Teori Konsep Dan Teori 1.4.1. Konsep

Karya Murni adalah nama dari sebuah yayasan swasta yang bersifat sosial di mana yayasan ini mendirikan sekolah dan asrama khusus untuk anak luar biasa yaitu tunanetra dan tunarungu. Yayasan ini didirikan oleh sekelompok biarawati yang menamakan dirinya Kongregasi Suster Santo Yosef KSSY. Dalam tulisan ini penulis secara khusus akan membahas cacat netra. Mereka dibesarkan, diasuh, dididik, diberdayakan bukan karena mereka dipandang sebagai orang yang mesti dikasihani. Karya Murni mempunyai keyakinan dasar bahwa sebagai ciptaan mereka adalah citra atau gambaran Tuhan Allah yang sederajat dengan orang lain. Mereka mempunyai hak untuk mewujudkan jati diri mereka, tapi proses itu dilakukan mesti dengan menghormati kemungkinan yang ada dalam diri mereka. Jl.Karya Wisata Kecamatan Medan Johor Medan adalah tempat dimana lokasi Yayasan Tunanetra Karya Murni berada. Pada tahun 1964 Yayasan Tunanetra Karya Murni berada di Jl. Hayam Wuruk No.11 Medan. Kemudian pada tahun 1980 Yayasan ini pindah ke Jl.Karya Wisata Kecamatan Medan Johor Medan.

1.4.2. Teori

Teori diartikan sebagai pendapat yang dikemukakan sebagai suatu keterangan mengenai suatu peristiwa kejadian dan azas-azas, hukum-hukum umum yang menjadi dasar sesuatu kesenian atau ilmu pengetahuan secara pendapat cara-cara dan aturan- aturan untuk melakukan sesuatu Poerdarminta, 1976 : 10. Menurut Adjie 2006 musik adalah kesenian yang bersumber dari bunyi. Musik dibangun oleh 4 unsur, nada atau bunyi yang teratur, amplitude kuat lemahnya bunyi yang bahasa musiknya disebut “dinamik”. Unsur waktu yang terdiri atas panjang pendeknya bunyi hitungan panjang pendeknya ketukan nada serta timbre atau warna Universitas Sumatera Utara suara sound. Apabila cetusan ekspresi isi hati dikeluarkan lewat mulut manusia disebut musik vokal, dan apabila lewat alat-alat musik disebut dengan instrumentalis. Salah satu bentuk musik vokal adalah paduan suara. Seperti pada penjelasan konsep di atas, Harahap mengatakan Paduan suara adalah bernyanyi secara serentak, terpadu dengan keselarasan harmoni dan juga memberikan interprestasi yang sedekat- dekatnya pada kemauan komposer. Ada beberapa hakikat penting yang diperlukan untuk meningkatkan profesionalisme di dalam belajar musik, dimana dalam penelitian ini secara khusus membahas musik vokal yaitu paduan suara. Hakikat tersebut dijelaskan sebagai berikut : 1. Hakikat kecerdasan Melalui pendapat Gardner, Seashore, Tetrunis, Bersom dan Forcucci dapat disimpulkan bahwa : kecerdasan musik adalah kesanggupan seseorang untuk melakukan kegiatan musik dengan memiliki kepekaan akan unsur-unsur yang terkait yaitu kepekaan melodi, ritme, harmoni, bentuk, dinamik, irama dan ekspresi disertai pemahaman, pengetahuan dan keterampilan yang mendukung. Sesuai dengan teori belajar dari : Bloom kecerdasan bermusik akan dibentuk melalui 3 aspek yaitu : a. Aspek kognitif : dalam membentuk pemahaman dan dapat menerapkan pengetahuan yang diajar. b. Aspek Psikomotorik : Dalam membentuk ketrampilan untuk menyanyi, mengaba-aba, mengiringi dan beransambel. c. Aspek Afektif ; dalam membentuk penghayatan musik serta membangkitkan motivasi belajar bagi peserta. Universitas Sumatera Utara 2. Hakikat model pelatihan Melalui pendapat Good, Travers, Harre dan Snelbeckerhakikat model serta Davis dan Werthor hakikat pelatihan dapat disimpulkan bahwa model sebagai sebuah prosedur yang dalam hal ini adalah prosedur pembelajaran yang menggambarkan langkah, kegiatan dan strategi pembelajaran yang dilakukan selama pelatihan 3. Hakikat Motivasi Melalui pendapat dari Sherif, Gagne, Shield, Bredemeir dan Gredler : dihasilkan sebuah rangkuman tentang hakikat motivasi yang berbunyi sebagai berikut ; motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul karena adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan suatu tindakan. Dalam rangka meningkatkan profesionalisme para anggota paduan suara Karya Murni melalui pembelajaran perlu adanya usaha dalam membangun motivasi agar memiliki semangat saat mengikuti pembelajaran. Menurut Meriam dalam bukunya yang berjudul The Antropology of musik 145- 163, ada dua proses pembelajaran musik yaitu : a. Learning musik by imitation pembelajaran musik dengan proses meniru. Belajar musik dengan proses meniru merupakan suatu belajar musik yang tidak melibatkan pengajar, materi pelajaran dan tempat belajar yang formal. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa proses belajar semacam ini adalah proses belajar musik yang paling sederhana karena hanya melibatkan musik sebagai sumber bunyi. Dalam hal ini seorang pelajar musik akan mendengarkan dan mengamati musik yang dimainkan oleh pelaku musik yang kemudian ditiru berdasarkan rasa musik yang dimiliki oleh pelajar itu. Dalam proses belajar musik ini pelaku musik yang ditiru sangat beragam seperti : meniru musisi yang digemari, meniru orang yang terdekat dan yang lebih tua misalnya saudara dan orangtua dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara b. Learning musik by teaching Proses belajar musik dengan pengajaran. Proses belajar musik ini melibatkan 3 hal penting yaitu : a. Motivation motivasi. Motivasi merupakan suatu teknik yang melibatkan punishment hukuman, diberikan apabila murid bersalah. Threatenedancaman memberi peringatan kepada para murid agar tidak melakukan kesalahan-kesalahan inciting memacu, dilakukan agar murid lebih bersemangat. b. Guidence bimbingan, terdiri dari leading pengarahan yang mana guru memberi penjelasan tentang apa yang sedang diajarkan. Instructing perintah, guru memerintahkan murid untuk mempraktekkan apa yang sedang diajarkan. Demonstrating mempertunjukkan, guru memberi contoh kepada murid tentang apa yang sedang diajarkan. c. Reword Penghargaan, terdiri dari helping memberikan bantuan, giving pemberian hadiah, praising memberikan pujian dan allowing memberikan pengakuan.

1.9 Metode Penelitian