Berdasarkan beberapa pendapat ahli mengenai prokrastinasi akademik, maka dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi akademik adalah perilaku
penundaan yang dilakukan secara sadar yang khusus terjadi di dalam konteks tugas-tugas akademis yang dilakukan secara berulang-ulang.
2. Jenis-jenis Tugas Pada Prokrastinasi Akademik
Prokrastinasi dapat dilakukan pada beberapa jenis pekerjaan. Peterson dalam Gufron, 2003 mengatakan bahwa seseorang dapat melakukan
prokrastinasi hanya pada hal-hal tertentu saja atau pada semua hal, sedangkan jenis-jenis tugas yang sering ditunda oleh prokrastinator, yaitu pada tugas
pembuatan keputusan, tugas-tugas rumah tangga, aktivitas akademik, pekerjaan kantor dan lainnya. Prokrastinasi akademik dan non-akademik sering
menjadi istilah yang digunakan oleh para ahli untuk membagi jenis-jenis tugas di atas. Menurut Green 1982, jenis-jenis tugas yang menjadi objek
prokrastinasi akademik adalah jenis tugas yang berhubungan dengan kinerja akademik. Perilaku-perilaku yang mencirikan penundaan dalam tugas
akademik dipilah dari perilaku lainnya dan dikelompokkan menjadi unsur prokrastinasi akademik.
Solomon dan Rothblum 1984 menyebutkan enam area akademik untuk melihat jenis-jenis tugas yang sering diprokrastinasi pada dunia
pendidikan, yaitu : 1.
Tugas mengarang
Universitas Sumatera Utara
Tugas mengarang meliputi penundaan melaksanakan kewajiban atau tugas-tugas menulis misalnya menulis makalah, laporan atau tugas
mengarang lainnya. 2.
Belajar menghadapi ujian Tugas belajar menghadapi ujian mencakup penundaan belajar untuk
menghadapi ujian misalnya ujian tengah semester, akhir semester atau ulangan mingguan.
3. Membaca
Tugas membaca meliputi adanya penundaan untuk membaca buku atau referensi yang berkaitan dengan tugas akademis yang diwajibkan.
4. Kinerja tugas administratif
Berupa penundaan untuk menyalin catatan, mendaftarkan diri dalam presensi kehadiran, daftar peserta praktikum dan sebagainya.
5. Menghadiri pertemuan
Berupa penundaan maupun keterlambatan dalam menghadiri pelajaran, praktikum dan pertemuan-pertemuan lainnya.
6. Kinerja akademis secara keseluruhan
Yaitu penundaan dalam mengerjakan atau menyelesaikan tugas-tugas akademis secara keseluruhan.
3. Ciri-ciri Prokrastinasi Akademik
Ferrari, Johnson, dan McCown dalam Gufron, 2003 mengatakan bahwa sebagai suatu perilaku penundaan, prokrastinasi akademik dapat
Universitas Sumatera Utara
termanifestasikan dalam indikator tertentu yang dapat diukur dan diamati ciri- ciri tertentu berupa:
1. Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang
dihadapi. Seseorang yang melakukan prokrastinasi tahu bahwa tugas yang dihadapinya harus segera diselesaikan dan berguna bagi dirinya, akan
tetapi dia menunda-nunda untuk mulai mengerjakannya atau menunda- nunda untuk menyelesaikan sampai tuntas jika dia sudah mulai
mengerjakannya sebelumnya. 2.
Adanya keterlambatan dalam mengerjakan tugas. Orang yang melakukan prokrastinasi memerlukan waktu yang lebih lama daripada waktu yang
dibutuhkan individu lain pada umumnya dalam mengerjakan suatu tugas. Prokrastinator menghabiskan waktu yang dimilikinya untuk
mempersiapkan diri secara berlebihan maupun melakukan hal-hal yang tidak dibutuhkan dalam penyelesaian suatu tugas, tanpa memperhitungkan
keterbatasan waktu yang dimilikinya. Kadang-kadang tindakan tersebut mengakibatkan seseorang tidak berhasil menyelesaikan tugasnya secara
memadai. 3.
Adanya kesenjangan waktu antara rencana dengan kinerja aktual dalam mengerjakan tugas. Prokrastinator mempunyai kesulitan untuk melakukan
sesuatu sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Prokrastinator sering mengalami keterlambatan dalam memenuhi batas
waktu deadline yang telah ditentukan baik oleh orang lain maupun rencana-rencana yang telah di tentukan sendiri. Seseorang mungkin telah
merencanakan untuk mulai mengerjakan tugas pada waktu yang telah dia
Universitas Sumatera Utara
tentukan sendiri, akan tetapi ketika saatnya tiba dia tidak juga melakukannya sesuatu dengan apa yang telah direncanakan, sehingga
menyebabkan keterlambatan maupun kegagalan untuk menyelesaikan tugas secara memadai.
4. Adanya kecenderungan untuk melakukan aktivitas lain yang dipandang
lebih mendatangkan hiburan dan kesenangan. Prokrastinator dengan sengaja tidak segera melakukan tugasnya, akan tetapi menggunakan waktu
yang dia miliki untuk melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih menyenangkan dan mendatangkan hiburan.
4. Teori Perkembangan Prokrastinasi Akademik