METODOLOGI PENELITIAN Faktor Ekstern

83

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam di Jalan Sudirman No. 27 Lubuk Pakam. Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Januari 2009 sampai dengan bulan Juli 2009. III.2. Metode Penelitian III.2.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Menurut Singarimbun dan Effendy 1995 bahwa ”survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok dan secara umum menggunakan metode statistik”. III.2.2. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitaif. Menurut Arikunto 2003 bahwa penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, selain itu juga menunjukkan arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat menunjukkan masalah sebab-akibat. 65 III.2.3. Sifat Penelitian Adapun sifat penelitian ini adalah penelitian menjelaskan deskriptif explanatory fenomena yang terjadi di objek penelitian mengenai pengaruh Iklim organisasi dan kompensasi terhadap motivasi pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam, serta pengaruh motivasi berpengaruh terhadap semangat kerja pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam. Menurut Sugiyono 2006 bahwa “penelitian deskriptif exsplanatory adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta pengaruh antara satu variabel dengan variabel yang lain”. III.3. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam yang berjumlah 88 orang. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin. Rumus tersebut dituliskan sebagai berikut Umar, 2001: 2 e N 1 N n + = di mana: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi e = Tingkat kesalahan 66 Populasi N sebanyak 88 orang pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam dengan asumsi taraf kesalahan e sebesar 5, maka jumlah sampel n adalah: orang 72 13 , 72 05 , 88 1 88 n 2 ≈ = + = Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 72 orang pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam. III.4. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Wawancara interview yang dilakukan kepada kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam atau pihak-pihak lain yang ditunjuk oleh instansi tersebut untuk memberikan informasi dan keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian ini. b. Daftar pertanyaan questionaire yang diberikan kepada pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam yang menjadi responden penelitian. c. Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen- dokumen yang diperoleh dari Lembaga Pemasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam berupa sejarah singkat berdirinya organisasi, struktur organisasi, dan jumlah pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam. 67 III.5. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Data primer yang diperoleh dengan melakukan wawancara interview dan menyebarkan daftar pertanyaan questionaire. b. Data sekunder diperoleh dari studi dokumentasi berupa dokumen-dokumen resmi yang diterbitkan Lembaga Pemasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam. III.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel III.6.1. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama Berdasarkan perumusan masalah dan hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini, maka variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari: variabel bebas X terdiri dari: Iklim Organisasi X 1 , dan Kompensasi X 2 , sedangkan variabel terikat Y adalah Motivasi. Definisi operasional dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut: 1. Iklim organisasi X 1 adalah kualitas lingkungan internal yang secara relatif terus berlangsung dialami oleh pegawai, dan mempengaruhi perilaku setiap pegawai. 2. Kompensasi X 2 adalah sesuatu yang diterima pegawai dalam bentuk finansial sebagai pengganti kontribusi jasa pegawai pada organisasi. 3. Motivasi Y adalah dorongan yang ada dalam diri seorang pegawai yang tercermin pada perilaku dan sikapnya dalam bekerja. 68 Tabel III.1. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama No. Variabel Definisi Operasional Indikator Pengukuran 1. Iklim Organisasi X 1 Kualitas lingkungan internal yang secara relatif terus berlangsung dialami oleh pegawai, dan mempengaruhi perilaku setiap pegawai. 1. Suasana kerja 2. Fasilitas dan sarana kerja 3. Kesempatan mengembangkan karir 4. Hubungan pegawai dengan pimpinan Skala Likert 2. Motivasi X 2 Dorongan yang ada dalam diri seorang pegawai yang tercermin pada perilaku dan sikapnya dalam bekerja 1. Memiliki rasa tanggung jawab 2. Memiliki keinginan untuk berprestasi 3. Kemampuan berkerja sama 4. Kemampuan memecahkan persoalan Skala Likert 3. Kompensa si X 3 Sesuatu yang diterima pegawai dalam bentuk finansial sebagai pengganti kontribusi jasa pegawai pada organisasi. 1. Kesesuaian tunjangan dengan tanggung jawab 2. Kesesuaian tunjangan dengan beban kerja Skala Likert 4. Semangat Kerja Y Sikap pegawai terhadap ling-kungan kerjanya dan kesediaan bekerja sama dengan orang lain sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya untuk kepentingan organisasi. 1. Tidak menunda- nunda pekerjaan 2. Memiliki disiplin kerja yang tinggi 3. Mengutamakan kepentingan organisasi dari pada kepentingan pribadi 4. Memiliki loyalitas yang tinggi terhadap pekerjaan Skala Likert 69 III.6.2. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua Berdasarkan perumusan masalah dan hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini, maka variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari: variabel bebas X terdiri dari: Motivasi X, sedangkan variabel terikat Y adalah Semangat Kerja. Definisi Operasional dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut: 1. Motivasi X adalah dorongan yang ada dalam diri seorang pegawai yang tercermin pada perilaku dan sikapnya dalam bekerja. 2. Sikap pegawai terhadap lingkungan kerjanya dan kesediaan bekerja sama dengan orang lain sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya untuk kepentingan organisasi. Tabel III.2. