Pengungkapan Defi nisi Dasar Pengaturan

P e d o m a n A k u n t a n s i P e r b a n k a n I n d o n e s i a I 109 Bab XI I A s e t Te t a p

F. Pengungkapan

1. Terkait dengan perjanjian KSO, hal-hal yang harus diungkapkan: a. Pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian KSO; b. Hak dan kewajiban dari masing-masing partisipan KSO berkenaan dengan perjanjian KSO; c. Ketentuan tentang perubahan perjanjian KSO. 2. Terkait dengan aset KSO, hal-hal yang harus diungkapkan: a. Klasifikasi aset yang membentuk aset KSO; b. Penentuan biaya perolehan aset KSO; c. Penentuan depresiasi atau amortisasi aset KSO. 3. Terkait dengan perjanjian bagi pendapatanhasil KSO, hal-hal yang harus diungkapkan: a. Penghitungan atau penentuan hak bagi pendapatanhasil KSO; b. Penentuan amortisasi hak bagi pendapatanhasil KSO; c. Penghitungan tambahan beban atau penghasilan KSO yang timbul dari pembayaran bagi pendapatanhasil KSO.

G. Contoh Kasus

Bank ABC mempunyai sebidang tanah dengan biaya perolehan Rp.1 milyar dan melakukan perjanjian kerja sama operasi dengan PT XYZ untuk mendirikan gedung perkantoran dengan pola BKS dan masa konsensi selama 20 tahun. Setelah aset selesai dibangun, Bank ABC dapat menempa i sebagian dari gedung tersebut dan harus membayar sewa se i ap bulan sebesar Rp.50 juta. Setelah 20 tahun, gedung tersebut diserahkan kepada Bank ABC tanpa dikenakan biaya. Jurnal transaksi 1. Pada saat Bank ABC menyerahkan aset dalam perjanjian KSO: Db. Aset KSO Rp.1.000.000.000 Kr. Aset tetap – tanah Rp.1.000.000.000 2. Pada saat Bank ABC membayar sewa gedung kepada PT XYZ: Db. Biaya sewa Rp. 50.000.000 Kr. KasRekening...Giro BI Rp. 50.000.000 110 I P e d o m a n A k u n t a n s i P e r b a n k a n I n d o n e s i a Bab XI I A s e t Te t a p 3. PT XYZ menyerahkan aset KSO kepada Bank ABC di akhir masa konsesi, Bank ABC menaksir nilai wajar gedung sebesar Rp.4 milyar dengan umur ekonomis 10 tahun: Db. Aset KSO Rp. 4.000.000.000 Kr. Pendapatan KSO Rp. 4.000.000.000 4. Pembukuan aset KSO menjadi aset tetap Bank ABC: Db. Aset Tetap – Tanah Rp. 1.000.000.000 Db. Aset Tetap – Gedung Rp. 4.000.000.000 Kr. Aset KSO Rp. 5.000.000.000 5. Selanjutnya dilakukan penyusutan sepanjang umur ekonomis Aset Tetap – Gedung. P e d o m a n A k u n t a n s i P e r b a n k a n I n d o n e s i a I 111 Bab XI I A s e t Te t a p

4. Aset yang Diambil Alih AYDA

A. Defi nisi

1. AYDA adalah aset yang diperoleh bank, baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual di luar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank. 2. Biaya untuk menjual adalah biaya tambahan yang secara langsung dapat diatribusikan kepada pelepasan aset atau kelompok lepasan. 3. Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset dipertukarkan atau kewajiban diselesaikan, antara pihak yang paham knowledgeable dan berkeinginan dalam suatu transaksi yang wajar arm’s length transaction. 4. Nilai tercatat adalah nilai yang disajikan dalam neraca setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

B. Dasar Pengaturan

1. Peraturan Bank Indonesia No. 72PBI2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Bank Indonesia No. 112PBI2009 PBI. 2. Apabila belum ada pengaturan oleh PSAK, manajemen menggunakan per i mbangannya untuk menetapkan kebijakan akuntansi yang memberikan informasi bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan. Dalam melakukan per i mbangan tersebut manajemen memperhai kan: a persyaratan dan pedoman PSAK yang mengatur hal-hal yang mirip dengan masalah terkait; b definisi, kriteria pengakuan dan pengukuran aset, kewajiban, penghasilan dan beban yang ditetapkan dalam kerangka dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan; dan c pernyataan yang dibuat oleh badan pembuat standar lain dan praktik industri yang lazim sepanjang konsisten dengan huruf a dan b paragraf ini. PSAK 1: Paragraf 16 3. Jika dalam suatu entitas terdapat aset tetap yang tersedia untuk dijual, maka perlakuan akuntansi untuk aset tersebut adalah sebagai berikut: a. diakui pada saat dilakukan penghentian operasi; 112 I P e d o m a n A k u n t a n s i P e r b a n k a n I n d o n e s i a Bab XI I A s e t Te t a p b. diukur sebesar nilai yang lebih rendah dari jumlah tercatatnya dibandingkan nilai wajar setelah dikurangi dengan biaya-biaya penjualan aset tersebut; c. disajikan sebagai aset tersedia untuk dijual, jika jumlah tercatatnya akan dipulihkan melalui transaksi penjualan dari penggunaan lebih lanjut; dan d. diungkapkan dalam laporan keuangan dalam rangka evaluasi dampak penghentian operasi dan pelepasan aset aset tidak lancar. PSAK 16: Paragraf 45

C. Penjelasan