk menerima penetrasi pada senggama. d. Masa disekitar ovulasi karena produksi kelenjar-kelenjar mulut rahim. e. Kehamilan yang mengakibatkan meningkatnya suplai darah kedaerah vagina dan mulut rahim, serta penebalan dan melunaknya selaput lendir vagina. f. Akseptor kontrasepsi pil dan akseptor IUD. g. Pengeluaran lendir yang bertambah pada wanita yang sedang menderita penyakit kronik, atau pada wanita yang mengalami strees. 2. Penyebab Patologis Keputihan bisa karena banyak hal. Benda asing, luka pada vagina, kotoran dari lingkungan, air tak bersih, pemakaian tampon atau panty liner berkesinambungan. Semua ini potensial membawa jamur, bakteri, virus, dan parasit: a. Jamur Candida warnanya putih susu, kental, berbau agak keras, disertai rasa gatal pada vagina. Akibatnya, mulut vagina menjadi kemerahan dan meradang. Biasanya, kehamilan, penyakit kencing manis, pemakaian pil KB, dan rendahnya daya tahan tubuh menjadi pemicu. Bayi yang baru lahir juga bisa tertular keputihan akibat Candida karena saat persalinan tanpa sengaja menelan cairan ibunya yang menderita penyakit tersebut. Universitas Sumatera Utara b. Parasit Trichomonas Vaginalis Ditularkan lewat hubungan seks, perlengkapan mandi, atau bibir kloset. Cairan keputihan sangat kental, berbuih, berwarna kuning atau kehijauan dengan bau anyir. Keputihan karena parasit tidak menyebabkan gatal, tapi liang vagina nyeri bila ditekan. c. Kuman Bakteri Bakteri Gardnella-Infeksi ini menyebabkan rasa gatal dan mengganggu. Warna cairan keabuan, berair, berbuih, dan berbau amis. Juga menyebabkan peradangan vagina tak spesifik. Biasanya mengisi penuh sel-sel epitel vagina berbentuk khas clue cell. Menghasilkan asam amino yang akan diubah Menjadi senyawa amino bau amis, berwarna keabu-abuan. Beberapa jenis bakteri lain juga memicu munculnya penyakit kelamin. Gonococcus, atau lebih dikenal dengan nama GO. Warnanya kekuningan, yang sebetulnya merupakan nanah yang terdiri dari sel darah putih yang mengandung kuman Neisseria gonorrhoea. Kuman ini mudah mati setelah terkena sabun, alkohol, deterjen, dan sinar matahari. Cara penularannya melalui senggama. d. Keputihan akibat infeksi virus juga sering ditimbulkan penyakit kelamin, seperti condyloma, herpes, HIVAIDS. Condyloma ditandai tumbuhnya kutil- kutil yang sangat banyak disertai cairan berbau. Ini sering pula menjangkiti wanita hamil. Sedang virus herpes ditularkan lewat hubungan badan. Bentuknya seperti luka melepuh, terdapat di sekeliling liang vagina, Universitas Sumatera Utara mengeluarkan cairan gatal, dan terasa panas. Gejala keputihan akibat virus juga bisa menjadi faktor pemicu kanker rahim. e. Chlamydia Trachomatis, kuman ini sering menyebabkan penyakit mata trakhoma. Ditemukan di cairan vagina dengan pewarnaan Diemsa. f. Treponema Pallidium, adalah penyebab penyakit kelamin sifilis. Penyakit ini dapat terlihat sebagai kutil-kutil kecil di liang senggama dan bibir kemaluan Mims, 2004. Selain infeksi keputihan tidak normal disebabkan oleh : a. Benda Asing Tidak jarang ada pasien yang datang dengan keputihan setelah diperiksa alat kelaminnya ternyata mengandung benda asing. Benda asing yang dimaksud seperti biji-bijian pada anak-anak maupun sisa-sisa kondom pada perempuan dewasa. b. Kanker Gejala keputihan yang sukar sembuh dengan pengobatan biasa antibiotik dan anti jamur yang telah dilakukan oleh dokter, perlu dipikirkan akan kemungkinan penyebabnya adalah sesuatu keganasan seperti kanker lehar rahim. c. Kelainan Alat Kelamin Pada keadaan tertentu bisa terjadi secara abnormal lubang saluran yang menghubungkan vagina dengan kandung kemih ataupun rectum. Bisa juga hal Universitas Sumatera Utara ini terjadi akibat cidera persalinan operasi pengangkatan rahim, radiasi pada kanker organ reproduksi, atau akibat kanker itu sendiri. d. Masa Menopause Berhentinya Haid Pada masa menopause, sel-sel vagina mengalami hambatan dalam pematangan sel akibat tidak adanya hormon pemacu, esterogen menjadi atrofi. Vagina menjadi kering, sering timbul rasa gatal karena tipisnya sel, sehingga mudah luka dan timbul infeksi penyerta.

2.2.4 Diagnosis

Dokumen yang terkait

Hubungan Perilaku Hygiene Organ Genitalia Eksterna dengan Jenis Keputihan pada Ibu Hamil Usia Gestasi 11-24 Minggu di RS Medirossa Cikarang Periode April-Juni 2013

0 30 76

Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Kebersihan Organ Genitalia Ekstena di SMAN 90 Jakarta

3 18 125

Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Kebersihan Organ Genitalia Ekstena di SMAN 90 Jakarta

1 6 125

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Feminine Hygiene Terhadap Insidensi Leukorrhoea Pada Siswi-Siswi Kelas XII Di Sebuah SMAN Kota Subang.

11 33 33

PENGARUH SIKAP PENGETAHUAN DAN PRAKTIK VULVA HYGIENE DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 01 MAYONG JEPARA

0 0 10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja 2.1.1 Pengertian Remaja - Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Vulva Hygiene terhadap pH Organ Genitalia Internal pada Siswi SMAN 1 Tiga Panah Kabupaten Karo Tahun 2013

0 0 35

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Vulva Hygiene terhadap pH Organ Genitalia Internal pada Siswi SMAN 1 Tiga Panah Kabupaten Karo Tahun 2013

0 0 10

Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Vulva Hygiene terhadap pH Organ Genitalia Internal pada Siswi SMAN 1 Tiga Panah Kabupaten Karo Tahun 2013

0 1 18

IDENTIFIKASI PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI DALAM VULVA HYGIENE PADA SISWI KELAS 1 SMAN 8 SURABAYA

1 1 16

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG VULVA HYGIENE TERHADAP PERILAKU MELAKUKAN VULVA HYGIENE PADA SISWI KELAS XI IPS DI SMAN 1 PLERET BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2009 Nur Riza Alfiah ² , Diah Puspitha Rini ³ INTISARI

0 1 11