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua No Variabel Definisi Operasional Indikator Pengukuran 1. Kemampu an Individu X 1 Sebagai sesuatu Faktor yang dapat menyebabkan timbulnya motivasi. Kemampuan individual merupakan karakter sikap dan prilaku, yang relatif bersifat stabil ketika menghadapi suatu situasi ditempat kerja yang terbentuk dari sinergi antara watak, konsep diri, motivasi internal, serta kapasitas pengetahuan kontekstual. 1. Menguasai dengan benar- benar apa yang menjadi bidang tugasnya. 2. Memiliki kemampuan yang sesuai dengan kompetensinya. Skala Likert 2. Budaya Organisasi X 2 Budaya organisasi merupakan suatu sistem pengertian bersama yang dipegang oleh anggota–anggota suatu organisasi 1. Peraturan jam kerja. 2. Peraturan jam istirahat. 3. Kedisiplinan Atribut kerja. Skala Likert 70 3. Kepuasan Kerja X 3 Kepuasan kerja merupakan suatu kondisi pekerjaan yang mendukung atau tidak mendukung diri petugas yang berhubungan dengan pekerjaan maupun dengan kondisi dirinya. 1. Kondisi Lingkungan Pekerjaan yang kondusif 2. kesesuaian sistem penggajian 3. Kelengkapan sarana pendukung kerja. Skala Likert 4. Motivasi Y Dorongan yang ada dalam diri seorang pegawai yang tercermin pada perilaku dan sikapnya dalam bekerja 1. Memiliki rasa tanggung jawab 2. Memiliki keinginan untuk berprestasi 3. Kemampu an berkerja sama 4. Kemampu an memecahkan persoalan Skala Likert III.7. Model Analisis Data Model analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis pertama adalah regresi linear berganda, dengan formulasi sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e dimana: Y = Semangat Kerja X 1 = Iklim Organisasi X 2 = Motivasi X 3 = Kompensasi Lanjutan Tabel III.2 71 a = Konstanta b 1 = Koefisien regresi variabel iklim organisasi b 2 = Koefisien regresi variabel motivasi b 3 = Koefisien regresi variabel kompensasi e = erorr of term Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau α = 5. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji secara serempak simultan adalah sebagai berikut: 2. H : b 1 , b 2 , b 3 = 0 Iklim organisasi, motivasi, dan kompensasi secara serempak tidak berpengaruh terhadap semangat kerja pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam. 3. H a: b 1 , b 2 , b 3 ≠ 0 Iklim organisasi, motivasi, dan kompensasi secara serempak berpengaruh terhadap semangat kerja pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II- B Lubuk Pakam. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik F F test. Jika F hitung F tabel , maka H diterima dan H a ditolak, dan jika F hitung F tabel , maka H ditolak dan H a diterima. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan uji statistik F uji F. Rumus yang digunakan untuk statistik F F test adalah: Error Square Mean gression e R Square Mean F = 72 Kriteria pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut: 1. H : b i = 0 Iklim organisasi, motivasi, dan kompensasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap motivasi pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam. 2. H a : b i ≠ 0 Iklim organisasi, motivasi, dan kompensasi secara parsial berpengaruh terhadap motivasi pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam. Untuk menguji hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik t t test. Jika t hitung t tabel , maka H diterima dan H a ditolak, dan jika t hitung t tabel , maka H ditolak dan H a diterima. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik t uji dua sisi. Rumus yang digunakan untuk statistik t t test adalah sebagai berikut: bi i S b t = dimana: b i = nilai koefisien variabel independen X i S bi = standard error dari variabel independen X i Pengujian hipotesis secara simultan maupun parsial dilakukan dengan menggunakan software pengolahan data Statistical Package for Social Sciences SPSS versi 15. Model analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis kedua adalah regresi linear berganda, dengan formulasi sebagai berikut: 73 Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e dimana: Y = Motivasi X 1 = Kemampuan Individu X 2 = Budaya Organisasi X 3 = Kepuasan Kerja a = Konstanta b 1 = Koefisien regresi e = erorr of term Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau α = 5. Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: 1. H : b 1 = 0 Motivasi tidak berpengaruh terhadap semangat kerja pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam. 2. H a: b 1 ≠ 0 Motivasi berpengaruh terhadap semangat kerja pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik F F test. Jika F hitung F tabel , maka H diterima dan H a ditolak, dan jika F hitung F tabel , maka H ditolak dan H a diterima. III.8. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 74 Uji validitas dan realibilitas instrumen dalam penelitian ini akan dilakukan kepada 16 orang pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam di luar daripada responden yang dijadikan sebagai sampel penelitian. III.8.1. Uji Validitas Instrumen Validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat. Suatu instrumen pengukur dikatakan valid jika instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan perkataan lain, instrumen tersebut dapat mengukur construct sesuai dengan yang diharapkan peneliti. Uji validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai Correlated Item-Total Correlation pada setiap butir pertanyaan dengan nilai r tabel. Jika nilai Correlated Item-Total Correlation r hitung nilai r tabel dan nilainya positif, maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan valid Ghozali, 2005. Untuk melakukan pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan software Statistical Package for Social Science SPSS versi 15. III.8.1.1. Uji Validitas Variabel Iklim Organisasi, Motivasi, Kompensasi, dan Semangat Kerja Hasil uji validitas variabel iklim organisasi, motivasi, kompensasi, dan semangat kerja dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment, dapat dilihat pada Tabel III.3. 