Transaksi GiroTabungan, nasabah setor dengan bilyet giro bank lain Transaksi Deposito, nasabah setor tunai

16 I P e d o m a n A k u n t a n s i P e r b a n k a n I n d o n e s i a Bab VIII I S i m p a n a n D a n a P i h a k K e t i g a

H. Contoh Kasus

1. Transaksi GiroTabungan, nasabah setor dengan bilyet giro bank lain

Pada tanggal 13 Februari 2010, seorang nasabah giro giran Bank XYZ menyetorkan selembar bilyet giro Bank PQR senilai Rp 20.000.000 untuk dikreditkan ke rekeningnya di Bank XYZ. Setoran efek i f i dak terjadi penolakan pada tanggal 15 Februari 2010. Jasa giro yang diberikan kepada giran adalah 4 per tahun dan sampai akhir bulan i dak terjadi mutasi. Dalam contoh ini i dak ada biaya transaksi yang dapat diatribusikan. Kebijakan bank membukukan girotabungan sebagai kategori kewajiban lainnya harga perolehan yang diamor i sasi. Jurnal transaksi a. Pada saat nasabah hendak mencairkan bilyet giro tanggal 13 Februari 2010, Tidak ada jurnal, hanya dilakukan pencatatan penerimaan bilyet giro b. Tanggal 15 Februari 2010, ketika diketahui tidak terjadi penolakan Db. Giro BI Rp. 20.000.000 Kr. Giro – amortised cost Rek Nasabah Rp. 20.000.000 c. Pengakuan beban bunga setiap hari Db. Beban jasa giro Rp. 2.192 Kr. Jasa giro yang masih harus dibayar Rp. 2.192 Perhitungan: Bunga per hari= Rp 20.000.000 x 4 x 1365 = Rp 2.192 Jumlah hari bunga dari tgl 15 Februari 2010 sd 28 Februari 2010 adalah 14 hari sehingga total beban bunga untuk bulan Februari 2010 adalah Rp. 30.688 14 x Rp. 2.192 Pajak = 20 x Rp. 30.688 = Rp. 6.137 d. Pembayaran bunga tanggal 28 Februari 2010, Db. Jasa giro yang masih harus dibayar Rp. 30.688 Kr. Giro - amortised cost Rek. Nasabah Rp. 24.551 Kr. Kewajiban segera - pajak nasabah Rp. 6.137

2. Transaksi Deposito, nasabah setor tunai

Pada tanggal 14 April 2010, seorang nasabah membuka rekening deposito sebesar Rp 20.000.000 yang disetor secara tunai di Bank XYZ untuk jangka waktu 1 bulan dengan suku bunga 6 per tahun. Nasabah menanggung biaya meterai sebesar Rp 6.000. Kebijakan bank membukukan girotabungan dalam kategori kewajiban lainnya harga perolehan yang diamor i sasi. P e d o m a n A k u n t a n s i P e r b a n k a n I n d o n e s i a I 17 Bab VIII I S i m p a n a n D a n a P i h a k K e t i g a Jurnal transaksi a. Pada saat nasabah membuka rekening deposito tanggal 14 April 2010, Db. Kas Rp. 20.006.000 Kr. Deposito - amortised cost Rp. 20.000.000 Kr. Persediaan meterai Rp. 6.000 b. Pengakuan beban bunga setiap hari: Db. Beban bunga deposito Rp. 3.288 Kr. Bunga deposito yang masih harus dibayar Rp. 3.288 Perhitungan: Bunga setiap hari= Rp 20.000.000 x 1365 x 6 = Rp 3.288 Jumlah hari bunga dari tgl 14 April 2010 sd 14 Mei 2010 adalah 30 hari sehingga total beban bunga deposito adalah Rp. 98.640 30 x Rp3.288 Pajak = 20 x Rp 98.640 = Rp19.728 c. Pada saat deposito jatuh tempo tanggal 14 Mei 2010, 1 Pembayaran bunga deposito: Db. Bunga deposito yang masih harus dibayar Rp. 98.640 Kr. Giro Rek. NasabahKasGiro BI Rp. 78.912 Kr. Kewajiban segera - pajak nasabah Rp. 19.728 2 Pembayaran nominal deposito: Db. Deposito - amortised cost Rp. 20.000.000 Kr. Giro Rek. NasabahKasGiro BI Rp. 20.000.000

3. Transaksi Ser