83
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam di Jalan Sudirman No. 27 Lubuk Pakam. Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan
Januari 2009 sampai dengan bulan Juli 2009.
III.2. Metode Penelitian
III.2.1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Menurut Singarimbun dan Effendy 1995 bahwa ”survei adalah penelitian yang mengambil
sampel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok dan secara umum menggunakan metode statistik”.
III.2.2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitaif. Menurut Arikunto 2003 bahwa penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang mengukur kekuatan
hubungan antara dua variabel atau lebih, selain itu juga menunjukkan arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat menunjukkan masalah sebab-akibat.
65
III.2.3. Sifat Penelitian
Adapun sifat penelitian ini adalah penelitian menjelaskan deskriptif explanatory
fenomena yang terjadi di objek penelitian mengenai pengaruh Iklim organisasi dan kompensasi terhadap motivasi pegawai Lembaga Pemasyarakatan
Klas II-B Lubuk Pakam, serta pengaruh motivasi berpengaruh terhadap semangat kerja pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam.
Menurut Sugiyono 2006 bahwa “penelitian deskriptif exsplanatory adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti
serta pengaruh antara satu variabel dengan variabel yang lain”.
III.3. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam yang berjumlah 88 orang. Penentuan jumlah sampel dalam
penelitian ini menggunakan rumus Slovin. Rumus tersebut dituliskan sebagai berikut Umar, 2001:
2
e N
1 N
n +
=
di mana: n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi e = Tingkat kesalahan
66 Populasi N sebanyak 88 orang pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II-B
Lubuk Pakam dengan asumsi taraf kesalahan e sebesar 5, maka jumlah sampel n adalah:
orang 72
13 ,
72 05
, 88
1 88
n
2
≈ =
+ =
Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 72 orang pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam.
III.4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a.
Wawancara interview yang dilakukan kepada kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam atau pihak-pihak lain yang ditunjuk oleh instansi tersebut
untuk memberikan informasi dan keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
b. Daftar pertanyaan questionaire yang diberikan kepada pegawai Lembaga
Pemasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam yang menjadi responden penelitian. c.
Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen- dokumen yang diperoleh dari Lembaga Pemasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam
berupa sejarah singkat berdirinya organisasi, struktur organisasi, dan jumlah pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam.
67
III.5. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a.
Data primer yang diperoleh dengan melakukan wawancara interview dan menyebarkan daftar pertanyaan questionaire.
b. Data sekunder diperoleh dari studi dokumentasi berupa dokumen-dokumen resmi
yang diterbitkan Lembaga Pemasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam.
III.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel
III.6.1. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama
Berdasarkan perumusan masalah dan hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini, maka variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari: variabel bebas
X terdiri dari: Iklim Organisasi X
1
, dan Kompensasi X
2
, sedangkan variabel terikat Y adalah Motivasi.
Definisi operasional dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut: 1.
Iklim organisasi X
1
adalah kualitas lingkungan internal yang secara relatif terus berlangsung dialami oleh pegawai, dan mempengaruhi perilaku setiap pegawai.
2. Kompensasi X
2
adalah sesuatu yang diterima pegawai dalam bentuk finansial sebagai pengganti kontribusi jasa pegawai pada organisasi.
3. Motivasi Y adalah dorongan yang ada dalam diri seorang pegawai yang
tercermin pada perilaku dan sikapnya dalam bekerja.
68
Tabel III.1. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama No. Variabel
Definisi Operasional Indikator
Pengukuran
1. Iklim Organisasi
X
1
Kualitas lingkungan internal yang secara
relatif terus berlangsung dialami oleh pegawai, dan
mempengaruhi perilaku setiap pegawai.
1. Suasana kerja
2. Fasilitas dan
sarana kerja 3.
Kesempatan mengembangkan
karir 4.
Hubungan pegawai dengan
pimpinan Skala Likert
2. Motivasi X
2
Dorongan yang ada dalam diri seorang pegawai yang
tercermin pada perilaku dan sikapnya dalam
bekerja 1.
Memiliki rasa tanggung jawab
2. Memiliki
keinginan untuk berprestasi
3. Kemampuan
berkerja sama 4.
Kemampuan memecahkan
persoalan Skala Likert
3. Kompensa si X
3
Sesuatu yang diterima pegawai dalam bentuk
finansial sebagai pengganti kontribusi jasa
pegawai pada organisasi. 1.
Kesesuaian tunjangan dengan
tanggung jawab 2.
Kesesuaian tunjangan dengan
beban kerja Skala Likert
4. Semangat Kerja Y
Sikap pegawai terhadap ling-kungan kerjanya dan
kesediaan bekerja sama dengan orang lain sesuai
dengan kemampuan yang dimilikinya untuk
kepentingan organisasi. 1.