75 Tabel III.3. Hasil Uji Validitas Variabel Iklim Organisasi, Motivasi, Kompensasi, dan Semangat Kerja No. Butir Instrumen R tabel R hitung Keterangan 1 Pertanyaan X 1 _1 0,235 0,400 Valid 2 Pertanyaan X 1 _2 0,235 0,552 Valid 3 Pertanyaan X 1 _3 0,235 0,754 Valid 4 Pertanyaan X 1 _4 0,235 0,555 Valid 5 Pertanyaan X 2 _1 0,235 0,699 Valid 6 Pertanyaan X 2 _2 0,235 0,613 Valid 7 Pertanyaan X 2 _3 0,235 0,795 Valid 8 Pertanyaan X 2 _4 0,235 0,760 Valid 9 Pertanyaan X 3 _1 0,235 0,653 Valid 10 Pertanyaan X 3 _2 0,235 0,651 Valid 11 Pertanyaan X 3 _3 0,235 0,655 Valid 12 Pertanyaan X 3 _4 0,235 0,585 Valid 13 Pertanyaan X 3 _5 0,235 0,683 Valid 14 Pertanyaan Y 1 _1 0,235 0,682 Valid 15 Pertanyaan Y 1 _2 0,235 0,699 Valid 16 Pertanyaan Y 1 _3 0,235 0,765 Valid 17 Pertanyaan Y 1 _4 0,235 0,635 Valid 18 Pertanyaan Y 1 _5 0,235 0,652 Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Dari hasil uji validitas pada Tabel III.3. dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel bebas iklim organisasi, motivasi, dan kompensasi serta variabel terikat semangat kerja adalah valid. Hal ini dapat dilihat dari nilai R hitung yang lebih besar dari nilai R tabel pada derajat kepercayaan 95. III.8.1.2. Uji Validitas Variabel Kemampuan Individu, Budaya Organisasi, dan Kepuasan Kerja 76 Hasil uji validitas variabel bebas kemampuan individu, budaya organisasi, dan kepuasan kerja dengan rumus korelasi product moment, dapat dilihat pada Tabel III.4. Tabel III.4. Hasil Uji Validitas Variabel Kemampuan Individu, Budaya Organisasi, dan Kepuasan Kerja No. Butir Instrumen R tabel R hitung Keterangan 1 Pertanyaan X 1 _1 0,235 0,810 Valid 2 Pertanyaan X 1 _2 0,235 0,877 Valid 3 Pertanyaan X 2 _1 0,235 0,828 Valid 4 Pertanyaan X 2 _2 0,235 0,852 Valid 5 Pertanyaan X 3 _1 0,235 0,903 Valid 6 Pertanyaan X 3 _2 0,235 0,843 Valid 7 Pertanyaan X 3 _3 0,235 0,876 Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Dari hasil uji validitas pada Tabel III.4. dapat disimpulkan bahwa semua point pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel kemampuan individu, budaya organisasi, dan kepuasan kerja adalah valid. Hal ini dapat dilihat dari nilai R hitung yang lebih besar dari nilai R tabel pada derajat kepercayaan 95. III.8.2. Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban dari responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. 77 Ghozali 2005 menyatakan bahwa pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1. Repeated Measure atau pengukuran ulang dilakukan dengan cara memberikan kuesioner pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah responden tetap konsisten dengan jawabannya. 2. One Shot atau pengukuran sekali saja dilakukan dengan cara hanya sekali saja kuesioner diberikan kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Pengujian reliabilitas kuisioner dalam penelitian ini menggunakan one shot atau pengukuran sekali saja dan untuk pengujian reliabilitasnya digunakan uji statistik Cronbach Alpha . Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60. Untuk melakukan pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan software Statistical Package for Social Science SPSS versi 15. III.8.2.1. Uji Reliabilitas Variabel Iklim Organisasi, Motivasi, Kompensasi, dan Semangat Kerja Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel III.5. dengan menggunakan rumus alpha cronbach’s item dibagi berdasarkan item genap dan ganjil. Tabel III.5. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Iklim Organisasi, Motivasi, 78 Kompensasi, dan Semangat Kerja No. Variabel R tabel Cronbach’s Alpha Keterangan 1 Iklim Organisasi 0,235 0,680 Reliabel 2 Motivasi 0,235 0,684 Reliabel 3 Kompensasi 0,235 0,646 Reliabel 4 Semangat Kerja 0,235 0,717 Reliabel Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Dari Tabel III.5., dapat diperoleh gambaran bahwa penilaian variabel iklim organisasi, motivasi, kompensasi, dan semangat kerja sudah reliabel. Hal ini dapat dilihat dari nilai Alpa yang lebih besar dari nilai R- tabel . III.8.2.2. Uji Reliabilitas Variabel Kemampuan Individu, Budaya Organisasi, dan Kepuasan Kerja Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel III.6. dengan menggunakan rumus alpha Cronbach item dibagi berdasarkan item genap dan ganjil. Tabel III.6. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kemampuan Individu, Budaya Organisasi, dan Kepuasan Kerja No. Variabel R tabel Cronbach’s Alpha Keterangan 1 Kemampuan Individu 0,235 0,691 Reliabel 2 Budaya Organisasi 0,235 0,781 Reliabel 3 Kepuasan Kerja 0,235 0,845 Reliabel Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah 79 Dari Tabel III.6 dapat diperoleh gambaran bahwa penilaian kemampuan individu, budaya organisasi, dan kepuasan kerja sudah reliabel. Hal ini dapat dilihat dari nilai Alpa yang lebih besar dari nilai R tabel . III.9. Pengujian Asumsi Klasik III.9.1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji t dan uji F diasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Untuk melihat normalitas residual dilakukan dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Cara lain yang digunakan untuk melihat apakah suatu data berdistribusi normal atau tidak digunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan data berdistribusi normal. III.9.2. Uji Multikolinieritas 80 Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Menurut Ghozali 2005 bahwa; jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF, jika nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF 10 berarti terdapat multikolinieritas. III.9.3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Gejala heterokedastisitas dapat diuji dengan menggunakan metode grafik. Prinsip metoda ini adalah memeriksa pola residual u i 2 terhadap dugaan Y i i . Gejala heteroskedastisitas dilihat dengan membuat plot antara u i 2 dan i . Heteroskedastisitas akan terdeteksi bila plot menunjukkan pola yang sistematis. Apabila plot yang dibuat tidak mengindikasikan adanya pola yang sistematis, maka dapat dikatakan residual kuadratnya relatif sama. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variansi konstan, dan dapat disimpulkan data homoskedastis. 81

