3.6. PROSES REKAMAN 3.5.1. perencanaan rekaman
Perencanaan rekaman diawali dengan beberapa hal antara lain : Tema lagu yang akan direkam. Tema ini harus jelas, seperti tema sosial, atau tema-tema dalam liturgi
Gereja, seperti Natal atau Paskah. Selain tema, perencanaan menyangkut pasar atau tujuan market yang akan dituju. Artinya jelas tujuan yang akan dilayani, apakah orang
tua, anak sekolah atau anak-anak. Dari dua rekaman yang telah diselesaikan oleh paduan suara Karya Murni, ada
dua tema yang diangkat, yaitu umum dan tema paskah. Rekaman yang pertama bertemakan umum, sedangkan yang kedua lebih mengarah ke Paskah khususnya tema
Tom Fekte yang diarangement dengan tema medley lagu-lagu paskah. Perencanaan juga menyangkut waktu dan tempat, biaya studio, mastering dan duplikasi. Tema sampul juga
sangat penting karena menyangkut wajah dan daya tarik sebuah album. Disamping itu waktu dan target penyelesaian juga sangat penting mengingat
moment yang akan dituju dalam penjualannya. Bila tema yang diambil adalah tema Natal maka album tersebut sudah harus selesai sebelum bulan November, demikian juga bila
tema Paskah harus selesai sebelum paskah. Lebih leluasa bila tema yang diambil adalah tema umum, dapat dijual kapan saja tanpa harus mengejar moment tertentu.
3.5.2. Pencarian lagu
Pada rekaman pertama lagu-lagu yang diambil adalah tema sosial dan berlirik ajakan. Diaranger dengan bentuk lagu pop yang mengutamakan sasaran pemasaran
kepada anak remaja. Rekaman kedua lebih mengarah kepada tema-tema besar, seperti karya Beethoveen, Handle, Hyden dan karya besar lainnya. Pencarian lagu dan
Universitas Sumatera Utara
penentuannya membutuhkan waktu hampir tiga bulan. Setelah lagu terkumpul dan ditentukan barulah dimulai dengan latihan dan programing pengiring.
3.5.3. Latihan lagu
Sistem pelatihan lagu telah diterangkan dalam sub bab sebelumnya. Dalam hal ini jangka waktu pelatihan lagu untuk persiapan rekaman agak berbeda dengan sistem latihan
untuk pertunjukan. Dalam latihan persiapan rekaman ini anggota diarahkan untuk lebih jeli mendengarkan tempo lagu serta dinamikanya.
Latihan keselarasan dengan musik ini dilakukan dengan musik yang sangat kecil dengan bernyanyi dalam kondisi standart. Hal ini bertujuan untuk memudahkan cara
perekaman di dalam studio. Anggota dibagi menjadi beberapa kelompok dalam format SATB, kemudian dilatih untuk selaras dan harmoni suaranya tetap terjaga. Demikianlah
kondisi perekaman nantinya dalam studio, dimana anggota tidak direkam sekaligus, melainkan perkelompok. Hal ini disebabkan oleh karena keterbatasan monitor head pone
dalam sebuah studio.
3.5.4. programing musik
Programing musik dimulai dari MIDI Musik Instrument Digital Interface yang dikerjakan dengan komputer. Hasil ini dibawa ke dalam studio untuk diolah menjadi
format wave dalam bentuk digital stereo. Pemilihan suara dilakukan dengan sistem module atau sinthesizeer sesuai dengan jenis suara yang dipilih. Masing-masing suara
direkam dalam track yang berbeda agar mendapatkan mixing yang maksimal.
Universitas Sumatera Utara
Ketinggian nada dasar dapat disesuaikan sebelum peralihan ke dalam format wave dari midi. Demikian juga tekanan atau velociti masing - masing nada dapat diatur
sehingga menemukan touching yang dapat menyerupai pemain aslinya. Walaupun tidak akan mungkin sama dengan voice aslinya, seperti suara alat musik gesek yang
sebenarnya, atau gitar asli. Hasil format wave ini diolah dengan mixer dan rack mouth yang canggih di
dalam studio akan menghasilkan stereo master yang lumayan bagus sebagai iringan dalam paduan suara. Dimana dengan mixer dapat diolah sesuai dengan kebutuhan
dinamika lagu yang diinginkan.
3.5.5. Perpaduan dengan musik