Perlakuan Akuntansi SimpananDana Pihak Ketiga

P e d o m a n A k u n t a n s i P e r b a n k a n I n d o n e s i a I 9 Bab VIII I S i m p a n a n D a n a P i h a k K e t i g a bank yang bersangkutan. Deposito terdiri dari deposito yang berjangka waktu dan deposit on call. Deposit on call adalah deposito yang berjangka waktu relatif singkat dan dapat ditarik sewaktu-waktu dengan pemberitahuan sebelumnya. d. Sertifikat deposito adalah simpanan pihak lain dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindah tangankan atas unjuk. Bunga sertifikat deposito dihitung dengan cara diskonto, yaitu selisih antara nominal deposito dengan jumlah uang yang disetor. e. Bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. 2. Dalam penger i an simpanan i dak termasuk simpanan dari bank lain yang disajikan dalam pos tersendiri. 3. Giro, tabungan, deposito, ser i fi kat deposito, bentuk lain yang dipersamakan dengan itu, merupakan kewajiban keuangan, dapat dibukukan dalam 2 kategori kewajiban keuangan, yaitu: No Kategori Kewajiban Keuangan Keterangan 1. Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Simpanandana pihak ketiga yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi fair value option meskipun tidak dimaksudkan untuk diperjualbelikan. Untuk dapat diukur pada nilai wajar tersebut, bank harus memenuhi persyaratan dalam PSAK 55 dan ketentuan yang berlaku lainnya mengenai penggunaan fair value option. 2. Kewajiban Lainnya biaya perolehan diamortisasi Kategori kewajiban lainnya, apabila tidak Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi.

D. Perlakuan Akuntansi

Pengakuan dan Pengukuran Produk-produk simpanan diakui dan diukur sebagai berikut: 1. Setoran giro yang diterima tunai diakui pada saat uang diterima. Setoran giro melalui kliring bilyet giro bank lain diakui setelah i dak ada tolakan kliring dananya sudah efek i f. 10 I P e d o m a n A k u n t a n s i P e r b a n k a n I n d o n e s i a Bab VIII I S i m p a n a n D a n a P i h a k K e t i g a 2. Setoran tabungan yang diterima tunai diakui pada saat uang diterima. Setoran tabungan melalui kliring bilyet giro bank lain diakui setelah i dak ada tolakan kliring dananya sudah efek i f. 3. Setoran deposito yang diterima tunai diakui pada saat uang diterima. Setoran deposito melalui kliring bilyet giro bank lain diakui setelah i dak ada tolakan kliring dananya sudah efek i f. 4. Setoran ser i fi kat deposito yang diterima tunai oleh bank diakui pada saat uang diterima sebesar nilai nominal dikurangi bunga dibayar dimuka diskonto. Setoran ser i fi kat deposito melalui kliring bilyet giro bank lain diakui setelah i dak ada tolakan kliring dananya sudah efek i f sebesar nilai nominal dikurangi bunga dibayar dimuka diskonto. 5. Pada saat pengakuan awal kewajiban giro, tabungan, deposito berjangka, ser i fi kat deposito, simpanan lain yang dapat dipersamakan bank mengakui sebesar nilai wajar yaitu: No Kategori Kewajiban Keuangan Pencatatan pada saat pengakuan awal 1 Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi − Sebesar pokok nominal simpanan. − Untuk sertifikat deposito dan simpanan lain sejenis ini, dicatat sebesar harga jual nominal dikurangi diskonto. 2 Kewajiban Lainnya biaya perolehan diamortisasi Sebesar pokok nominal dikurangi diskonto dan dikurangiditambah pendapatanbeban yang dapat diatribusikan secara langsung 6. Pada saat pengakuan awal kewajiban giro, tabungan, deposito berjangka, ser i fi kat deposito, simpanan lain yang dapat dipersamakan, bank i dak perlu melakukan kapitalisasi atas beban pada biaya perolehan kewajiban, dan dapat mengakui secara langsung sebagai beban pada periode berjalan, jika: a. Beban i dak dapat diatribusikan secara langsung pada kewajiban dan i dak terkait dengan jangka waktu kewajiban. b. Beban i dak dapat diatribusikan secara langsung pada kewajiban dan terkait dengan jangka waktu kewajiban namun besarnya i dak material. 7. Setelah pengakuan awal kewajiban giro, tabungan, deposito berjangka, ser i fi kat deposito, simpanan lain yang dapat dipersamakan, bank mencatat kewajiban tersebut sebagai berikut: P e d o m a n A k u n t a n s i P e r b a n k a n I n d o n e s i a I 11 Bab VIII I S i m p a n a n D a n a P i h a k K e t i g a No Kategori Kewajiban Keuangan Pencatatan setelah pengakuan awal 1 Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi 2 Kewajiban Lainnya biaya perolehan diamortisasi Sebesar biaya perolehan diamortisasi amortised cost, yaitu nilai wajar kewajiban yang diukur pada saat pengakuan awal ditambah atau dikurangi amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif. 8. Untuk kewajiban yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamor i sasi, nilai yang dicatat tersebut carrying amount dapat berbeda dengan nilai yang akan dibayarkan pada saat jatuh tempo, yaitu jika bank: a. mengeluarkan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehanpemilikan kewajiban tersebut; b. memperoleh kewajiban dengan suku bunga diluar suku bunga pasar; danatau c. memperoleh kewajiban secara diskonto atau premium. 9. Amor i sasi dilakukan selama periode berjalan menggunakan metode suku bunga efek i f atas selisih antara nilai tercatat kewajiban yang merupakan biaya perolehan diamor i sasi dengan nilai kewajiban yang akan dibayarkan pada saat jatuh tempo. 10. Bank dapat menggunakan metode garis lurus dalam melakukan amor i sasi untuk: a. kewajiban dengan skedul penarikan arus kas yang sulit diprediksi, misalnya giro; dan b. besarnya: 1 biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan pemilikan kewajiban; 2 perbedaan suku bunga kewajiban dan suku bunga pasar atas kewajiban sejenis; danatau 3 diskonto atau premium atas perolehanpemilikan kewajiban material. Amor i sasi biaya transaksi atas simpanandana pihak kei ga yang i dak memiliki jangka waktu tetap atau i dak diketahui periode kewajibannya dapat didasarkan pada data historis rata-rata umur simpanandana pihak ke i ga. 12 I P e d o m a n A k u n t a n s i P e r b a n k a n I n d o n e s i a Bab VIII I S i m p a n a n D a n a P i h a k K e t i g a 11. Bank dapat i dak melakukan amori sasi sebagaimana dimaksud pada angka 9 dan 10 serta mengakui sekaligus sebagai beban pada periode berjalan, jika besarnya biaya transaksi tersebut i dak material. 12. Bank harus menetapkan i ngkat materialitas dan mendokumentasikan dalam kebijakan akuntansi sebagaimana diatur dalam Bab mengenai Kredit. Penyajian 1. Kewajiban giro, tabungan, deposito berjangka, ser i fi kat deposito, simpanan lain yang dapat dipersamakan dengan itu disajikan di neraca sesuai kategori kewajiban keuangan, yaitu: No Kategori Kewajiban Keuangan Keterangan 1 Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Sebesar nilai wajar 2 Kewajiban lainnya biaya perolehan diamortisasi Sebesar biaya perolehan diamortisasi amortised cost, yaitu nilai wajar kewajiban yang diukur pada saat pengakuan awal ditambah atau dikurangi amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif. 2. Saldo debet rekening giro overdra t disajikan sebagai bagian dari pos Kredit.

E. Ilustrasi Jurnal