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Analisis Perubahan Tutupan Lahan Kota Lubuk Pakam Antara Tahun 2012 Dengan 2015

3 63 68

Implementasi Pemberian Remisi Khusus Terhadap Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Lubuk Pakam

3 88 85

Pengaruh Motivasi Dan Kedisiplinan Terhadap Kinerja Petugas Pemasyarakatan Di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Medan

7 41 160

Analisis Pengaruh Pemberian Insentif Dan Tunjangan Risiko Terhadap Kinerja Petugas Pemasyarakatan Bagian Pengamanan Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Anak Medan

1 48 137

Hubungan Kondisi Kerja Dan Karakteristik Individual Dengan Stres Kerja Pada Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Lubuk Pakam 2008

3 60 108

Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kepala Lembaga Terhadap Kinerja Petugas Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Di Medan

3 53 126

PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS PENGURUS PNPM Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Dan Semangat Kerja Terhadap Produktivitas Pengurus Pnpm (Studi Explanatif Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi dan Semangat

0 1 16

PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS PENGURUS PNPM Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Dan Semangat Kerja Terhadap Produktivitas Pengurus Pnpm (Studi Explanatif Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi dan Semangat

0 1 16

Pengaruh Stres Kerja dan Motivasi terhadap Kinerja Petugas Lembaga Pemasyarakatan.

3 12 18

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - PENGARUH KEPEMIMPINAN, BEBAN KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PETUGAS JAGA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS II A MATARAM

0 0 21