Tidak menunda- nunda pekerjaan
2. Memiliki disiplin
kerja yang tinggi 3.
Mengutamakan kepentingan
organisasi dari pada kepentingan
pribadi
4. Memiliki loyalitas
yang tinggi terhadap
pekerjaan Skala Likert
69
III.6.2. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua
Berdasarkan perumusan masalah dan hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini, maka variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari: variabel bebas
X terdiri dari: Motivasi X, sedangkan variabel terikat Y adalah Semangat Kerja. Definisi Operasional dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
1. Motivasi X adalah dorongan yang ada dalam diri seorang pegawai yang
tercermin pada perilaku dan sikapnya dalam bekerja. 2.
Sikap pegawai terhadap lingkungan kerjanya dan kesediaan bekerja sama dengan orang lain sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya untuk kepentingan
organisasi.
Tabel III.2. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua No Variabel
Definisi Operasional Indikator
Pengukuran
1. Kemampu an Individu
X
1
Sebagai sesuatu Faktor yang dapat menyebabkan timbulnya
motivasi. Kemampuan individual merupakan karakter
sikap dan prilaku, yang relatif bersifat stabil ketika
menghadapi suatu situasi ditempat kerja yang terbentuk
dari sinergi antara watak, konsep diri, motivasi internal,
serta kapasitas pengetahuan kontekstual.
1. Menguasai
dengan benar- benar apa yang
menjadi bidang tugasnya.
2. Memiliki
kemampuan yang sesuai
dengan kompetensinya.
Skala Likert
2. Budaya Organisasi
X
2
Budaya organisasi merupakan suatu sistem pengertian
bersama yang dipegang oleh anggota–anggota suatu
organisasi 1. Peraturan jam
kerja. 2. Peraturan jam
istirahat. 3. Kedisiplinan
Atribut kerja. Skala Likert
70 3. Kepuasan
Kerja X
3
Kepuasan kerja merupakan suatu kondisi pekerjaan yang
mendukung atau tidak mendukung diri petugas yang
berhubungan dengan pekerjaan maupun dengan kondisi
dirinya. 1. Kondisi
Lingkungan Pekerjaan yang
kondusif 2. kesesuaian
sistem penggajian
3. Kelengkapan sarana
pendukung kerja.
Skala Likert
4. Motivasi Y
Dorongan yang ada dalam diri seorang pegawai yang
tercermin pada perilaku dan sikapnya dalam bekerja
1. Memiliki
rasa tanggung jawab
2. Memiliki
keinginan untuk berprestasi
3. Kemampu
an berkerja sama 4.
Kemampu an memecahkan
persoalan Skala Likert
III.7. Model Analisis Data
Model analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis pertama adalah regresi linear berganda, dengan formulasi sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e dimana:
Y = Semangat Kerja X
1
= Iklim Organisasi X
2
= Motivasi X
3
= Kompensasi Lanjutan Tabel III.2
71 a = Konstanta
b
1
= Koefisien regresi variabel iklim organisasi b
2
= Koefisien regresi variabel motivasi b
3
= Koefisien regresi variabel kompensasi e =
erorr of term Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan
tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau α = 5. Kriteria pengujian
hipotesis untuk uji secara serempak simultan adalah sebagai berikut: 2.
H : b
1
, b
2
, b
3
= 0 Iklim organisasi, motivasi, dan kompensasi secara serempak tidak berpengaruh terhadap semangat kerja pegawai Lembaga Pemasyarakatan
Klas II-B Lubuk Pakam. 3.
H
a:
b
1
, b
2
, b
3
≠ 0 Iklim organisasi, motivasi, dan kompensasi secara serempak berpengaruh terhadap semangat kerja pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II-
B Lubuk Pakam. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak
digunakan statistik F F test. Jika F
hitung
F
tabel
, maka H diterima dan H
a
ditolak, dan jika F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak dan H
a
diterima. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak
digunakan uji statistik F uji F. Rumus yang digunakan untuk statistik F F test adalah:
Error Square
Mean gression
e R
Square Mean
F =
72 Kriteria pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut:
1. H
: b
i
= 0 Iklim organisasi, motivasi, dan kompensasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap motivasi pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II-B
Lubuk Pakam. 2.
H
a
: b
i
≠ 0 Iklim organisasi, motivasi, dan kompensasi secara parsial berpengaruh terhadap motivasi pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam.
