39
3.5.2 Analisis Isi Komunikasi
Berikut teknik hasil analisis isi komunikasi dengan menggunakan teori psikologi humanistis Erich Fromm, berupa analisis tokoh yang mengalami authoritarianisme dan
kebebasan positif.
1 Nomor data:1
2 Sumber data: SF70
3 Korpus Data
Data Tu as le cœur gros, continua Vitalis, je
comprends cela et ne t’en veux pas. Tu peux pleurer librement, si tu en as envie.
Seulement tâche
de sentir que ce n’est pas pour ton malheur que je t’emmène. Que
serais-tu devenu ? Tu aurais été très probablement à l’hospice. Les gens qui
t’ont élevé ne sont pas tes père et mère. Ta maman, comme tu dis, a été bonne pour toi
et tu l’aimes, tu es désolé de la quitter, tout cela c’est bien ; mais fais réflexion qu’elle
n’aurait pas pu te garder malgré son mari. Ce mari, de son côté, n’est peut-être pas
aussi dur que tu le crois. Il n’a pas de quoi vivre, il est estropié, il ne peut plus
travailler, et il calcule qu’il ne peut pas se
laisser mourir de faim pour te nourrir.
Comprends aujourd’hui, mon garçon, que la vie est trop souvent une bataille dans
laquelle on ne fait pas ce qu’on veut. Terjemahan
Hatimu sedih, lanjut Signor Vitalis, aku mengerti dan tidak memnginginkanmu
seperti itu. Kamu bisa menangis sepuasnya, jika kau mau. Tapi cobalah
memahami bahwa itu bukan untuk mencelakakanmu yang aku katakan
padamu. Apa yang akan terjadi padamu? Kamu sangat mungkin dikirim ke Panti
Asuhan.
Orang-orang yang
membesarkanmu itu bukan ayah dan ibumu. Wanita itu, seperti yang kamu
katakan, sangat baik padamu dan kamu menyayanginya,
kamu menyesal
meninggalkannya, semua itu baik; tapi setelah dipikir-pikir bahwa dia tidak dapat
menjagamu karena
suaminya tidak
menginginkanmu. Laki-laki
itu di
pihaknya, mungkin juga tidak bersikap keras seperti yang kamu pikirkan. Dia
tidak punya apa-apa untuk hidup, dia sudah cacat, dia tidak bisa bekerja lagi, dan dia
memperkirakan tidak dapat mencegah kematian karena kelaparan kalau menjadi
orangtua
angkatmu. Mengertilah
sekarang, anakku, bahwa hidup itu sering kali berjuang dalam keadaan
yang tidak diinginkan.
40
Analisis Korpus Data
Kutipan roman tersebut menunjukkan sisi masokisme sebagai bagian dari authoritarianisme. Dalam hal ini yang dimaksud dengan authoritarianisme adalah
kecenderungan untuk menyerahkan kemandirian seseorang secara individu dan meleburkannya dengan seseorang atau sesuatu di luar dirinya demi mendapatkan
kekuatan yang tidak dimilikinya. Kebutuhan untuk bersatu dengan mitra yang kuat tersebut dapat berupa masokisme. Masokisme adalah bagian dari dan juga merupakan
faktor penyebab munculnya authoritarianisme. Masokisme tersebut timbul dari rasa ketidakberdayaan, lemah serta rendah diri dan bertujuan untuk menggabungkan diri
dengan orang atau institusi yang lebih kuat dan usaha tersebut sering terlihat sebagai maksud tersembunyi dari cinta dan kesetiaan. Rémi berusaha mencari sesuatu yang baru,
“pertalian kedua” sebagai pengganti pertalian pertama yang telah hilang. Monsieur Barberin menjual Rémi kepada Signor Vitalis karena tidak mampu lagi menghidupi
Rémi. Kemudian Rémi bergabung dengan rombongan pertunjukan Signor Vitalis, namun tidak memiliki kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada ibu angkatnya
yang sangat disayanginya dan dia merasa sedih. Orang-orang yang merawat dan
membesarkannya sejak kecil, harus ditinggalkan demi kebaikan Rémi. Dia harus
mengembara melanjutkan kehidupan barunya bersama majikannya Signor Vitalis
meskipun dia tidak ingin hal itu terjadi. Di dunia nyata, terkadang kita tidak bisa
mempertahankan orang-orang yang menyayangi kita dan selalu memberi kenyamanan serta semangat di setiap hari-hari yang kita lewati. Meskipun hal itu bukanlah bagian dari
41
keinginan kita, tapi kita harus rela melepaskannya. Demikian juga tokoh Rémi, dia harus berjuang untuk tetap bertahan bersama ibu angkatnya tapi ayah angkatnya tidak
menginginkannya. Akhirnya, dia harus pergi meninggalkan orang-orang yang disayanginya dan tindakan tersebut merupakan keputusan yang tepat untuk bergabung
dan ikut dengan Signor Vitalis.
42
BAB. IV AUTHORITARIANISME DAN KEBEBASAN POSITIF
TOKOH UTAMA DALAM ROMAN SANS FAMILLE KARYA HECTOR MALOT
4.1. Authoritarianisme