Psikologi Kepribadian Landasan Teoritis

19

2.2.2 Psikologi Kepribadian

Karakteristik individu tidak selalu muncul secara dominan dan bersamaan dalam diri seorang individu. Banyak orang percaya bahwa masing-masing individu memiliki karakteristik kepribadian atau pembawaan yang menandainya. Pembawaan yang mencakup dalam pikiran, perasaan, dan tingkah laku merupakan karakteristik seseorang yang menampilkan cara ia beradaptasi dan berkompromi dalam kehidupan, inilah yang disebut kepribadian Santock sebagaimana dikutip dalam Minderop, 2013: 4. Kepribadian dalam psikologi bisa mengacu pada pola karakteristik perilaku dan pola pikir yang menentukan penilaian seseorang terhadap lingkungan. Kepribadian dibentuk oleh potensi sejak lahir yang dimodifikasi oleh pengalaman budaya dan pengalaman unik yang memengaruhi seseorang sebagai individu. Pendekatan teoritis untuk memahami kepribadian yang mencakup kualitas nalar, psikoanalisis, pembelajaran sosial, dan teori-teori humanistik: Personality refers to the characteristic patterns of behavior and ways of thinking that determine a person’s adjustment to his environment. Personality is shaped by inborn potential as modified by experiences common to the culture and subcultural group such as sex roles and the unique experiences that affect the person as an individual. The major theoretical approach to an understanding of personality include trait, psychoanalytic, social learning, and humanistic theories Hilgard, et al., sebagaimana dikutip dalam Minderop, 2013:4. “Kepribadian mengacu pada pola karakteristik perilaku dan cara berpikir yang menentukan penyesuaian seseorang terhadap lingkungannya. Kepribadian kemungkinan dibentuk oleh pembawaan sejak lahir yang dimodifikasi oleh pengalaman bersama budaya dan kelompok cabang kebudayaan misalnya peran gender dan pengalaman unik yang mempengaruhi seseorang sebagai individu. Pokok pendekatan teoritis untuk memahami kepribadian mencakup perilaku, psikoanalisis, pembelajaran sosial, dan teori-teori humanistik ”. Krech et al sebagaimana dikutip dalam Minderop 2013:7 mengatakan bahwa: 20 “The study of personality is the study of how people come to be what they are. Of course people differ widely in what they have learned; each person is indeed unique. But all have learned in accordance with same general laws. The essential point here is that there are no laws of personality functioning apart from the laws of general psychology ”. “Kajian kepribadian adalah kajian mengenai bagaimana seseorang menjadi dirinya sendiri, walaupun semua berdasarkan hukum yang berlaku umum. Hal yang penting ialah tidak ada hukum kepribadian yang terpisah dari teori psikologi pada umumnya ”. Dalam pandangan eksperimental, kajian kepribadian juga merupakan suatu proses yang harus dipahami dengan mempelajari peristiwa yang mempengaruhi perilaku seseorang melalui kontribusi peristiwa tersebut terhadap kepribadian si individu. Dalam pandangan sosial, kajian kepribadian dalam kaitannya dengan konteks sosial dan perkembangan kehidupan harus dipahami melalui kontribusi model dan peran kebudayaan serta kebudayaan itu sendiri Krech et al., sebagaimana dikutip dalam Minderop, 2013:8. Dengan demikian, kepribadian adalah suatu integrasi dari semua aspek kepribadian yang unik dari seseorang menjadi organisasi yang unik, yang menentukan, dan dimodifikasi oleh upaya seseorang beradaptasi dengan lingkungannya yang selalu berubah. Psikologi kepribadian adalah psikologi yang mempelajari kepribadian manusia dengan objek penelitian faktor-faktor yang memengaruhi tingkah laku manusia. Dalam psikologi kepribadian dipelajari kaitan antara ingatan atau pengamatan dengan penyesuaian diri pada individu. Sasaran pertama, psikologi kepribadian ialah memperoleh informasi mengenai tingkah laku manusia. Karya-karya sastra, sejarah, dan agama bisa memberikan informasi berharga mengenai tingkah laku manusia. Sasaran kedua, psikologi kepribadian mendorong individu agar dapat hidup secara utuh dan memuaskan, dan yang ketiga, sasarannya ialah agar individu mampu mengembangkan 21 segenap potensi yang dimilikinya secara optimal melalui perubahan lingkungan psikologis Koswara sebagaimana dikutip dalam Minderop, 2013:8. Fungsi psikologi kepribadian ialah pertama, fungsi deskriptif menguraikan dan mengorganisasi tingkah laku manusia atau kejadian-kejadian yang dialami individu secara sistematis. Fungsi kedua, ialah fungsi prediktif. Ilmu ini juga harus mampu meramalkan tingkah laku, kejadian, atau akibat yang belum muncul pada diri individu. Dalam psikologi terdapat tiga aliran pemikiran revolusi yang memengaruhi pemikiran personologis modern seperti yang diungkapkan Koswara sebagaimana dikutip dalam Minderop 2013:9 yaitu : a. Psikoanalisis yang menghadirkan manusia sebagai bentukan dari naluri-naluri dan konflik-konflik struktur kepribadian. Konflik-konflik struktur kepribadian ialah konflik yang timbul dari pergumulan antara id, ego, dan superego. b. Behaviorisme mencirikan manusia sebagai korban yang fleksibel, pasif, dan penurut terhadap stimulus lingkungan. c. Psikologi humanistis, adalah sebuah “gerakan” yang muncul, yang menampilkan manusia yang berbeda dari gambaran psikoanalisis dan behaviorisme. Di sini, manusia digambarkan sebagai mahkluk yang bebas dan bermartabat serta selalu bergerak kearah pengungkapan segenap potensi yang dimilikinya apabila lingkungan memungkinkan. 22

2.2.3 Psikologi Humanistis Erich Fromm