Untuk menguji hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik t t test. Jika t
hitung
t
tabel
, maka H diterima dan H
a
ditolak, dan jika t
hitung
t
tabel
, maka H ditolak dan H
a
diterima. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak
digunakan statistik t uji dua sisi. Rumus yang digunakan untuk statistik t t test adalah sebagai berikut:
bi i
S b
t =
dimana: b
i
= nilai koefisien variabel independen X
i
S
bi
= standard error dari variabel independen X
i
Pengujian hipotesis secara simultan maupun parsial dilakukan dengan menggunakan software pengolahan data Statistical Package for Social Sciences
SPSS versi 15. Model analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis kedua adalah
regresi linear berganda, dengan formulasi sebagai berikut:
73 Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e dimana:
Y = Motivasi X
1
= Kemampuan Individu X
2
= Budaya Organisasi X
3
= Kepuasan Kerja a = Konstanta
b
1
= Koefisien regresi e =
erorr of term Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan
tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau α = 5. Kriteria pengujian
hipotesis adalah sebagai berikut: 1.
H : b
1
= 0 Motivasi tidak berpengaruh terhadap semangat kerja pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam.
2. H
a:
b
1
≠ 0 Motivasi berpengaruh terhadap semangat kerja pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam.
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik F F test. Jika F
hitung
F
tabel
, maka H diterima dan H
a
ditolak, dan jika F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak dan H
a
diterima.
III.8. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
74 Uji validitas dan realibilitas instrumen dalam penelitian ini akan dilakukan
kepada 16 orang pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam di luar daripada responden yang dijadikan sebagai sampel penelitian.
III.8.1. Uji Validitas Instrumen
Validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat. Suatu instrumen pengukur dikatakan valid jika instrumen tersebut mengukur apa
yang seharusnya diukur. Dengan perkataan lain, instrumen tersebut dapat mengukur construct
sesuai dengan yang diharapkan peneliti. Uji validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan
membandingkan nilai Correlated Item-Total Correlation pada setiap butir pertanyaan dengan nilai r tabel. Jika nilai Correlated Item-Total Correlation r
hitung
nilai r
tabel
dan nilainya positif, maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan valid Ghozali, 2005.
Untuk melakukan pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan software Statistical Package for Social Science SPSS versi 15.
III.8.1.1. Uji Validitas Variabel Iklim Organisasi, Motivasi, Kompensasi, dan
Semangat Kerja
Hasil uji validitas variabel iklim organisasi, motivasi, kompensasi, dan
semangat kerja dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment, dapat dilihat pada Tabel III.3.
75
Tabel III.3. Hasil Uji Validitas Variabel Iklim Organisasi, Motivasi, Kompensasi, dan Semangat Kerja
No. Butir Instrumen
R
tabel
R
hitung
Keterangan
1 Pertanyaan X
1
_1 0,235 0,400
Valid 2 Pertanyaan
X
1
_2 0,235 0,552
Valid 3 Pertanyaan
X
1
_3 0,235 0,754
Valid 4 Pertanyaan
X
1
_4 0,235 0,555
Valid 5 Pertanyaan
X
2
_1 0,235 0,699
Valid 6 Pertanyaan
X
2
_2 0,235 0,613
Valid 7 Pertanyaan
X
2
_3 0,235 0,795
Valid 8 Pertanyaan
X
2
_4 0,235 0,760
Valid 9 Pertanyaan
X
3
_1 0,235 0,653
Valid 10 Pertanyaan
X
3
_2 0,235 0,651
Valid 11 Pertanyaan
X
3
_3 0,235 0,655
Valid 12 Pertanyaan
X
3
_4 0,235 0,585
Valid 13 Pertanyaan
X
3
_5 0,235 0,683
Valid 14 Pertanyaan
Y
1
_1 0,235 0,682
Valid 15 Pertanyaan
Y
1
_2 0,235 0,699
Valid 16 Pertanyaan
Y
1
_3 0,235 0,765
Valid 17 Pertanyaan
Y
1
_4 0,235 0,635
Valid 18 Pertanyaan
Y
1
_5 0,235 0,652
Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
Dari hasil uji validitas pada Tabel III.3. dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel bebas iklim organisasi,
motivasi, dan kompensasi serta variabel terikat semangat kerja adalah valid. Hal ini dapat dilihat dari nilai R
hitung
yang lebih besar dari nilai R
tabel
pada derajat kepercayaan 95.
III.8.1.2. Uji Validitas Variabel Kemampuan Individu, Budaya Organisasi, dan
Kepuasan Kerja
76
Hasil uji validitas variabel bebas kemampuan individu, budaya organisasi,
dan kepuasan kerja dengan rumus korelasi product moment, dapat dilihat pada Tabel III.4.
