74 memperoleh keuntungan cenderung akan membayar porsi keuntungan yang lebih
besar sebagai dividen. Semakin besar keuntungan yang diperoleh, maka akan semakin besar pula kemampuan perusahaan dalam membayar dividen.
Hasil penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suharli 2007 yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Dividend Payout Ratio, demikian juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Ekawati 2012 yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.
4.3.2 Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Dividend Payout Ratio
Hasil pengujian secara parsial Uji t terlihat bahwa Net Profit Margin NPM berpengaruh positif dan tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa
meskipun Net Profit Margin memiliki nilai koefisien yang bernilai positif atau searah dengan Dividend Payout Ratio, tetapi tidak memberikan dampak atau
pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun nilai Net Profit Margin meningkat, namun tidak mampu
mendorong meningkatnya pembayaran dividen kas oleh perusahaan kepada para pemegang saham.
Hal ini karena secara umum nilai Net Profit Margin rata-rata perusahaan manufaktur di tahun 2013 tidak begitu tinggi, rata-rata hanya sebesar 9,93
sehingga tidak mampu memberikan dampak yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Selain hal tersebut, nilai Net Profit Margin hanya
menjelaskan tentang laba yang diperoleh perusahaan dibandingkan dengan penjualan perusahaan sehingga rasio Net Profit Margin kurang mampu
75 menggambarkan kinerja perusahaan secara keseluruhan maka meskipun rasio
Net Profit Margin bernilai positif, namun tidak serta merta mendorong manajemen perusahaan untuk membagikan dividen kas yang lebih tinggi bagi
para pemegang saham.
4.3.3 Pengaruh Market to Book Value of Assets Terhadap Dividend Payout Ratio
Market to Book Value of Assets MVABVA merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengukur Investment Opportunity Set pada perusahaan
dengan memperhitungkan berbagai faktor penting seperti jumlah aktiva, jumlah ekuitas, harga saham dan jumlah saham yang beredar dengan memperhitungkan
berbagai faktor tersebut akan lebih memberikan gambaran peluang investasi karena rasio ini menjelaskan gabungan antara aset ditempat dengan kesempatan
investasi karena kesempatan investasi yang dimiliki perusahaan akan sangat terkait dengan jumlah aset yang dimiliki.
Kesempatan investasi Investment Opportunity Set merupakan faktor yang mempengaruhi besar kecilnya pembayaran dividen. Apabila suatu perusahaan
memiliki kesempatan investasi yang tinggi, hal ini berarti aliran kas bebas dalam perusahaan atau laba yang dihasilkan sebagian besar akan digunakan untuk
mendanai investasi yang menguntungkan tersebut. Hal ini akan mempengaruhi jumlah dividen yang akan diterima pemegang saham.
Hasil pengujian secara parsial Uji t terlihat bahwa Market to Book Value of Assets MVABVA berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap
Dividend Payout Ratio. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Market to Book
76 Value of Assets MVABVA bernilai negatif, namun tidak berdampak signifikan
terhadap Dividend Payout Ratio. Kondisi ini dimungkinkan karena perusahaan-perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia umumnya memiliki rasio Market to Book Value of Assets yang tidak begitu tinggi sehingga aliran kas untuk investasi tidak begitu
besar. Selain hal tersebut, perusahaan-perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia umumnya dimungkinkan menggunakan pendanaan eksternal untuk
kegiatan investasinya. Jika menggunakan pendanaan internal, maka akan semakin banyak laba yang ditahan sehingga dividen rendah sedangkan jika menggunakan
pendanaan eksternal, maka laba yang diperoleh di tahun 2013 tidak banyak terpakai untuk investasi dan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
Cash Dividend. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suharli
2007 yang menyatakan bahwa adanya pengaruh negatif antara Investment Opportunity Set dengan kebijakan dividen.
4.3.4 Pengaruh Capital Expenditure to Market Value of Assets Terhadap