Tabel III.4. Hasil Uji Validitas Variabel Kemampuan Individu, Budaya Organisasi, dan Kepuasan Kerja
No. Butir Instrumen
R
tabel
R
hitung
Keterangan
1 Pertanyaan X
1
_1 0,235 0,810
Valid 2 Pertanyaan
X
1
_2 0,235 0,877
Valid 3 Pertanyaan
X
2
_1 0,235 0,828
Valid 4 Pertanyaan
X
2
_2 0,235 0,852
Valid 5 Pertanyaan
X
3
_1 0,235 0,903
Valid 6 Pertanyaan
X
3
_2 0,235 0,843
Valid 7 Pertanyaan
X
3
_3 0,235 0,876
Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
Dari hasil uji validitas pada Tabel III.4. dapat disimpulkan bahwa semua point pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel kemampuan individu, budaya
organisasi, dan kepuasan kerja adalah valid. Hal ini dapat dilihat dari nilai R
hitung
yang lebih besar dari nilai R
tabel
pada derajat kepercayaan 95.
III.8.2. Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel
atau handal jika jawaban dari responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
77 Ghozali 2005 menyatakan bahwa pengukuran reliabilitas dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu: 1.
Repeated Measure atau pengukuran ulang dilakukan dengan cara memberikan kuesioner pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat
apakah responden tetap konsisten dengan jawabannya. 2.
One Shot atau pengukuran sekali saja dilakukan dengan cara hanya sekali saja kuesioner diberikan kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan
pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Pengujian reliabilitas kuisioner dalam penelitian ini menggunakan one shot
atau pengukuran sekali saja dan untuk pengujian reliabilitasnya digunakan uji statistik Cronbach Alpha
. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60.
Untuk melakukan pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan software Statistical Package for Social Science SPSS versi 15.
III.8.2.1. Uji Reliabilitas Variabel Iklim Organisasi, Motivasi, Kompensasi, dan
Semangat Kerja
Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel III.5. dengan menggunakan
rumus alpha cronbach’s item dibagi berdasarkan item genap dan ganjil.
Tabel III.5. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Iklim Organisasi, Motivasi,
78
Kompensasi, dan Semangat Kerja No. Variabel R
tabel
Cronbach’s Alpha Keterangan
1 Iklim Organisasi
0,235 0,680 Reliabel
2 Motivasi 0,235
0,684 Reliabel
3 Kompensasi 0,235
0,646 Reliabel
4 Semangat Kerja
0,235 0,717
Reliabel Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
Dari Tabel III.5., dapat diperoleh gambaran bahwa penilaian variabel iklim organisasi, motivasi, kompensasi, dan semangat kerja sudah reliabel. Hal ini dapat
dilihat dari nilai Alpa yang lebih besar dari nilai R-
tabel
.
III.8.2.2. Uji Reliabilitas Variabel Kemampuan Individu, Budaya Organisasi, dan
Kepuasan Kerja
Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel III.6. dengan menggunakan
rumus alpha Cronbach item dibagi berdasarkan item genap dan ganjil.
Tabel III.6. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kemampuan Individu, Budaya Organisasi, dan Kepuasan Kerja
No. Variabel R
tabel
Cronbach’s Alpha Keterangan
1 Kemampuan Individu
0,235 0,691
Reliabel 2 Budaya
Organisasi 0,235
0,781 Reliabel
3 Kepuasan Kerja
0,235 0,845
Reliabel Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
79 Dari Tabel III.6 dapat diperoleh gambaran bahwa penilaian kemampuan
individu, budaya organisasi, dan kepuasan kerja sudah reliabel. Hal ini dapat dilihat dari nilai Alpa yang lebih besar dari nilai R
tabel
.
III.9. Pengujian Asumsi Klasik
III.9.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji t dan uji F
diasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Untuk melihat normalitas residual dilakukan dengan melihat normal
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual
normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
Cara lain yang digunakan untuk melihat apakah suatu data berdistribusi normal atau tidak digunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai signifikansi
Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan data berdistribusi normal.
III.9.2. Uji Multikolinieritas
80 Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Menurut Ghozali
2005 bahwa; jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar
sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan
Variance Inflation Factor VIF, jika nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF 10 berarti
terdapat multikolinieritas.
III.9.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Gejala heterokedastisitas dapat diuji dengan menggunakan metode grafik.
Prinsip metoda ini adalah memeriksa pola residual u
i 2
terhadap dugaan Y
i i
. Gejala heteroskedastisitas dilihat dengan membuat plot antara u
i 2
dan
i
. Heteroskedastisitas akan terdeteksi bila plot menunjukkan pola yang sistematis.
Apabila plot yang dibuat tidak mengindikasikan adanya pola yang sistematis, maka dapat dikatakan residual kuadratnya relatif sama. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa variansi konstan, dan dapat disimpulkan data homoskedastis.
81
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN